Liputan6.com, Jakarta - Masalah gangguan kesehatan mental seperti depresi memang sangat rentan dialami saat ini. Sayangnya, hal ini terkadang seringkali tidak disadari atau dipahami dengan orang-orang. Oleh karenanya, banyak yang sering mengabaikan gejala adanya hidden depresi atau depresi yang tersembunyi.
Melansir dari Your Tango, Rabu (15/1/2025), bertentangan dengan apa yang dipikirkan kebanyakan orang, depresi bukan sekadar kesedihan sesaat yang dapat Anda hilangkan begitu saja jika Anda memikirkan hal-hal yang menyenangkan.
Advertisement
Baca Juga
Mayo Clinic mendefinisikan depresi sebagai "gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus," depresi adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang tepat.
Advertisement
Apakah Anda merasa bahwa Anda mungkin mengalami depresi tersembunyi atau bahwa seorang teman mengalaminya? Dengan mengetahui beberapa tandanya, tentunya bertujuan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih serius.
Dari situ, jika berhasil ditangani dengan baik, diharapkan masalah ini tidak akan menganggu jalannya aktivitas Anda dan orang-orang sekitar.
Oleh karenanya, berikut cara membantu seseorang yang mengalami depresi dengan memperhatikan lima tanda tersembunyi ini, antara lain:
1. Jadi menarik diri
Tanda umum dari seseorang yang mengalami depresi biasanya mereka akan kehilangan minat pada apa pun itu. Terutama pada hal-hal yang mereka sukai sebelumnya. Seperti misalnya yang awalnya dulu suka bersosialisasi, kini menjadi penyendiri, sering tidur larut malam, atau bengong.
Menarik diri adalah salah satu tanda depresi yang tersembunyi.
2. Sering meluapkan kemarahan
Tanda lain dari depresi yang tersembunyi yaitu rasa kesal dan marah. Tentunya ini berbanding terbalik ketika kita berpikir tentang depresi, depresi seringkali ditandai dengan keadaan yang menyedihkan — tidak berdaya, apatis, atau melankolis.
Namun, terkadang kita salah mengira orang yang mengalami depresi hanya memiliki sifat pemarah. Terutama bagi para pria. Seringkali, begitulah cara mereka dalam mengekspresikan depresi yang dialami.
Meskipun depresi dapat memengaruhi siapa saja, terlepas dari jenis kelaminnya, bagi pria, hal itu sangat sulit. Penelitian dari American Journal of Men's Health mengonfirmasi adanya stigma seputar kesehatan mental pria, dan bagaimana hal ini dapat menghentikan banyak pria untuk mencari pengobatan, sungguh disayangkan.
3. Terus-menerus kelelahan
Saat depresi menyerang, tidur menjadi lebih sulit. Masalah tidur terkadang merupakan tanda peringatan adanya masalah yang lebih dalam. Di sisi lain, tidur terlalu banyak juga merupakan tanda depresi.
Advertisement
4. Kepribadian yang tidak stabil
Ketika orang mengalami depresi, mereka akan membuat rencana dengan Anda pada saat mereka merasa siap. Akan tetapi, ketika saatnya rencana itu terwujud, mereka mungkin tidak ingin menindaklanjutinya. Seseorang yang tiba-tiba mulai tidak stabil pada Anda mungkin menyembunyikan depresi.
Penulis dan kritikus media Joanna Schroeder merenungkan tanda-tanda depresinya yang sekarang sudah jelas yang ia kaitkan dengan stresor kehidupan sehari-hari, menasihati orang lain untuk tidak mengabaikan tanda-tanda bahaya ini seperti yang ia lakukan.
"Jika melihat ke belakang, saya sekarang dapat melihat begitu banyak tanda-tanda depresi yang sebelumnya tidak saya lihat. Saya terlalu tertekan untuk mengenalinya," Schroeder merenung, dan salah satunya memang ketidakstabilan — pada sahabat-sahabatnya sendiri.
"Ketika depresi merayap masuk, gagasan untuk bersama bahkan sahabat-sahabat saya menjadi sangat berat," kata Schroeder.
"Anda tahu perasaan seperti Anda mengalami hari yang buruk di tempat kerja dan yang Anda inginkan hanyalah tidur sambil menonton Netflix? Begitulah yang saya rasakan setiap hari. Saya bahkan mencoba menghindari orang-orang jika saya melihat mereka di toko kelontong atau di tempat penitipan anak," sambungnya.
5. Berat badan naik atau turun drastis
Terkadang, orang kehilangan banyak berat badan karena mereka mulai makan lebih baik dan berolahraga, jadi berhati-hatilah saat mencoba mengaitkannya dengan depresi.
Jika berat badan mereka turun atau naik karena Anda pikir mereka berhenti makan atau mulai makan terlalu banyak untuk mengatasinya, itu mungkin pertanda teman Anda mengalami depresi.
Depresi tidak harus menjadi hukuman seumur hidup, ada cara sehat untuk membuat Anda merasa lebih baik. Menurut saran konselor kesehatan mental Miki Anderson tentang apa yang harus dilakukan saat depresi pertama kali muncul, beberapa tindakan proaktif tersebut termasuk membicarakan perasaan Anda dengan seorang teman dan mempraktikkan perawatan diri.
"Ingatlah bahwa depresi adalah kondisi yang dapat diobati, dan Anda tidak harus mengalaminya sendirian," saran Anderson.
"Sangat penting untuk mencari bantuan profesional saat dibutuhkan. Dan untuk membangun jaringan pendukung di sekitar Anda. Kesehatan mental Anda adalah prioritas, dan mencari bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan," tutupnya.
Advertisement