Identifikasi Spesies Baru Plesiosaurus di Amerika Serikat

Paleontologi mengungkap misteri masa lalu dengan penemuan genus dan spesies baru Plesiosaurus, Unktaheela specta. Ditemukan di Wyoming dan South Dakota, fosil ini mengungkap kehidupan laut pada Kapur Akhir, 80,5 juta tahun lalu.

oleh Haneeza Afra Nur Zhafirah diperbarui 24 Jan 2024, 02:18 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2024, 02:10 WIB
Plesiosaurus
Foto: Wikipedia

Liputan6.com, Jakarta Ahli paleontologi telah mengungkap misteri masa lalu bumi dengan mendeskripsikan genus dan spesies baru dari kelompok Plesiosaurus. Penemuan ini berasal dari dua spesimen yang berhasil diidentifikasi dan ditemukan di lokasi yang menarik, yakni Wyoming dan South Dakota di Amerika Serikat. Genus dan spesies baru tersebut diberi nama Unktaheela specta, dan penelitian menyeluruh telah mengungkap fakta menarik mengenai kehidupan mereka pada masa Kapur Akhir, sekitar 80,5 juta tahun yang lalu.

Unktaheela specta ditemukan menghuni perairan Western Interior Seaway, wilayah yang sekarang menjadi pusat perhatian para peneliti. Pada masa tersebut, selama zaman Kapur Akhir, perairan ini menjadi rumah bagi berbagai makhluk laut yang unik. Keberadaan Unktaheela specta memberikan wawasan baru tentang ekosistem laut pada periode tersebut, membantu kita memahami dinamika kehidupan laut yang berkembang di suatu masa yang jauh lampau.

Penelitian terperinci terhadap dua spesimen Unktaheela specta ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang struktur dan ciri-ciri fisik plesiosaurus polikotilida kecil. Temuan ini tidak hanya memperkaya katalog fosil dunia, tetapi juga memungkinkan peneliti untuk merinci bagaimana makhluk ini beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan laut yang berubah-ubah selama ribuan tahun.

Dengan menggali informasi dari fosil-fosil ini, para ahli paleontologi dapat menyusun kembali puzzle masa lalu, memberikan kita pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman makhluk yang pernah menghuni bumi ini pada waktu yang telah lama berlalu. Berikut ulasannya dirangkum dari sci.news.

1. Evolusi Polikotilidae

Plesiosaurus
Foto: ThoughtCo

Unktaheela specta, reptil laut yang menarik, tergolong dalam keluarga Plesiosaurus dan khususnya merupakan jenis polikotilidae. Kelompok polikotilidae ini memiliki sejarah evolusi yang mencakup Zaman Kapur Awal hingga Kapur Akhir. Seiring berjalannya waktu, polikotilidae ini berevolusi menjadi berbagai genera yang menghuni perairan pada periode Kapur Akhir. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang keragaman dan perubahan dalam famili Plesiosaurus selama rentang waktu yang panjang ini.

Menurut Dr. Robert Clark dan tim peneliti dari Universitas Marshall, polikotilidae adalah reptil laut Kapur yang termasuk dalam keluarga super Plesiosauridae. Temuan ini membuka jendela wawasan baru terhadap kehidupan laut pada masa tersebut. Penggolongan Unktaheela specta sebagai polikotilidae menyoroti pentingnya memahami evolusi dan adaptasi spesies laut dalam konteks geologi sejarah, membantu kita merangkai cerita tentang bagaimana makhluk-makhluk ini berkembang dan beradaptasi selama jutaan tahun.

Dengan identifikasi Unktaheela specta sebagai bagian dari famili Plesiosaurus dan polikotilidae, penelitian ini tidak hanya memberikan informasi tentang spesies baru, tetapi juga memberikan landasan untuk lebih memahami hubungan dan peran mereka dalam ekosistem laut selama Zaman Kapur. Melalui analisis detail seperti ini, para ilmuwan dapat menyusun informasi yang lebih lengkap tentang sejarah kehidupan laut dan perubahan yang terjadi selama rentang waktu geologis yang panjang.

 

2. Kelompok Polikotilidae Sukses Menyeberangi Samudra hingga ke Amerika Utara

Plesiosaurus
Foto: FranMoff/Flickr

Polikotilidae, kelompok reptil laut yang menarik, pertama kali diketahui muncul pada periode Aptian di Australia. Namun, perjalanan evolusinya tidak terbatas pada benua tersebut, karena kelompok ini berhasil menyeberangi samudra dan mencapai Amerika Utara pada periode Albian. Yang menarik, polikotilidae tidak hanya menyebar di Amerika Utara, tetapi juga berhasil mencapai distribusi kosmopolitan, menyebar ke berbagai wilayah dunia sebelum akhirnya punah bersama Plesiosauria lainnya pada akhir periode Maastrichtian.

Perjalanan dan distribusi luas polikotilidae menjadi kisah evolusi yang luar biasa, mencerminkan adaptabilitas dan kemampuan kelompok ini untuk berpindah melintasi samudra. Kemampuan mereka untuk mencapai Amerika Utara dan menyebar secara global memberikan wawasan tentang konektivitas laut purba, serta peran penting mereka dalam ekosistem laut pada masa itu.

“Polikotilidae memiliki bauplan plesiosaurus dengan tubuh hidrodinamik yang lebar dengan ekor pendek, empat anggota badan yang dimodifikasi menjadi dayung besar, dan ikat pinggang dada dan panggul yang melebar, namun mereka juga memiliki kondisi turunan berupa leher pendek dan kepala besar dengan mimbar yang memanjang,” kata penulis utama Robert Clark.

Meskipun akhirnya punah bersama Plesiosauria lainnya di akhir Maastrichtian, pengetahuan tentang perjalanan panjang dan distribusi kosmopolitan polikotilidae memberikan landasan yang kuat bagi para peneliti untuk memahami peran dan dampak evolusi mereka dalam sejarah kehidupan laut.

3. Penemuan Dua Tengkorak Fosil Unktaheela Specta

Plesiosaurus
Foto: carnivora.net

Sifat-sifat khas yang ditemukan pada Unktaheela specta menunjukkan konvergensi dengan pliosauridae, kelompok reptil laut lainnya. Meskipun ada kemiripan, perbedaan mencolok tampak pada celah dan gigi yang lebih kecil pada sebagian besar polikotilidae. Hal ini mengisyaratkan bahwa Unktaheela specta dan kelompok polikotilidae secara umum mengisi relung ekologi yang berbeda dibandingkan dengan pliosauridae, menciptakan keragaman dalam strategi makanan dan adaptasi lingkungan yang mungkin terkait dengan kehidupan laut pada masa itu.

Penemuan dua tengkorak fosil, yaitu holotipe dan paratipe Unktaheela specta, memberikan peneliti landasan yang kuat untuk menyelidiki lebih lanjut tentang karakteristik dan perilaku spesies ini. Kedua fosil tersebut ditemukan di zona Baculites obtusus Formasi Sharon Springs di Amerika Serikat, menambah pemahaman tentang sebaran geografis Unktaheela specta dan keberadaan mereka dalam lapisan batuan tertentu. Informasi ini memberikan gambaran lebih lengkap tentang distribusi dan lingkungan hidup spesies ini pada masa Kapur Akhir.

Penemuan ini menjadi bagian integral dalam memahami evolusi dan diversifikasi polikotilidae, membuka potensi untuk mengidentifikasi pola adaptasi dan interaksi ekologis mereka di lingkungan laut purba. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang ciri-ciri morfologis dan distribusi geografis Unktaheela specta, ilmuwan dapat merinci peran mereka dalam ekosistem laut dan melihat bagaimana spesies ini menyumbang pada keragaman hayati pada periode geologis yang sangat bersejarah.

4. Unktaheela Specta Ternyata Memiliki Ukuran Kecil

Plesiosaurus
Foto: Wikipedia

Paratipe Unktaheela specta, yang melibatkan tengkorak lengkap, mandibula dalam tiga bagian, dan lima elemen postcranial kecil yang terpisah, memberikan rincian morfologis penting untuk pemahaman lebih lanjut tentang karakteristik spesies ini. Komplit dengan elemen postcranial yang tidak teridentifikasi, paratipe menjadi sumber informasi kunci untuk melacak evolusi dan adaptasi Unktaheela specta dalam lingkungan laut pada masa Kapur Akhir.

Unktaheela specta, dengan panjang sekitar 2,3 hingga 2,6 meter (7,5-8,5 kaki), menunjukkan ukuran yang relatif kecil untuk seorang polikotilidae. Tengkoraknya yang lebar dan dayung yang unik menjadi ciri khas, menambah karakteristik unik dari spesies ini. Keunikan ini memungkinkan para peneliti untuk merinci bagaimana Unktaheela specta beradaptasi dan berkembang dalam ekosistem laut yang mungkin menuntut strategi hidup yang berbeda.

Sebuah ciri menarik lainnya dari Unktaheela specta adalah keberadaan proses datar di atas matanya yang besar. Dengan hipotesis bahwa struktur ini dapat melindungi makhluk ini dari sinar matahari, kita dapat merenungkan kemungkinan bahwa Unktaheela specta mungkin memiliki gaya hidup yang melibatkan pengejaran mangsa di bawah permukaan air. Pemahaman lebih lanjut tentang anatomi dan perilaku ini memberikan gambaran holistik tentang bagaimana spesies ini berinteraksi dengan lingkungannya dan strategi adaptasinya dalam bertahan hidup.

5. Perilaku Unktaheela Specta dan Caranya Bertahan Hidup

Plesiosaurus
Foto: Joschua Knüppe/X

Para peneliti menyoroti pentingnya perbandingan Unktaheela specta dengan tetrapoda yang masih ada untuk memahami adaptasinya. Fitur khusus yang ditemukan pada Unktaheela specta dapat menjadi hasil dari adaptasi untuk mengejar predasi secara visual di lingkungan yang diterangi matahari. Interpretasi ini tidak hanya memberikan wawasan lebih dalam tentang perilaku dan strategi makan Unktaheela specta, tetapi juga memiliki implikasi ekologis yang signifikan terhadap reptil air lainnya. Dengan menghubungkan temuan ini dengan spesies yang masih hidup, penelitian ini membuka pintu bagi pemahaman yang lebih luas tentang evolusi dan interaksi makhluk laut dalam ekosistem zaman dahulu.

Hasil penelitian tentang Unktaheela specta telah diungkapkan melalui publikasi di jurnal Cretaceous Research, memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman ilmiah tentang fosil ini. Penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan terperinci tentang morfologi dan perilaku Unktaheela specta, tetapi juga mengarahkan penelitian masa depan dalam memahami peran dan posisi ekologisnya dalam jaring makanan laut pada masa Kapur Akhir. Implikasi ekologis yang dihasilkan dari interpretasi ini memberikan landasan untuk studi lebih lanjut yang dapat merinci kontribusi Unktaheela specta dalam ekosistem laut pada periode tersebut.

Dengan penekanan pada perbandingan dengan tetrapoda yang masih hidup, para peneliti membuka peluang baru untuk mengaitkan temuan fosil ini dengan karakteristik dan perilaku spesies modern. Hal ini dapat memberikan wawasan tambahan tentang bagaimana makhluk ini beradaptasi dalam lingkungan yang diterangi matahari, membantu kita memahami lebih baik strategi bertahan hidup dan pola makan makhluk laut pada masa Kapur Akhir.

Plesiosaurus makan apa?

Plesiosaurus (bahasa Yunani: πλησίος (plesios), berarti dekat dengan + σαῦρος (sauros), berarti kadal) adalah jenis reptil laut berleher panjang dari ordo plesiosaurus yang hidup di air. Termasuk jenis karnivora, karena hidup di air membuatnya harus memakan ikan.

 

Apa nama dinosaurus yang bisa terbang?

Pterodactyl merupakan reptil terbang prasejarah yang juga masuk dalam daftar nama-nama dinosaurus terbang.

 

Apakah Plesiosaurus masih ada?

Tetapi catatan fosil juga menunjukkan bahwa setelah hampir seratus lima puluh juta tahun, plesiosaurus terakhir akhirnya punah pada saat yang sama dengan dinosaurus yaitu 66 juta tahun yang lalu.

 

Apakah mosasaurus belum punah?

Mosasaurus yang bertubuh raksasa pun ikut punah karena rantai makanannya terganggu.

Mosasaurus apakah lebih besar dari Megalodon?

Melansir laman Fossilera, Rabu 4 November 2020, dari segi ukuran Megalodon jauh lebih besar. Mosasaurus Hoffmanni terbesar diperkirakan panjangnya mencapai 59 kaki atau 17,9 meter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya