5 Ciri-ciri Orang yang Sulit Bahagia dalam Hidupnya

Semua manusia pasti ingin merasakan hidup bahagia, namun terkadang masih ada banyak hal yang membuat sulit bahagia. Berikut ciri-ciri orang yang sulit bahagia dalam hidupnya.

oleh Linda Dwi Nofiani diperbarui 05 Jun 2024, 23:56 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 23:43 WIB
Ilustrasi kecewa, kesal, tidak senang, tidak suka
Ilustrasi kecewa, kesal, tidak senang, tidak suka. (Image by wayhomestudio on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kebahagiaan adalah sebuah sesuatu yang dicari oleh banyak orang dalam hidupnya, namun tidak semua orang berhasil menemukannya. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merasakan kebahagiaan, mulai dari kondisi mental hingga lingkungan sosial. 

Setiap orang memiliki definisi dan ukuran kebahagiaan yang berbeda-beda, namun ada beberapa pola perilaku dan sikap yang umumnya menjadi penghalang kebahagiaan. Misalnya, ada orang yang cenderung selalu merasa cemas atau tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. 

Kondisi-kondisi seperti ini tidak hanya mempengaruhi perasaan seseorang secara emosional, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan hubungan sosial. Namun, dengan mengenali dan memahami tanda-tanda ketidakbahagiaan adalah langkah awal untuk berubah menjadi lebih baik. 

Oleh karena itu, yuk simak ciri-ciri orang yang sulit bahagia berikut ini, yang telah dirangkum dari fimela.com pada Rabu (05/06/2024).

1. Mengeluh Setiap Waktu

Ilustrasi marah, kesal
Ilustrasi marah, kesal. (Image by drobotdean on Freepik)

Semakin sering mengeluh dan komplain, semakin sulit untuk merasa bahagia. Memang, saat merasa lelah dan tak berdaya, kadang manusia ingin meluapkan perasaan dengan sedikit mengeluh. Namun, jika terus-menerus mengeluh, hal ini justru akan menghalangi kebahagiaan itu sendiri. 

"Ketika keluhan hadir, kebahagiaan menghilang, sedangkan penerimaan dan kebahagiaan adalah saudara kembar yang sering hadir bersamaan," tulis Gobind Vashdev dalam buku Happiness Inside. Jika selama ini merasa sulit bahagia, mungkin penyebabnya adalah terlalu banyak protes dan keluhan.

2. Selalu Memiliki Rasa Pesimis

Mudah Pesimis
Ilustrasi Sedih Credit: pexels.com/Liza

Sikap pesimistik dapat menghambat seseorang untuk merasakan kebahagiaan. Menurut laman Marriage, pesimis timbul saat seseorang gagal menemukan kebahagiaan dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga orang itu cenderung memikirkan hal-hal terburuk dari setiap situasi. 

Jika pikiran terus dipenuhi oleh hal-hal negatif, akan cenderung menarik lebih banyak pengalaman dan peristiwa negatif, yang pada akhirnya membuat semakin sulit untuk merasa bahagia.

3. Sering Menyalahkan Keadaan

Melimpahkan Semua Kekesalanmu Padanya
Ilustrasi Pasangan Credit: unsplash.com/Khamkeo

Menyalahkan keadaan justru dapat memperburuk situasi dan masalah yang dihadapi. Saat menghadapi masalah, jika hanya fokus mencari pihak yang dapat disalahkan tanpa berupaya mencari solusi, maka akan merasa semakin terpojok dan sulit menemukan kebahagiaan. 

Sikap seperti ini hanya akan membuat semakin frustasi. Kebahagiaan akan terasa semakin jauh jika terus-menerus menyalahkan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar kita.

4. Suka Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain

Membandingkanmu dengan Orang Lain
Ilustrasi Perasaan Kesal Credit: pexels.com/Moore

Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain dapat memperburuk perasaan seseorang. Dalam buku Merawat Luka Batin disebutkan bahwa,membandingkan diri secara tidak adil akan membuat perasaan semakin buruk. 

Jika ingin merasa lebih baik dan lebih mudah bahagia dengan kehidupan yang dijalani, maka perlu mengurangi kebiasaan ini. Mencari inspirasi dan panutan dari orang lain memang diperbolehkan, namun jangan sampai hal ini membuat semakin meratapi keadaan diri sendiri melalui obsesi yang tidak sehat dengan membandingkan diri.

5. Membenci Diri Sendiri

Ilustrasi ekspresi marah, kesal
Ilustrasi ekspresi marah, kesal. (Photo by Andrea Piacquadio from Pexels)

Rasa benci terhadap diri sendiri yang terus-menerus dapat membuat seseorang semakin sulit merasa bahagia. Dalam buku Emotional Intelligence disebutkan bahwa, wanita yang memiliki kecerdasan emosional cenderung bersikap tegas, mengungkapkan perasaan secara langsung, dan memiliki pandangan positif tentang diri mereka sendiri, hal ini akan memberikan makna dalam hidup.

Jika seseorang cenderung melihat hidup dan segala pengalaman mereka dari sudut pandang yang negatif, maka kebahagiaan yang sejatinya ada dalam diri mereka akan semakin sulit ditemukan.

Bagaimana Ciri-ciri Orang yang Bahagia?

Orang yang merasa bahagia biasanya memiliki tujuan hidup yang jelas dan pasti. Mereka menyadari bahwa tujuan hidup memberikan arah dan motivasi dalam menjalani setiap momen. Dengan memiliki tujuan yang terdefinisi, mereka dapat menikmati kehidupan saat ini sambil menantikan masa depan yang cerah.

Seperti Apa Perasaan Bahagia?

Kebahagiaan adalah sebuah perasaan emosional yang memberikan dampak positif pada individu. Menurut Carr, kebahagiaan merupakan kondisi psikologis yang positif, yang ditandai dengan tingkat kepuasan hidup yang tinggi, efek emosional positif yang dominan, serta rendahnya efek emosional negatif.

Apa yang Membuat Orang Menjadi Bahagia?

Kebahagiaan berasal dari hormon serotonin, yang memberikan perasaan nyaman dan senang. Dikenal sebagai hormon kebahagiaan, serotonin adalah hormon di otak yang merangsang perasaan tenang dan bahagia. Produksi hormon ini dipengaruhi oleh asupan makanan dan berbagai aktivitas tertentu.

Apa Kunci Bahagia dalam Islam?

Allah telah mengingatkan umat manusia bahwa jika seseorang pandai bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya, maka Dia akan menambahkan nikmat dan karunia tersebut kepadanya. Oleh karena itu, seorang Muslim yang selalu bersyukur dan beribadah kepada Allah akan mendapatkan kebahagiaan dari-Nya.

Apa yang Membuat Kita Bahagia?

Pertama, memiliki dukungan dari keluarga yang solid merupakan faktor penting dalam menciptakan kebahagiaan. Kedua, memiliki pekerjaan yang memuaskan juga merupakan hal yang berkontribusi besar terhadap kebahagiaan seseorang. Ketiga, memiliki lingkaran pertemanan yang positif dan mendukung juga berperan dalam menjaga kebahagiaan. Keempat, menjaga kesehatan tubuh dengan baik juga merupakan aspek yang tidak bisa diabaikan dalam meraih kebahagiaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya