Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat diminta tidak khawatir mengenai Bisfenol A (BPA) pada galon kuat polikarbonat, bahan kemasan yang umum digunakan untuk air minum dalam kemasan (AMDK).
Pakar marketing senior, Hermawan Kartajaya mengatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menegaskan bahwa produk ini masih aman digunakan untuk air minum di masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
“Jadi, kalau ada pihak-pihak yang masih berusaha menghembuskan isu bahaya BPA di galon kuat polikarbonat, itu kan sama saja dia tidak mau menuruti regulator dan patut dipertanyakan tujuannya apa,” ungkap Hermawan, dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
Advertisement
Dia menegaskan sebaiknya industri harus mengikuti peraturan BPOM yang menyatakan bahwa galon kuat polikarbonat itu masih aman digunakan dan jangan menggiring opini yang salah di masyarakat.
“Ini mengarah kepada persaingan tidak sehat karena melakukan cara-cara yang curang untuk menjatuhkan kompetitornya,” ujar Hermawan.
Menurutnya, dalam etika bisnis di Indonesia, cara bersaing yang sehat itu tidak boleh sama sekali menjelek-jelekkan produk kompetitornya, apalagi itu belum terbukti kebenarannya.
“Persaingan yang sehat itu harus mengusahakan marketingnya yang baik dan benar dengan mengatakan diferensiasi produk sendiri tanpa membanding-bandingkan dengan produk orang lain.” ucapnya.
Isu BPA sering dikaitkan dengan potensi kanker
Isu mengenai BPA memang terus mencuat, bahkan sering dikaitkan dengan potensi bahaya kesehatan seperti kanker. Oka Tan, seorang ahli polimer lulusan University of Applied Sciences Darmstadt, Jerman, dalam sebuah webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Konsumen Ganesha, juga mencurigai bahwa isu ini sengaja dipanaskan untuk menjatuhkan produk-produk pesaing.
“Karena terus dihebohkan di dunia maya bahwa BPA itu adalah salah satu penyebab kanker dan sebagainya, lama-lama akan membuat masyarakat merasa khawatir juga meskipun tidak semuanya," ungkap Oka.
Namun, Oka menambahkan, selama kemasan galon polikarbonat ditangani dengan baik, produk tersebut tetap aman dikonsumsi. "Tidak masalah kemasannya apapun, yang penting adalah penanganan dan penyimpanan yang benar," jelasnya.
Advertisement
BPOM tegaskan keamanan galon polikarbonat
Badan POM (BPOM) sendiri menegaskan bahwa galon polikarbonat masih aman digunakan untuk air minum. Direktur Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Dwiana Andayani, mengingatkan bahwa meskipun galon tersebut aman, konsumen tetap perlu memperlakukan kemasan dengan hati-hati.
“Galon harus disimpan di tempat yang tidak terkena panas matahari langsung dan jangan dibanting atau disikat dengan keras,” ujarnya.
Sementara itu, pakar branding, Hery Margono, mengingatkan bahwa promosi yang merendahkan produk pesaing jelas melanggar etika periklanan. Menurut Hery, ada tiga asas utama dalam etika iklan di Indonesia yang harus dipatuhi, yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan persaingan yang sehat.
“Kalaupun dia tidak menyebutkan merek dari produk yang dijelek-jelekkan itu dalam iklan promosinya, itu juga sudah mendiskreditkan produk lain namanya. Dan bukan hanya itu, tapi dia juga sudah mendiskreditkan kategori,” kata Hery.
Lebih lanjut, Hery menekankan bahwa jika sebuah iklan mengkritik produk lain tanpa didukung data yang valid, itu sudah masuk dalam ranah opini, bukan fakta.
“Kalau menyampaikannya dengan data itu tidak apa-apa. Tapi kalau menjelekkan produk orang lain tanpa data, itu sudah opini namanya. Dia sudah memberikan adjustment,” ucapnya.