Menelusuri Keunikan Katak Kutu Brazil, Calon Vertebrata Terkecil di Dunia

Liputan6.com, Jakarta Katak kutu Brazil, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Brachycephalus pulex, adalah salah satu spesies amfibi yang menarik perhatian dunia ilmiah karena ukurannya yang sangat kecil. Dengan panjang tubuh hanya sekitar 7 hingga 8 mm, katak ini lebih kecil dari kutu manusia, menjadikannya vertebrata terkecil yang pernah ditemukan di bumi.

Keunikan ukuran kecil ini membuat katak kutu Brazil menjadi subjek penelitian yang sangat menarik, terutama dalam studi mengenai biologi dan evolusi hewan-hewan amfibi. Sebagai anggota kelompok vertebrata, katak kutu Brazil memiliki struktur tubuh yang sangat berbeda dibandingkan dengan hewan lainnya. Meskipun ukurannya mini, katak ini memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa di habitat alaminya di hutan hujan tropis Brazil.

Penemuan dan studi tentang katak kutu Brazil memberikan wawasan baru dalam dunia zoologi, terutama mengenai adaptasi dan spesiasi pada makhluk hidup yang hidup dalam kondisi ekstrem. Berikut ini fakta lengkap tentang katak kutu Brazil yang merupakan vertebrata terkecil di dunia, dikutip dari odditycentral.com,  Kamis (30/1/2025).

Pada tahun 2011, Mirco Solé, seorang peneliti di Universitas Negeri Santa Cruz di Brazil, menemukan katak kutu Brazil, sebuah amfibi dan vertebrata yang sangat kecil. Penemuan ini menjadi sorotan utama dalam komunitas ilmiah. Namun, karena sampel yang terbatas, tidak ada informasi yang cukup untuk membuat kesimpulan pasti tentang ukuran katak tersebut.

Sekarang, lebih dari satu dekade telah berlalu, sebuah tim yang dipimpin oleh Mirco Solé telah menerbitkan penelitian ekstensif tentang spesies katak ini. Spesies ini sulit ditangkap dan hanya ditemukan di dua lereng bukit berhutan di Bahia, Brazil Selatan. Temuan ini menunjukkan bahwa katak kutu Brazil kemungkinan akan dinobatkan sebagai "vertebrata terkecil di dunia".

Dalam penelitian terbaru, para peneliti kembali menjelajahi habitat katak kutu Brazil untuk mengumpulkan lebih banyak sampel. Mereka melakukan pengukuran, memeriksa gonad untuk menilai kematangan seksual, dan juga memeriksa apakah terdapat celah suara yang hanya dimiliki oleh katak jantan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa katak jantan memiliki panjang lebih dari 7 mm, sementara katak betina sedikit lebih besar dengan panjang sedikit di atas 8 mm. Sampel dewasa terkecil yang diukur selama penelitian memiliki panjang 6,45 mm, yang menunjukkan penurunan sebesar 30 persen dari ukuran terkecil yang pernah tercatat sebelumnya.

Salah satu keunikan dari katak kutu Brazil adalah kesulitannya dalam melakukan hal yang biasanya dikuasai dengan baik oleh jenis katak lainnya, yaitu melompat. Karena ukurannya yang sangat kecil, katak kutu Brazil tidak mampu mengendalikan sistem vestibularnya yang bertanggung jawab atas keseimbangan, sehingga mereka sering kali kehilangan keseimbangan saat meninggalkan permukaan tanah.

Contoh hewan vertebrata adalah mamalia (kucing, gajah, sapi, singa), ikan (hiu, pari, gurami), amfibi (katak, salamander, caecilian), reptil (kura-kura, ular), burung (merpati, elang).

Kelompok hewan pisces termasuk berdarah dingin (poikiloterm), yaitu hewan dengan suhu tubuh yang menyesuaikan kondisi lingkungan. Selain itu hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Contoh hewan pisces adalah ikan hiu, ikan pari, ikan tuna, ikan gurami, dan ikan lele.

Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu: 1. Kelas Pisces (Ikan) 2. Kelas Amphibia (Latin amphi = dua, bia = hidup) 3. Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/ merayap) 4. Kelas Aves (Burung) 5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui.

Kira-kira ada 65,000 jenis hewan vertebrata di dunia.

Contoh hewan invertebrata adalah semut, lebah, bintang laut, ubur-ubur, laba-laba, siput, cumi-cumi, cacing, lintah, dan kupu-kupu.