Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan emosional merupakan sifat yang patut dimiliki agar seseorang dapat mengambil keputusan dan menemukan solusi atas masalah yang ia hadapi.
Mengutip pernyataan filsuf dunia, Aristoteles menggambarkan arti cerdas secara emosional dengan bagaimana cara seseorang marah kepada orang yang tepat, di waktu yang tepat, dan melalui cara yang tepat.
Pernyataannya pun sempurna untuk merangkum kecerdasan emosional, atau yang juga dikenal dengan EQ (Emotional Quotient), yakni merujuk kepada orang yang memiliki sejumlah kebiasaan dan perilaku yang berkontribusi pada kemampuan mereka untuk mengelola emosi dan memahami perasaan orang lain.
Advertisement
Mengutip dari CNBC, Kamis (8/12/2022), nyatanya kecerdasan emosional tidak secara natural dimiliki orang seseorang. Kecakapan untuk mengenali emosi dan memahami apa yang mereka sampaikan, terpengaruh oleh situasi tertentu.
Kebiasaan dalam menentukan persepsi, merespons lingkungan sekitar, dan tindakan terhadap perilaku emosional orang lain, berpengaruh terhadap pengelolaan kecerdasan emosional seseorang.
Namun, semua pengaruh di atas tentunya dapat diubah agar seseorang bisa lebih cerdas secara emosional.
Berikut Liputan6.com himpun beberapa cara agar lebih cerdas secara emosional, seperti melansir dari berbagai sumber.
1. Berlatih Mengamati Emosi
Mengutip Roche Martin, seringkali kita menjalani gaya hidup yang sibuk dan terlalu mudah bagi kita untuk kehilangan kontak dengan emosi yang dialami. Untuk terhubung kembali, cobalah mengatur timer untuk berbagai titik sepanjang hari.
Ketika timer berbunyi, tarik napas dalam-dalam beberapa kali dan perhatikan bagaimana perasaanmu secara emosional. Perhatikan dimana emosi itu muncul sebagai perasaan fisik di tubuh dan seperti apa sensasinya. Semakin banyak kamu berlatih, maka hal ini akan menjadi sifat alamiahmu.
2. Perhatikan Perilaku Diri Sendiri
Saat kamu dalam proses melatih kesadaran emosional, luangkan waktu untuk memperhatikan perilaku yang dilakukan.
Amati bagaimana dirimu bertindak ketika sedang mengalami emosi tertentu, dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan sehari-hari. Mengelola emosi kita akan menjadi lebih mudah, setelah kita menjadi lebih sadar tentang bagaimana kita bereaksi terhadapnya.
3. Pertanyakan Pendapat Diri Sendiri
Di dunia yang kini sangat mudah untuk terhubung, jatuh ke dalam “gelembung opini” menjadi hal yang perlu diperhatikan. Ini adalah keadaan ketika pendapatmu sendiri terus-menerus diperkuat oleh orang-orang dengan sudut pandang yang sama.
Untuk melatih kematangan opini, luangkan waktu untuk membaca sisi lain dari cerita dan tantanglah dirimu untuk melihat dari sudut pandang lain -- bahkan jika kamu masih merasa bahwa pandanganmu benar. Hal ini akan membantu untuk memahami orang lain dan lebih mudah menerima ide-ide baru.
Advertisement
4. Bertanggung Jawab Atas Perasaan Sendiri
Perlu diingat, emosi dan perilakumu murni berasal dari diri sendiri, bukan berasal dari orang lain. Begitu dirimu terbiasa untuk tidak memiliki ekspektasi tinggi, kamu akan mulai menerima tanggung jawab atas perasaan dan perilaku yang kamu alami.
Mengutip dari Mindtools, berlatih bertanggung jawab atas perasaan dan ekspektasi secara terus menerus akan berdampak positif, dan tidak mudah untuk menyalahkan orang lain.
5. Akui Pemicu Emosi
Individu yang sadar diri mampu mengenali emosi mereka saat terjadi. Penting untuk bersikap fleksibel dengan emosimu dan menyesuaikannya dengan situasi. Jangan menyangkal emosi, tetapi jangan kaku dengan emosi yang dirasakan saat itu.
Untuk membiasakan diri, cobalah meluangkan waktu dalam memproses emosi, sebelum mengomunikasikannya ke orang terdekat.
6. Prediksi Perasaan yang Akan Terjadi
Pikirkan tentang situasi yang akan kamu hadapi dan prediksi bagaimana perasaan yang akan dialami selama itu terjadi. Berlatihlah menyebut dan menerima perasaan itu, untuk membuatmu merasa dapat memegang kendali atas emosi. Cobalah untuk memilih reaksi yang tepat terhadap perasaan daripada hanya bereaksi terhadapnya.
7. Buat Target
Target pribadi dapat memberikan arah jangka panjang dan motivasi jangka pendek. Dengan membuat rencana melalui di mana kamu ingin berada dan tetapkan beberapa target untuk dirimu sendiri, kamu akan memiliki tujuan relevan dan kekuatan yang jelas. Jangan lupa, buatlah target yang menarik dan dapat dicapai.
8. Bersikap Realistis
Ketika kamu telah menetapkan tujuan baru, pastikan untuk memberi dirimu tujuan yang realistis dan jelas bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Pahami bahwa perubahan adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan. Pencapaian akan meningkatkan kepercayaan diri dan ketika kepercayaan diri meningkat, begitu pula kemampuan untuk mencapai lebih banyak.
9. Bersiap Meninggalkan Zona Nyaman
Hambatan terbesar untuk mencapai potensi penuh diri sendiri adalah dengan tidak cukup sering menantang diri. Hal-hal hebat bisa terjadi padamu jika kamu bersedia meninggalkan zona nyaman, jadi lakukanlah sesering mungkin.
Advertisement