Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda merasakan ketegangan yang tidak biasa saat berkumpul dengan keluarga? Atau merasa ada jarak yang tiba-tiba muncul dalam hubungan dengan kerabat terdekat? Anda bukanlah satu-satunya yang pernah merasakannya.
Dinamika dalam keluarga memang bisa sangat kompleks dan kadang, tanpa disadari, tindakan kita bisa menciptakan ketegangan di antara orang-orang yang kita cintai.
Advertisement
Melansir dari Times of India, Sabtu (11/1/2025), menurut Prachi Saxena, seorang terapis hubungan yang berfokus pada trauma, ada lima kesalahan umum yang sering membuat seseorang merasa tidak disukai oleh kerabatnya.
Advertisement
Mengetahui dan menghindari kesalahan-kesalahan ini dapat membantu memperbaiki hubungan keluarga yang mungkin terasa renggang. Berikut ini ulasannya:
1. Membebani Diri dengan Tanggung Jawab yang Berlebihan
Kesalahan pertama adalah merasa terlalu bertanggung jawab atas tindakan dan emosi orang lain, terutama kerabat. Misalnya, jika seorang anggota keluarga sedang menghadapi masalah pribadi, kita merasa harus memperbaikinya.
Sikap ini, meskipun didasari niat baik, justru dapat menambah stres pada diri kita dan menghalangi kerabat untuk mengatasi masalah mereka secara mandiri. Selain itu, beban emosional ini bisa memicu perasaan tidak dihargai, baik oleh diri sendiri maupun orang lain.
2. Menerima Segala Hal Secara Pribadi
Kesalahan berikutnya adalah mudah terpengaruh oleh komentar atau perilaku kerabat. Terkadang, sebuah pernyataan yang sebenarnya ringan atau tidak bermaksud jahat bisa tersinggung jika kita terlalu membawanya secara pribadi.
Misalnya, komentar ringan tentang pilihan gaya hidup atau penampilan bisa terasa sangat menyakitkan jika kita langsung merespons dengan emosi.
Alih-alih terlibat dalam perdebatan, cobalah untuk memberi ruang dan memahami bahwa komentar tersebut mungkin tidak dimaksudkan untuk menyerang.
3. Mencampuri Urusan Tanpa Batas
Seringkali kita merasa berhak untuk ikut campur dalam kehidupan pribadi kerabat, baik itu urusan pekerjaan, pengasuhan anak, atau bahkan pilihan pribadi mereka. Padahal, setiap orang memiliki hak untuk menentukan hidupnya sendiri.
Memberikan saran atau kritik tanpa diminta dapat membuat kerabat merasa dihakimi atau dikendalikan. Penting untuk menghormati batasan dan memahami kapan sebaiknya kita memberi ruang bagi orang lain untuk membuat keputusan mereka sendiri.
Advertisement
4. Menghakimi Pilihan Hidup Kerabat
Mencampuri atau mengkritik keputusan hidup kerabat, seperti pilihan karier, pernikahan, atau gaya hidup, dapat merusak hubungan.
Ketika kita menilai pilihan hidup orang lain, baik itu tentang pekerjaan, pasangan, atau cara mereka membesarkan anak, kita bisa membuat mereka merasa tak dihargai atau bahkan terpojok.
Jika Anda tidak setuju dengan pilihan mereka, lebih baik menghindari kritik langsung dan mencoba untuk lebih memahami alasan mereka. Ini akan membuka ruang untuk diskusi yang lebih sehat dan menghormati perbedaan.
5. Cepat Menilai Niat dan Motif Orang Lain
Terkadang, kita terburu-buru membuat kesimpulan tentang tindakan atau niat kerabat kita. Misalnya, jika seorang kerabat tidak berbagi berita penting dengan kita, kita bisa merasa terabaikan atau dikucilkan.
Padahal, mungkin saja mereka hanya membutuhkan waktu atau lebih memilih untuk menjaga privasi. Dengan terburu-buru menilai niat seseorang, kita justru bisa menciptakan kesalahpahaman yang besar.
Advertisement