Merasa Canggung Saat Berinteraksi dengan Orang Lain? Bisa Jadi Anda Seorang Socially Awkward

Liputan6.com, Jakarta Memiliki perasaan canggung itu menjadi hal yang wajar, terlebih saat Anda memasuki "dunia baru" yang berbeda dari lingkungan dan teman-teman sebelumnya. Biasanya hal ini sering dialami ketika Anda merasa takut memulai obrolan baru karena berkesan tidak "nyambung" atau respons orang lain yang berbeda dari yang diharapkan sebelumnya. Namun, ada beberapa orang yang juga sering merasa canggung, bahkan bersama orang-orang dan lingkungan yang sudah dia kenal sebelumnya. Kok bisa begitu, ya?

Nah, perasaan ini rupanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang memiliki tipe kepribadian socially awkward atau kecanggungan sosial. Lantas, kecanggungan sosial ini sebenarnya apa sih? Lalu, adakah perbedaan dengan introvert? Buat Anda yang mau tahu lebih dalam tentang socially awkward, baca sampai selesai, ya.

Alasan Kenapa Orang Memiliki Socially Awkward

Perlu digarisbawahi terlebih dahulu, mengutip laman Healthline, Senin (24/4/2023) socially awkward atau kecanggungan sosial bukanlah sebuah isu masalah kesehatan mental. Kondisi ini pada dasarnya lebih merujuk pada perasaan atau kumpulan pengalaman yang membentuk pola dalam hidup Anda.

Hal ini seringnya dihasilkan dari kegagalan dalam memperhatikan isyarat sosial tertentu dan kesalahpahaman dalam memperhatikan bahasa tubuh orang lain. Heidi McKenzie, PsyD, menjelaskan bahwa orang-orang yang canggung secara sosial mungkin mengalami kesulitan menavigasi percakapan atau masuk ke dalam grup. Akibatnya, mereka mungkin tampak sedikit "tidak aktif" bagi orang lain dan sekitarnya.

Berdasarkan beberapa sumber yang Liputan6.com himpun, penting diketahui bahwa istilah socially awkward dan introvert sering kali membingungkan satu sama lain. Jika energi Anda merasa terkuras saat selesai berinteraksi dengan orang lain dan perlu menghabiskan waktu sendiri untuk "mengisi ulang" energi Anda, ini menunjukkan kepribadian introvert.

Sementara, orang-orang dengan socially awkward adalah mereka yang sering merasa deg-degan dan cemas ketika berada di lingkungan ramai. Kondisi ini yang membuat mereka merasa super canggung karena takut berbuat salah dan malu.

Kemudian, untuk seseorang yang berkepribadian introvert, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena mereka masih bisa mengatasi situasi dan pergaulannya sendiri. Berbeda dari socially awkward, jika tidak bisa dikondisikan dengan baik, bisa menjadi akar dari gangguan kecemasan (aniexty).

Kendati bukan gangguan kesehatan mental, ciri-ciri socially awkward dapat dikenali dari:

• Sulit membangun komunikasi dengan orang lain.
• Sering dianggap pribadi yang tidak menyenangkan oleh orang lain.
• Merasa sering mendapat penolakan.
• Menghabiskan banyak waktu untuk bertanya-tanya, apakah ada kesalahan yang telah dilakukan.

Rasa kikuk yang dirasakan, tidak selamanya membawa dampak negatif. Bahkan, ada keuntungan tersendiri apabila Anda termasuk seseorang yang memiliki socially awkward, antara lain:

• Punya prespektif yang berbeda

Orang-orang yang canggung secara sosial, cenderung melihat dunia di sekitar mereka dengan cara unik. Jadi meskipun mereka melewatkan beberapa hal, mereka juga dapat melihat hal lain dari sudut pandang tertentu, sehingga terkesan lebih fresh dan baru.

• Menyukai topik tertentu

Kepribadian socially awkward memang sulit membicarakan percakapan yang ringan atau berbasa-basi dengan orang lain. Akan tetapi, apabila jika sudah menemukan topik yang menarik, mereka bisa menjadi teman bercakap yang baik dengan lawan bicaranya.

• Memiliki bakat tertentu

Terlalu sering merasa canggung bersama orang lain, membuat socially awkward cenderung mempelajari sesuatu dengan lebih gigih dan giat. Alhasil, dari berjam-jam latihan yang intens, membuat mereka memiliki keterampilan dan bakat yang istimewa.

Jangan berkecil hati bila Anda termasuk seorang dengan socially awkward. Coba latih diri Anda supaya lebih santai dan relaks di kerumunan dengan tips-tips berikut ini yang kami lansir dari laman Psychcentral berikut:

• Pertimbangkan untuk memulai percakapan ringan dengan orang lain, seperti mengomentari cuaca.
• Berusaha melakukan kontak mata ketika berbicara, agar membantu Anda tampil lebih percaya diri.
• Fokus kepada orang lain dengan benar-benar mendengarkan pembicaraan yang sedang berlangsung.
• Percayalah kalau setiap orang memiliki keunikan masing-masing dan jadilah diri sendiri jika ingin diterima oleh orang lain.

Memang tidak ada yang salah memiliki kecanggungan sosial. Namun, jika Anda merasa tidak bahagia, tertekan, atau kesepian dalam kehidupan sehari-hari, coba pertimbangkan untuk berbicara dengan para ahli. Bantuan profesional mungkin dapat membantu Anda dalam mencari tahu alasan dari perasaan tersebut, mengembangkan keterampilan sosial baru, serta mempertajam identitas diri yang baru.

Selain itu, bertemu dengan ahli pun juga dapat membantu Anda mengindentifikasi masalah mendasar yang bisa jadi berperan, contohnya jika ternyata Anda memiliki kecemasan sosial. Kecemasan inilah yang dapat membuat Anda menarik diri dari situasi sosial tertentu atau menghindarinya sama sekali.

Namun, sebaiknya jangan melakukan self-diagnosis dan pastikan Anda mendapat bantuan dengan orang yang tepat.