Liputan6.com, Denpasar - Sejumlah pemimpin dan delegasi negara mulai tiba di Bali pada Minggu malam (13/11) untuk menghadiri KTT G20 yang dihelat pada 15 s.d 16 November 2022. Kedatangan para pemimpin ini disambut dengan tarian khas Bali, yakni tari pendet.
Tari pendet ini untuk menyambut para kepala delegasi yang telah mendarat di bandara sebelum diantarkan ke hotel masing-masing menggunakan kendaraan listrik.
Baca Juga
Salah satunya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Minggu malam sekitar pukul 21.45 WITA dan langsung disambut dengan tarian tradisional itu.
Advertisement
Mengutip laman Kementerian Komunikasi dan Informatika RI pada Senin (14/11), tari pendet mulanya dipentaskan dalam upacara keagamaan di Bali. Tari pendet memiliki makna ungkapan rasa syukur dan penghormatan masyarakat di Bali dalam menyambut kehadiran para Dewata yang turun dari kayangan.
Lambat laun, seiring perkembangan zaman, tari pendet kini juga difungsikan sebagai tari balih-balihan yang dipentaskan sebagai tarian penyambut tamu.
Balih-balihan merupakan jenis tarian Bali yang dipertontonkan untuk menghibur khalayak ramai, dengan sejumlah mimik maupun gerak lucu serta bisa diimprovisasi.Â
Ciri khas tari pendet terlihat dari ekspresi penari wanita yang tersenyum dengan lirikan mata tajam. Gerakannya yang elok memancarkan keindahan tarian ini.
Mengutip pn-tabanan.go.id, pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara.Â
Tarian ini menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang dikagumi banyak negara.Â
Sejarah Singkat Tari Pendet
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Namun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi 'ucapan selamat datang', meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
Advertisement
Mengenakan Pakaian Upacara
Tari pendet diajarkan sekadar dengan mengikuti gerakan. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada tari rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan.
Biasanya ditampilkan setelah tari rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.
Properti Tari
Properti tari pendet terdiri dari blokor sloko atau nampan yang memiliki hiasan janur pada bagian pinggirnya. Fungsinya adalah untuk meletakkan bunga tabur.
Tari pendet untuk penyambutan tamu biasanya diiringi dengan gamelan angklung maupun jenis gamelan lainnya.
Para penari memakai kemben, selendang, kain tapih, selendang, dan mahkota. Selain itu, mereka juga memakai gelang untuk properti pelengkap.
Advertisement