Studi Terbaru Ungkap Pasangan yang Saling Mendukung Pengembangan Diri Akan Lebih Langgeng

Penelitian terhadap hubungan asmara menunjukkan nilai dari perkembangan diri untuk merekatkan komitmen menjadi lebih baik dan akan melanggengkan hubungan tersebut.

oleh Fahmi Zaenal Mutakin diperbarui 20 Mei 2024, 19:07 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2024, 19:07 WIB
Ilustrasi pasangan, pacaran, kencan, memperjuangkan cinta
Ilustrasi pasangan, pacaran, kencan, memperjuangkan cinta. (Image by pch.vector on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dalam hubungan jangka panjang, sangat mudah untuk mulai membiarkan aktivitas kebiasaan mengambil alih dan melupakan apa yang membuat Anda tertarik pada pasangan Anda pada awalnya.

Saat Anda menjalani rutinitas yang menjadi ciri khas sehari-hari Anda, kesamaan dalam hidup Anda bisa mulai berubah menjadi hal yang membosankan. Di manakah kegembiraan dan spontanitas yang pernah membuat hidup bersama pasangan Anda begitu menarik dan segar?

Sayangnya, kesamaan yang dapat membuat hubungan menjadi nyaman dan memberi Anda rasa aman juga dapat menjadi tempat berkembang biak bagi rasa bosan.

Anda melihat jam tangan dan tanpa berpikir panjang, Anda tahu harus masuk ke rumah tepat pukul 18.07, setelahnya pada pukul 18.52 Anda bersama pasangan melakukan makan malam seperti biasa, tetapi, jika Anda menyimpang dari jadwal ini, pasangan Anda akan merasa jengkel dan Anda menjadi cemas.

Segalanya terasa tidak benar jika Anda tidak memiliki rasa aman dengan mengetahui apa yang diharapkan.

Namun, di dalam benak Anda, Anda tahu bahwa hidup seharusnya lebih dari sekadar mempertahankan hubungan tersebut sampai tingkat yang ekstrem.

Pengembangan diri dalam perubahan rutinitas

Menurut penelitian yang dilakukan Kiersten Dobson dan rekan-rekannya dari Universitas Toronto, Mississauga, Kanada (2024) yang dirilis dalam Journal of Family Psychology, bertajuk “Self-expansion perceptions and behaviors uniquely contribute to relationship quality over time” menjelaskan bahwa hubungan asmara merupakan aspek penting dalam hidup, oleh karena itu sangat penting untuk memahami elemen-elemen yang terlibat dalam mendorong hubungan yang berkualitas tinggi dan memuaskan dari waktu ke waktu.

Salah satu elemen ini, menurut para penulis, adalah "pengembangan diri" yaitu cara untuk memenuhi motivasi internal Anda dengan terlibat dalam aktivitas baru dan menantang yang membuat Anda terpapar pada perspektif yang berbeda.

Kesempatan untuk mengembangkan diri tampaknya merupakan hal paling mungkin terjadi pada awal-awal hubungan dengan pasangan baru.

Pikirkan kembali saat Anda pertama kali bertemu dengan pasangan Anda, yang dimana kemungkinan besar mereka memiliki setidaknya beberapa aktivitas dan minat yang berbeda dari Anda.

Mungkin Anda tidak pernah berpikir untuk mengunjungi museum seni, tetapi semuanya berubah ketika pasangan Anda yang merupakan seorang penggemar seni, mengajak Anda.

Mereka menawarkan makan siang yang lezat sebagai insentif untuk melihat pameran karya seniman favorit mereka. Pengalaman itu ternyata mengubah pandangan Anda tentang menghabiskan waktu di galeri, dan Anda merasa telah belajar sesuatu yang berharga.

Seiring berjalannya waktu, Anda dan pasangan Anda dapat mengembangkan dan memperdalam pemahaman Anda tentang artis ini. Namun, hal tersebut sudah biasa, Anda harus memberikan kejutan yang berbeda untuknya, yaitu Anda bisa saja memperluas wawasan artis tersebut secara individu dan memberikan wawasan tersebut yang pasangan Anda belum tahu sebelumnya.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh University of Toronto Mississauga mengusulkan bahwa keyakinan pada hubungan asmara Anda yang membawa pertumbuhan atau mereka sebut dengan "potensi pengembangan diri" seharusnya memberikan kontribusi unik terhadap kualitas hubungan di luar manfaat yang akan Anda rasakan secara individual.

Selain itu, keyakinan bahwa pertumbuhan dengan pasangan akan terjadi di masa depan dapat memberikan harapan yang memungkinkan Anda tetap optimis, meskipun hari-hari tertentu mungkin akan terasa membosankan.

5 kunci untuk meningkatkan potensi pengembangan diri

cinta
ilustrasi bertengkar/copyright unsplash/Markus Spiske

Kiersten Dobson dan timnya mengumpulkan data menggunakan Skala Potensi Pengembangan Diri serta melakukan pengukuran harian selama 14 dan 21 hari berdasarkan dua penelitian yang melibatkan pasangan romantis, sejumlah besar pasangan (masing-masing dengan jumlah 115 dan 100 pasangan) yang telah menjalin hubungan selama rata-rata 7 dan 24 tahun.

Pengukuran tersebut mencakup perilaku pengembangan diri harian, seperti "Mencoba hal-hal baru dengan pasangan ", serta pemikiran pengembangan diri harian, misalnya "Hari ini saya mendapatkan lebih banyak wawasan, pengalaman, dan pengetahuan dari pasangan saya".

Selain itu, mereka juga menggunakan skala untuk mengukur kepuasan dalam hubungan dan perasaan berkomitmen.

Studi kedua diperpanjang selama dua bulan untuk pendalaman analisis dan melibatkan penilaian dari kedua pasangan, sehingga para peneliti dapat melakukan analisis "aktor-pasangan".

Sekarang kita lihat prediktor utama, Skala Potensi Pengembangan Diri (Lewandowski & Ackerman, 2006), coba lihatlah bagaimana penilaian Anda terhadap lima item berikut ini (yang disediakan oleh penulis).

Gunakan skala 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju):

1. Saya merasa bahwa hubungan saya saat ini dengan pasangan akan memberi saya kesempatan untuk berkembang di masa depan.

2. Saya merasa bahwa jika hubungan dengan pasangan saya berlanjut, saya akan dapat memperoleh lebih banyak wawasan, pengalaman, dan/atau pengetahuan dari pasangan saya.

3. Jika hubungan saya dengan pasangan saya saat ini berlanjut, saya akan merasa seolah-olah saya kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri saya.

4. Saya merasa bahwa hubungan saya dengan pasangan saya tidak dapat menawarkan sesuatu yang baru di masa depan.

5. Hubungan saya dengan pasangan saya memiliki potensi untuk membuat saya tumbuh sebagai pribadi yang baik di masa depan.

Hasil analisis skor rata-rata yang didapatkan oleh mereka dalam dua sampel tersebut (per item) adalah sekitar 6, yang berarti bahwa mayoritas partisipan melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang optimis tentang pengembangan diri di masa depan.

Namun, ada partisipan yang menilai diri mereka sendiri di ujung bawah skala, terutama pada penelitian pertama (1.2), tetapi korelasi antara pasangan rendah (0.26 dan 0.14 dari kemungkinan -1 hingga +1) menunjukkan bahwa ada variabilitas yang cukup besar dalam persepsi di antara pasangan dalam hubungan yang sama.

Pengujian efek prediktif dari potensi pengembangan diri terhadap hasil hubungan menunjukkan bahwa orang-orang yang mendapat skor tinggi dalam pengukuran potensi pengembangan diri cenderung lebih aktif dalam aktivitas pengembangan diri dan merasa bahwa mereka benar-benar tumbuh dari aktivitas tersebut.

Secara positif, persepsi potensi pengembangan diri juga memprediksi kepuasan dan komitmen yang kuat dalam hubungan asmara mereka.

Dalam hal perilaku pengembangan diri sehari-hari, hanya perilaku yang dilaporkan oleh individu itu sendiri yang berkontribusi pada hasil hubungan yang positif.

Meskipun para pasangan dalam analisis tersebut juga dapat melaporkan kegiatan yang baru dan menarik, laporan mereka tidak selalu memberikan kontribusi unik terhadap kualitas hubungan.

Ini menunjukkan bahwa persepsi positif dari melakukan kegiatan bersama pasangan menjadi lebih penting dalam menjaga efek pengembangan diri.

Namun, ada peringatan tentang pengembangan diri, di mana kognisi pengembangan diri secara negatif mempengaruhi perasaan komitmen dalam jangka waktu dua bulan.

Memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi untuk pertumbuhan pribadi dapat membuat Anda kecewa seiring waktu, terutama ketika hubungan bergerak keluar dari fase awal yang penuh semangat.

Cara membuat pengembangan diri dapat bermanfaat dan bekerja dalam hubungan asmara Anda

couple
ilustrasi pasangan jatuh cinta/Photo by Analise Benevides on Unsplash

Teori yang menjadi dasar penelitian ini tetap relevan saat mengamati pengalaman harian selama dua hingga tiga minggu untuk memprediksi kualitas hubungan di masa mendatang.

Pasangan dalam hubungan jangka panjang cenderung memiliki keyakinan yang tinggi terhadap potensi pengembangan diri, meskipun mereka mungkin tidak selalu sependapat dengan pasangan mereka.

Fakta bahwa mereka tetap bersama-sama tampaknya memberikan dukungan positif terhadap konsep ini, meskipun hal ini dapat mempengaruhi kualitas hubungan di kemudian hari.

Dengan menggunakan lima pernyataan dari tes tersebut, Anda dapat menggunakannya sebagai panduan mempertimbangkan cara-cara untuk menghindari rutinitas yang membosankan dan mengeksplorasi minat yang berbeda.

Misalnya, jika Anda menikmati kegiatan tertentu yang tidak disukai pasangan Anda, atau sebaliknya, Anda dapat mencari kesepakatan untuk mengeksplorasi minat yang sama atau mencari pengalaman baru bersama.

Mengubah kebiasaan seperti mengunjungi destinasi liburan yang sama setiap tahun dapat membawa kesegaran dalam hubungan Anda. Mengeksplorasi hal-hal baru bersama dapat memberikan kesempatan untuk pengembangan pribadi dan hubungan yang lebih kuat.

Secara keseluruhan, pengembangan diri melalui kehidupan sehari-hari dapat memberikan nilai tambah yang besar. Mencari cara untuk saling mendukung perkembangan pribadi Anda dan pasangan dapat meningkatkan kepuasan dan kualitas hubungan menjadi lebih baik.

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta
Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya