Liputan6.com, Jakarta - Diabetes terjadi ketika tubuh mengalami resistensi terhadap insulin atau tidak mampu memproduksi cukup insulin. Insulin penting karena membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai sumber energi.
Ketika tubuh tidak dapat mengelola glukosa dengan baik, kadar gula darah meningkat, menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.
Baca Juga
Dampak dari diabetes bisa sangat serius. Penyakit ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kerusakan ginjal, neuropati (kerusakan saraf), serta risiko amputasi pada kaki dan kehilangan penglihatan.
Advertisement
Pengelolaan yang efektif dan perawatan yang konsisten sangat penting dalam mengendalikan kondisi diabetes dan mencegah komplikasi serius.
Untuk membantu mengontrol kadar gula darah, penting untuk memperhatikan pola makan. Beberapa jenis makanan telah terbukti membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Misalnya, makanan tinggi serat seperti sayuran, buah-buahan, dan sereal utuh dapat membantu mengurangi penyerapan glukosa dan menjaga tingkat energi yang stabil dalam tubuh.
Selain itu, membatasi konsumsi gula sederhana dan karbohidrat olahan juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah secara efektif.
Berikut beberapa makanan yang membantu mengontrol gula darah:
1. Wortel
Memasak wortel bisa menjadi alternatif yang menarik selain mengonsumsinya secara langsung. Rasanya yang manis membuatnya disukai oleh banyak orang. Selain itu, wortel memiliki indeks glikemik rendah, sehingga sangat cocok untuk pengidap diabetes.
Tidak hanya itu, wortel kaya akan vitamin C yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Secara umum, wortel mengandung betakaroten dan vitamin A yang berperan penting dalam meningkatkan ketajaman visual dan mengurangi risiko retinopati yang seringkali terkait dengan diabetes.
2. Kayu manis
Kayu manis adalah bumbu alami yang kaya antioksidan dengan sifat anti-inflamasi yang kuat, serta meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan kadar kolesterol, yang pada gilirannya mengurangi risiko penyakit jantung.
Konsumsi kayu manis secara teratur juga telah terbukti meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Hal ini membantu menurunkan kadar gula darah dengan cara meniru efek insulin dan meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Akibatnya, kadar gula darah dapat dikendalikan lebih baik.
Advertisement
3. Apel
Apel adalah sumber karbohidrat, serat, dan vitamin terbaik di musim dingin. Satu buah apel mengandung sekitar 77 kalori.
Dengan indeks glikemik rendah sebesar 36, apel merupakan buah yang sangat baik untuk pengidap diabetes. Apel juga mengandung polifenol antioksidan.
Polifenol ini tidak hanya meningkatkan keseimbangan metabolisme tubuh, tetapi juga membantu dalam produksi insulin dan memperlambat penyerapan gula darah oleh sel-sel tubuh. Kandungan antioksidan antosianin dalam apel juga dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 serta mencegah komplikasinya.
4. Jeruk
Jeruk, seperti buah jeruk, kaya akan potasium, serat, dan vitamin C. Dengan memiliki indeks glikemik rendah, jeruk tidak menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Bagi pengidap diabetes, vitamin C sangat penting karena dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi 1000 mg vitamin C setiap hari cenderung memiliki kadar gula darah yang lebih terkontrol.
Selain itu, vitamin C juga dikenal sebagai antioksidan yang kuat yang membantu dalam proses pemulihan sel-sel yang rusak. Dengan bantuan vitamin C, risiko masalah kesehatan terkait diabetes tipe 2 dapat berkurang secara signifikan.
Advertisement
5. Ubi jalar
Kentang tumbuk adalah hidangan yang disukai banyak orang karena rasanya yang enak. Namun, karena tinggi karbohidratnya, kentang dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah seseorang. Sebaliknya, ubi jalar memiliki indeks glikemik yang sedikit lebih rendah namun tetap kaya akan nutrisi.
Dibandingkan dengan kentang putih, ubi jalar dapat membantu mengontrol kenaikan gula darah dengan lebih baik. Selain itu, Anda tidak perlu menambahkan mentega atau krim asam karena ubi jalar memiliki rasa yang lebih manis alami dibanding kentang putih. Untuk menambah cita rasa, cobalah untuk menumbuknya dengan sedikit minyak zaitun.