Dokter Tirta Bicara soal Depresi: Musuh Utamanya adalah Ketika Sendirian

Dokter Tirta juga menekankan pentingnya penanganan profesional dan memperingatkan generasi muda

oleh Zulfa Ayu Sundari Diperbarui 09 Apr 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 08:00 WIB
Dokter Tirta.
Selebgram Dokter Tirta buka suara soal dua petugas cleaning service-nya ternyata lulusan S1. (Foto: Dok. Instagram @dr.tirta)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dokter sekaligus influencer kesehatan, dr. Tirta, angkat bicara mengenai salah satu gangguan psikologis yang banyak dialami masyarakat saat ini, yaitu depresi.

Menurutnya, depresi adalah kondisi serius yang tidak bisa dianggap sepele, terlebih ketika seseorang mengalaminya dalam kesendirian.

“Semakin dalam dia jatuh ke depresi, semakin dalam depresi jurangnya. Makanya orang depresi musuh utamanya adalah ketika dia sendirian,” ujar Dokter Tirta dikutip dari TikTok sehatjiwaragaku.

Ia menambahkan bahwa kesendirian dapat membuat seseorang terjebak dalam lingkaran pemikiran negatif tentang diri sendiri. “Dia akan terjebak di alam pemikirannya terus bahwa dia itu gagal, jelek, gagal, gagal, dihina.”

Dalam pandangan Dokter Tirta, menangani depresi tidak sesederhana memberi motivasi atau nasihat spiritual. Ia menegaskan bahwa mendekatkan diri kepada Tuhan memang bisa menjadi salah satu cara, namun belum tentu bisa menjadi solusi utama.

“Apakah solusinya ‘Kamu harusnya termotivasi!’ Tidak segampang itu. Ya, mendekatkan diri ke Allah itu termasuk solusi, tapi belum tentu bisa menyembuhkan,” jelasnya.

Kondisi yang Harus Mendapat Penanganan Lanjut

Lebih lanjut, dr. Tirta menjelaskan bahwa seseorang yang tampak religius sekalipun tidak menutup kemungkinan tetap bisa mengalami depresi. “Apakah orang yang rajin berdoa tetap bisa depresi? Bisa jadi," terangnya. 

Bahkan dalam kondisi tertentu, penderita depresi bisa mengalami gejala tambahan seperti halusinasi suara. "Oh ya bisa, berarti ada psikotiknya, dan itu harus mendapatkan perawatan lebih lanjut oleh dokter kejiwaan. Psikiater, psikolog,” tambahnya.

Jangan Mendiagnosis Sendiri

Ia juga menekankan pentingnya penanganan profesional dan memperingatkan generasi muda agar tidak sembarangan melakukan diagnosis sendiri melalui informasi di internet.

“Solusinya apa buat anak muda? Jangan pernah mendiagnosa diri sendiri, karena mendiagnosa diri sendiri yang terjadi malah akan bad news hasilnya,” tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya