Kenali Tanda-Tanda Burnout dan Cara Mengatasinya, Bisa Terlihat Seperti Depresi

Burnout adalah kondisi stres berat yang perlu diwaspadai, berikut tanda-tandanya dan cara mengatasinya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 13 Mar 2025, 23:16 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 21:40 WIB
burnout
Burnout dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik (Credit: Unsplash/Kinga Cichewicz)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Burnout adalah kondisi yang sering kali diabaikan, padahal dapat berpengaruh besar pada kesehatan mental dan fisik kita. Apa itu burnout? Ini adalah kondisi stres berat yang disebabkan oleh tuntutan pekerjaan atau akademik yang berkepanjangan dan tidak teratasi. Banyak orang mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental yang signifikan akibat burnout. Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda seseorang mengalami burnout dan bagaimana cara mengatasinya. 

Dikutip dari WebMD, burnout dapat terlihat seperti depresi. Jadi, sangat penting untuk mendapatkan diagnosis profesional. Perbedaan utamanya adalah Anda dapat meredakan burnout dengan istirahat atau waktu istirahat. Namun, depresi, penyakit medis, perlu diobati dengan terapi atau pengobatan.

Burnout biasanya terkait dengan satu aspek kehidupan Anda -- pekerjaan, pengasuhan, atau beberapa jenis aktivitas yang berkepanjangan dan penuh tekanan lainnya. Di sisi lain, depresi memengaruhi setiap aspek kehidupan Anda. Tidak mengobati burnout dapat meningkatkan risiko depresi.

Tidak ada satu tanda burnout yang bersifat pasti, karena setiap individu dapat menunjukkan gejala yang berbeda. Namun, ada beberapa tanda umum yang perlu kita waspadai. Tanda-tanda ini bisa dibagi ke dalam kategori fisik, emosional, dan perilaku. Jika Anda merasa mengalami beberapa gejala ini, penting untuk segera mencari bantuan profesional.

Salah satu tanda fisik yang paling umum dari burnout adalah kelelahan ekstrem yang tidak kunjung hilang, bahkan setelah beristirahat. Selain itu, gangguan tidur seperti insomnia atau tidur berlebihan juga sering dialami. Perubahan nafsu makan, baik itu peningkatan maupun penurunan, juga bisa menjadi sinyal bahwa tubuh kita sedang tidak baik-baik saja. Gejala fisik lainnya termasuk sakit kepala, nyeri otot, dan masalah pencernaan. Tak jarang, tekanan darah tinggi dan peningkatan detak jantung juga muncul sebagai dampak dari stres berkepanjangan.

Tanda-Tanda Emosional dan Mental Burnout

Selain tanda fisik, burnout juga mempengaruhi kondisi emosional dan mental seseorang. Hilangnya semangat dan minat terhadap pekerjaan atau aktivitas yang biasanya dinikmati adalah salah satu tanda yang paling jelas. Anda mungkin mulai merasa sinis, apatis, atau bahkan emosional tanpa alasan yang jelas. Rasa tidak berguna, tidak kompeten, atau gagal juga sering menghantui pikiran. Jika Anda merasa mudah tersinggung, marah, atau frustrasi, ini bisa jadi pertanda bahwa Anda sedang mengalami burnout.

Kesulitan berkonsentrasi dan mengingat hal-hal sederhana juga menjadi ciri khas dari kondisi ini. Banyak orang yang mengalami kecemasan atau depresi akibat tekanan yang terus menerus. Jika Anda merasa terbebani dan kewalahan, atau bahkan mulai membenci pekerjaan yang sebelumnya Anda cintai, ini adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Menarik diri dari interaksi sosial dan merasa mati rasa atau kehilangan empati juga merupakan gejala yang umum.

Tanda-Tanda Perilaku yang Perlu Diwaspadai

Dalam konteks perilaku, burnout dapat terlihat dari penurunan performa kerja atau akademik. Anda mungkin merasa tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik, sering menunda-nunda pekerjaan, atau bahkan absen dari pekerjaan karena sakit. Perubahan kebiasaan, seperti mengabaikan kesehatan diri, juga bisa menjadi indikator bahwa Anda sedang berada dalam fase burnout.

Penting untuk diingat bahwa burnout bukanlah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba. Ini adalah proses yang berkembang melalui beberapa fase. Dimulai dari stres kronis, kemudian berkembang menjadi burnout, dan jika tidak ditangani dapat menjadi burnout berkepanjangan. Pada tahap awal, mungkin hanya muncul beberapa gejala ringan, namun jika dibiarkan, gejala akan semakin parah dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Langkah-Langkah Mengatasi Burnout

Jika Anda mengalami beberapa tanda-tanda di atas, sangat penting untuk mencari bantuan profesional. Psikolog atau konselor dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab burnout, mengembangkan strategi koping, dan mengatasi masalah yang mendasarinya. Jangan ragu untuk meminta bantuan, karena burnout dapat diobati dan dicegah.

Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi burnout meliputi:

  • Istirahat yang cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan waktu luang untuk memulihkan energi.
  • Manajemen stres yang efektif: Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau aktivitas fisik lainnya.
  • Menjaga keseimbangan hidup: Jadwalkan waktu untuk hobi dan kegiatan yang menyenangkan di luar pekerjaan.
  • Mencari dukungan sosial: Jangan ragu untuk berbagi perasaan Anda dengan teman atau keluarga.

Dengan memahami tanda-tanda dan mencari cara untuk mengatasi burnout, Anda dapat kembali ke jalur yang lebih sehat dan seimbang. Ingatlah bahwa kesehatan mental adalah hal yang sangat penting, jadi jangan abaikan tanda-tanda yang muncul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya