Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah dinyatakan lolos ke babak semi final Piala Dunia 2022, FIFA membuka kasus disipliner terhadap Argentina. FIFA menganggap La Albiceleste sebagai dalang kekacauan selama pertandingan menghadapi Belanda di perempat final Piala Dunia 2022.
Mengutip ESPN, Senin (12/12/2022), organisasi pengatur sepak bola dunia ini menyebutkan hendak menuntut Argentina karena dianggap melanggar "ketertiban dan keamanan di pertandingan" yang tertuang dalam kode disiplinnya.
Selama laga Argentina vs Belanda, para pemain pengganti dan pelatih Argentina Lionel Scaloni masuk ke lapangan saat pertandingan menjadi timbul konflik, di mana Belanda mampu menyamakan kedudukan 2-2 di babak akhir (83' dan 90+10') melalui W. Weghorst.
Advertisement
Sebelumnya, anak asuh Lionel Scaloni unggul dua gol terlebih dahulu yang dicetak oleh Nahuel Molina dan sepakan penalti Lionel Messi menit ke-73. Sayangnya, keunggulan itu tidak bisa mereka pertahankan sampai akhir laga akibat gol brace dari W. Weghorst.
Selain itu, intensitas permainan kedua tim sangat sengit dan ngotot menang sebelum babak kedua selesai sehingga terjadi hujan kartu kuning. Total 18 orang, termasuk sang kapten Lionel Messi.
Selanjutnya, FIFA mengatakan sanksi pelanggaran berupa admistrasi kerap dilakukan jika ada salah satu tim mendapatkan lima kartu kuning dalam satu pertandingan maka tim itu akan disanksi. Oleh karena itu, La Albiceleste dan The Oranje berpontensi menghadapi sanksi disipliner.
Federasi Argentina dan Belanda diganjar denda sebesar $16.000 atau sekitar Rp250 juta. Angka itu sama yang dijatuhkan panel disiplin FIFA terhadap Arab Saudi sebanyak dua kali sepanjang gelaran Piala Dunia 2022.
Pernyataan FIFA
The Athletic melaporkan FIFA telah mengeluarkan pernyataan resminya terkait keributan dan kekacauan saat pertandingan Argentina vs Belanda. Berikut pernyataan FIFA:
“Komite Disiplin FIFA telah membuka proses terhadap Asosiasi Sepak Bola Argentina karena potensi pelanggaran pasal 12 (pelanggaran terhadap pemain dan ofisial) dan 16 (ketertiban dan keamanan di pertandingan) Kode Disiplin FIFA selama Piala Dunia FIFA Belanda vs Argentina pertandingan yang berlangsung pada 9 Desember.
Selain itu, Komite Disiplin FIFA telah membuka proses terhadap Asosiasi Sepak Bola Belanda karena potensi pelanggaran pasal 12 Kode Disiplin FIFA sehubungan dengan pertandingan yang sama.”
Advertisement
Pelatih Argentina Fokus pada Pemulihan Cedera Di Maria
Terlepas dari kemungkinan adanya pemberian sanksi, Argentina berhak lolos ke semifinal usai menumbangkan Belanda lewat drama adu penalti dengan skor 4-3, Sabtu (10/12/2022).
Menurut laporan Tyc Sports, timnas yang dua kali menjuarai Piala Dunia itu menggelar sesi latihan pada 11 Desember 2022, sebelum bertemu Kroasia di semifinal di pertandingan mendatang.
Sang pelatih Lionel Scaloni tak melepaskan perhatiannya kepada Angel Di Maria usai alami cedera paha kaki kiri kala melawan Polandia di fase grup Piala Dunia 2022.
Pelatih berusia 44 tahun itu terus mengevaluasi kebugaran penyerang Juventus tersebut, apakah dia benar-benar pulih atau masih besar kemungkinan cedera pahanya kambuh kembali.
“Kumungkinan dimasukkannya akan menentukan skema (tiga penyerang). Di Maria mengubah wajah tim di menit akhir melawan Belanda. Kini, dia merespon dengan baik dalam sesi latihan maka kemungkinan besar dia akan kembali. Jika tidak, maka ia dicadangin lagi,” ujar Scaloni.
Legenda Argentina Puji Lautaro Martinez
Sementara itu, legenda Argentina sekaligus wakil presiden Inter Milan, Javier Zanetti, melontarkan pujian kepada penyerang La Albiceleste Lautaro Martinez.
Menurutnya, kemampuan atas lapangan yang dimiliki Lautaro Martinez tak perlu diragukan lagi. Meski merasakan momen sulit saat menjadi eksekutor terakhir hingga menentukan kelolosan bagi Argentina ke semifinal Piala Dunia 2022, Martinez mampu mengeksekusikannya dengan baik.
“Tanpa diragukan lagi, dia adalah pemain yang menentukan. Ketika Anda membutuhkannya maka dia akan muncul. Martinez mengalami momen sulit malam ini karena penalti itu sangat berat dan dia mengonvesinya dengan baik. Dia adalah pemain hebat dengan kepribadiannya,” ujar Zanetti, memungkasi.
Advertisement