Apa Itu Isolophilia? Kenali Lebih Jauh tentang Keinginan untuk Menyendiri

Apakah Anda lebih suka menyendiri? Bisa jadi Anda termasuk isolophilia.

oleh Bella Zoditama diperbarui 02 Des 2024, 09:02 WIB
Diterbitkan 02 Des 2024, 09:02 WIB
Ilustrasi semangat, motivasi, inspirasi, bebas, diri sendiri
Ilustrasi semangat, motivasi, inspirasi, bebas, diri sendiri. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda suka menghabiskan waktu sendirian? Walaupun ada banyak ajakan bertemu, tapi Anda ternyata lebih nyaman dengan diri sendiri daripada bertemu dengan orang-orang. Ya, ada sebagian dari kita yang lebih suka menyendiri dan hal ini tidak ada yang salah atau benar.

Jika Anda termasuk orang yang memang lebih suka menikmati waktu dengan kesendirian, bisa jadi Anda seorang isolophilia. Tentunya, isolophilia berbeda dengan introvert.

Melansir dari Her Way, Jumat (29/11/2024), kami akan membahas lebih lengkap tentang isolophilia dan apakah ada hubungannya dengan kesehatan mental seseorang? Untuk itu, baca sampai habis, ya.

Apa Arti dari Isolophilia?

Isolophilia adalah kata bahasa Inggris yang terdiri dari dua istilah terpisah yaitu isolo (isolasi, kesendirian) dan philia (cinta, kecenderungan). Oleh karena itu, istilah isolophilia dapat diartikan berarti memiliki kebutuhan yang mendalam dan preferensi yang kuat untuk menyendiri.

Meskipun begitu, hal ini bukanlah sesuatu yang berdampak negatif. Sebab, kita semua pasti memiliki pola pikir yang berbeda termasuk isolophilia. 

Jadi bisa dikatakan bahwa isolophilia tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang perlu diperbaiki, dan Anda akan menemukan semua alasannya di bawah ini. 

Nah, lalu apa bedanya dengan introvert? Secara umum, para introvert memang sangat menyukai kesendirian, tapi ada masa-masanya mereka akan bersosialisasi dengan orang lain. Akan tetapi, jika "baterai sosial" mereka habis setelah bertemu dengan orang-orang, biasanya mereka akan "mengisi ulang" daya dalam kesendirian.

Sementara orang yang mengidap isolophilia, mereka tidak begitu menikmati lingkungan yang penuh sesak, terlalu merangsang, dan berkumpul dengan banyak orang. Meskipun mereka juga akan bersosialisai untuk beberapa waktu dan sampai batas tertentu. 

Isolophilia dengan Autophobia

Ilustrasi menikmati hidup, bangga dengan diri
Ilustrasi menikmati hidup, bangga dengan diri sendiri. (Photo by Olia Nayda on Unsplash)

Sementara isolophilia berarti memiliki preferensi kuat untuk menyendiri, autophobia sepenuhnya bertolak belakang – antonim dari isolophilia.

Autophobia, atau sinonimnya monophobia, adalah rasa takut sendirian. Rasa takut ini muncul ketika gagasan untuk menghabiskan waktu sendirian membuat Anda merasa tidak nyaman dan menyebabkan stres serta kecemasan.

Anda akan terkejut melihat betapa banyak orang yang takut sendirian. Padahal, Anda juga perlu terhubung dengan orang lain dan juga membutuhkan waktu untuk diri sendiri.

Sayangnya, perubahan gaya hidup dan aktivitas media sosial, membuat Anda lupa untuk mengambil jeda. Bahkan, ketika di toilet sekalipun pasti Anda membawa smartphone untuk mengecek media sosial atau berita tertentu. Pada akhirnya, hal ini bisa menyebabkan Anda merasa kesepian dan pada saat yang sama menciptakan rasa takut sendirian

 

Padahal, Waktu Sendiri Sama Pentingnya Bagi Semua Orang

Ilustrasi semangat, inspirasi, motivasi, diri sendiri
Ilustrasi semangat, inspirasi, motivasi, diri sendiri. (Photo by Raychan on Unsplash)

Pentingnya menghabiskan waktu sendiri tidak boleh diabaikan, terlepas dari apakah Anda termasuk dalam kategori individu isolophilia atau tidak, karena ini merupakan bentuk perawatan diri.

Jika Anda menderita isolophilia, Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu sendiri daripada orang lain. Jika Anda tidak menderita isolophilia dan bukan seorang introvert, ini tidak berarti Anda tidak boleh mencari kesendirian.

Menghabiskan waktu sendiri sangat penting untuk pertumbuhan, pengembangan pribadi, dan refleksi diri sendiri. Ini membantu Anda melepaskan diri dari pendapat, kebutuhan, dan minat orang lain. Selain itu, juga dapat membantu Anda melepaskan segalanya. 

Selain itu, kesendirian membantu Anda menyaring dan membuang "racun" apa pun yang telah dikumpulkan saat menghabiskan waktu dengan orang-orang yang negatif.

Waktu sendiri bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau nilai negatif. Itu sepenuhnya alami dan diinginkan.

Lagipula, jika Anda tidak menikmati kebersamaan dengan diri sendiri, bagaimana Anda bisa menikmati kebersamaan dengan orang lain? Atau bagaimana orang lain bisa menikmati kebersamaan dengan Anda?

Segala sesuatu saling berhubungan, dan semuanya bermula dari hubungan yang kita miliki dengan diri kita sendiri.

Kesimpulan yang Dapat Diambil

Menyakiti Diri Sendiri
Ilustrasi Bermain Ponsel Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Jadi, apakah isolophilia menjadi sesuatu hal yang negatif apa tidak? Bisa dikatakan kalau isolophilia tidak boleh dianggap sebagai sebuah kondisi, tapi sebagai kebutuhan seseorang.

Terlebih saat ini, kita sudah berada dalam kesibukan yang sering sekali mengabaikan kesehatan mental dan keinginan diri sendiri karena selalu mencoba untuk mendahulukan kepentingan orang lain. 

Terkadang, satu-satunya cara untuk menemukan jawaban dan menaklukkan rasa takut adalah dengan menggali jauh ke dalam diri Anda sendiri.

Inilah pertanyaan-pertanyaan yang perlu kita tanyakan kepada diri sendiri dalam kesendirian seperti apakah Anda merasa damai dengan diri sendiri, atau apakah Anda membutuhkan kebisingan untuk mengalihkan perhatian buruk Anda? Bisakah Anda menyendiri tanpa merasa kesepian?

Bisakah Anda menghargai kebutuhan orang lain akan kesendirian jika Anda tidak memilikinya?

Infografis perawatan kecantikan
Infografis Macam-Macam Perawatan Kecantikan Terkini. (Dok: Liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya