Liputan6.com, Jakarta Sebuah video viral di media sosial menunjukkan kosan yang lantainya banjir. Menurut caption video yang diunggah oleh akun TikTok @martasiahaan98 itu, air yang membanjiri koridor kos saat ditelurusuri ternyata berasal dari kamar salah satu penghuninya.
Ketika pemilik kos memaksa kamar tersebut untuk dibuka oleh penghuninya, barulah terlihat isi kamar yang begitu berantakan. Diduga air yang mengalir di koridor tersebut berasal dari kamar mandi kamar tersebut yang mampet.
Baca Juga
Lantai kamar tersebut dipenuhi oleh barang-barang dan sampah plastik. Boto-botol minuman juga menumpuk di beberapa titik kamar itu.
Advertisement
Malahan, kasur yang ditempati oleh si penghuni kamar itu tampak menghitam saking kotornya. Juga terlihat sampah yang menumpuk di atas kasur itu.
"Kamu apa maksudnya ini? Hah? Apa maksudnya kaya gini nih?"
Terdengar suara dari video tersebut yang diduga merupakan suara si pemilik kosan. Cewek penghuni kamar tersebut kemudian dipaksa keluar kamar yang terlihat begitu berantakan itu.
Di video yang kedua, dijelaskan bahwa akhirnya kamar tersebut dibersihkan oleh si pemilik. Bahkan, kasur di kamar itu juga sampai terpaksa dibuang karena sudah berubah warna saking kotornya.
Meski beberapa warganet mengutarakan rasa jijiknya terhadap keadaan kamar tersebut, banyak juga yang telah cukup paham bahwa hal tersebut dapat terkait dengan kesehatan mental. Di Twitter misalnya, ada warganet yang menyarankan si penghuni kamar berantakan itu untuk mencari bantuan profesional terkait keadaannya itu.
"Penyakit itu ga sih? Namanya hoarding disorder," cuit @gagitu***
"Tweet ini dengan enaknya bilang kalau sakit mending berobat. Pas baca komennya lebih nyesek. Kalian tau ga kalau ini tuh udah di fase gangguan mental, jadi benar-benar butuh ditolong. Dan perlu kalian tau, ga semuanya sadar kalau dia sedang sakit." cuit @nisynwa** terhadap video sama yang diunggah di @kebglgnunfaedh.
"Kayaknya dia punya penyakit gangguan mental deh. Tapi ga tau juga di balik itu semua apakah benar dia punya gangguan mental atau ga," cuit @aylis***
Apa Itu Hoarding Disorder?
Orang yang mengalami Hoarding Disorder disarankan untuk mencari bantuan medis segera agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat. Perhatian dan pemahaman dari masyarakat adalah langkah pertama yang penting untuk membantu individu yang mengalami gangguan ini dalam pemulihannya.
Gangguan penimbunan ini sulit untuk diobati karena banyak orang yang sering menimbun tidak melihatnya sebagai sebuah masalah, atau hanya memiliki sedikit kesadaran mengenai dampaknya terhadap kehidupan mereka atau kehidupan orang lain.
Alasan mengapa seseorang mulai menimbun tidak sepenuhnya dipahami, tetapi bisa terkait dengan masalah kesehatan mental seperti depresi berat, gangguan psikotik, atau gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Penting untuk membedakan antara "penimbunan" dan "mengumpulkan." Banyak orang mengoleksi barang-barang tertentu, tetapi perbedaannya terletak dalam cara barang-barang tersebut diatur. Koleksi biasanya tertata dengan baik, sementara penimbunan biasanya sangat tidak terorganisir dan memakan banyak ruang.
Seseorang yang memiliki gangguan penimbunan biasanya mungkin sulit mengkategorikan atau mengatur item, mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan, dan berjuang untuk mengelola tugas sehari-hari. Mereka juga cenderung sangat terikat pada barang-barang mereka dan enggan membiarkan orang lain menyentuh atau meminjamnya.
Gangguan penimbunan bisa menjadi masalah karena dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang, menyebabkan isolasi, mengancam kesehatan dan keselamatan, dan bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan mental yang mendasarinya, seperti OCD atau depresi.
Advertisement
Hanasui Bakal Adain Konser Gratis bareng HIVI! Catat Tanggalnya!
HIVI! akan hadir sebagai guest star dari event Hanasui x Guardian, pada pertengahan bulan Oktober mendatang. Kehadirannya ini dipastikan bakal mengguncang Kota Kasablanka pada Minggu (22/10/2023), tepatnya pukul 19.00 - 20.00
Menurut informasi, konser bareng HIVI! yang diadakan oleh Hanasui ini akan bisa kamu tonton secara cuma-cuma atau gratis loh! jadi, bagi kamu HiFriends (sebutan penggemar HIVI!) pastikan bisa datang di acara tersebut ya.
Konser gratis bareng HIVI! ini merupakan salah satu dari rangkaian event matcha terbesar se-Indonesia, yang diadakan oleh Hanasui. Kabarnya, merek ternama itu akan luncurkan sebuah produk kecantikan dengan kombinasi matcha di dalamnya.
Peluncuran produk kali ini, bukan hanya sebatas event pengenalan barang baru, tetapi akan ada kegiatan lain yang dilaksanakan selama satu minggu.
Tentang Acara
Melalui laman akun Instagram resmi @officialhanasui, pemilik akun tersebut memposting sebuah poster bertuliskan “You’re invited to Matcha Beauty Town”, dan sertakan caption berisikan waktu beserta lokasi acara untuk peluncuran produknya.
Melansir dari akun Instagram Hanasui pada Kamis (5/10/2023), tampaknya merek lokal itu akan luncurkan produk kecantikan lip cream yang mengombinasikan matcha latte di dalamnya. Diinformasikan bahwa peluncuran ini akan diadakan di Kota Kasablanka pada Selasa (17/10/2023).
Kreatif atau Analitis, Cari Tahu Seperti Apa Kepribadian Anda Lewat Ilusi Optik Ini
Apakah Anda memiliki kepribadian yang kreatif atau analitis? Orang yang kreatif memiliki cara berpikir yang unik. Sementara itu orang dengan kepribadian analitis ketika mengambil suatu keputusan umumnya lebih mengutamakan logika atau objektif.
Jika Anda ingin mencari tahu tentang kepribadian dalam diri Anda baik kreatif atau analitis, Anda dapat mengikuti tes kepribadian ini. Caranya sangat mudah, Anda hanya perlu melihat gambar yang tertera. Gambar ilusi optik berikut akan mengungkap ciri-ciri kepribadian Anda yang tersembunyi dan mengetahui apakah Anda kreatif atau analitis.
Tes kepribadian ilusi optik ini didasarkan pada gagasan bahwa cara kita memandang ilusi optik dipengaruhi oleh belahan otak dominan kita. Tes kepribadian ilusi optik ini menilai apakah Anda lebih emosional dan kreatif (dominan otak kanan) atau lebih logis dan analitis (dominan otak kiri) berdasarkan gambar yang pertama kali Anda lihat.
Advertisement