Cari Kerja Jadi Lebih Sulit? Ini Strategi Agar Ga Kena Ghosting Perekrut

Artikel ini akan mengulas tantangan, peluang, serta tips strategis dari para ahli untuk membantu Anda mencapai kesuksesan dalam mencari pekerjaan di tahun 2025.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 20 Jan 2025, 19:04 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 19:04 WIB
tes wawancara kepribadian
tes wawancara kepribadian ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Memasuki tahun 2025, harapan baru mendorong banyak profesional di Indonesia untuk mencari peluang karier yang lebih baik. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 7 dari 10 profesional (70%) berencana mencari pekerjaan baru, jauh di atas rata-rata global yang hanya sebesar 58%. Angka ini mencerminkan semangat perubahan yang kuat di kalangan tenaga kerja Indonesia.

Namun, upaya mencari pekerjaan kini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Laporan LinkedIn menunjukkan bahwa hampir 6 dari 10 (59%) pencari kerja pernah mengalami ghosting dari perekrut, yakni tidak mendapatkan respons setelah mengirimkan lamaran. Fenomena ini berkontribusi pada meningkatnya persepsi bahwa proses pencarian kerja menjadi lebih sulit (58%) dan memakan waktu lebih lama (59%) dibandingkan tahun sebelumnya.

Para profesional kini dituntut untuk mengubah strategi dalam mencari kerja. Meskipun banyak yang percaya bahwa mengirim lebih banyak lamaran meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan, kenyataannya strategi ini tidak selalu efektif. Sebanyak 43% profesional yang meningkatkan jumlah lamaran justru tidak mendapatkan tanggapan.

Dari sisi perekrut, tantangan serupa juga muncul. Data LinkedIn menunjukkan bahwa 80% perekrut menerima lebih banyak lamaran dibandingkan tahun sebelumnya, namun sebagian besar tidak memenuhi kualifikasi. Hal ini memaksa perekrut menghabiskan hingga 3-5 jam setiap hari untuk menyaring lamaran yang tidak relevan.

Untuk menjawab tantangan ini, LinkedIn memperkenalkan pendekatan baru dengan fitur inovatif yang membantu pencari kerja menonjol di pasar tenaga kerja yang kompetitif.

 

Tantangan dan Strategi Baru dalam Pencarian Kerja

Banyak pencari kerja yang menghabiskan waktu hingga empat jam per minggu untuk mengirim lima lamaran pekerjaan. Strategi ini didorong oleh keyakinan bahwa semakin banyak lamaran yang dikirim, semakin besar peluang diterima. Sayangnya, realitas di lapangan tidak selalu mendukung anggapan ini.

Menurut LinkedIn, fenomena ghosting menjadi pengalaman umum bagi para pencari kerja, terutama di pasar yang semakin padat. Sebaliknya, perekrut justru merasa kewalahan dengan volume lamaran yang tidak relevan. Masalah ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih fokus dan strategis, daripada hanya mengandalkan kuantitas lamaran.

Serla Rusli, LinkedIn Career Expert, menjelaskan bahwa pelamar kerja harus lebih cermat dalam menyesuaikan lamaran mereka dengan kualifikasi yang diminta. “Mengirimkan lamaran dalam jumlah besar tanpa mempertimbangkan relevansi hanya akan membuat pencari kerja kecewa. Fokuslah pada pekerjaan yang benar-benar cocok dengan skills Anda,” ujarnya.

 

Inovasi LinkedIn untuk Mempermudah Pencarian Kerja

Untuk membantu pencari kerja, LinkedIn meluncurkan fitur job match terbaru. Fitur ini memungkinkan pengguna melihat bagaimana skills dan pengalaman mereka sesuai dengan lowongan yang tersedia. Dengan sekali klik, pencari kerja dapat mengevaluasi kualifikasi yang dimiliki dan menentukan apakah posisi tersebut layak untuk dilamar.

Selain itu, pelanggan premium LinkedIn dapat memanfaatkan alat bertenaga AI yang membantu menyusun CV, surat lamaran, serta merekomendasikan posisi yang lebih relevan. Fitur ini dirancang untuk mempercepat proses pencarian kerja dan meningkatkan peluang mendapatkan respons dari perekrut.

Bagi yang ingin mengeksplorasi bidang baru, laporan Jobs on the Rise LinkedIn memberikan insight tentang pekerjaan yang paling cepat berkembang di Indonesia. Data terbaru menunjukkan bahwa posisi seperti Konsultan Perjalanan, Ahli Keamanan Siber, dan Analis Pusat Operasi Keamanan mengalami peningkatan permintaan yang signifikan, mencerminkan tren pasar tenaga kerja pasca-pandemi.

 

Tips Menonjol dalam Persaingan Kerja di 2025

Fokus pada Skills yang Relevan

Pastikan lamaran Anda sesuai dengan kualifikasi yang diminta. Gunakan fitur job match LinkedIn untuk mengevaluasi kesesuaian skills Anda dengan posisi yang tersedia.

Perbarui Profil LinkedIn Secara Berkala

Profil LinkedIn yang lengkap, terutama dengan mencantumkan lima atau lebih skills, dapat meningkatkan peluang dilirik oleh perekrut hingga 5,6 kali lebih besar.

Manfaatkan Insight dari Jobs on the Rise

Temukan pekerjaan yang sedang tren dan pelajari keahlian yang dibutuhkan melalui laporan LinkedIn. Data ini membantu Anda mengarahkan pencarian ke posisi yang lebih menjanjikan.

Kembangkan Soft Skills

Selain technical skills, kemampuan seperti adaptasi dan komunikasi sangat penting. Manfaatkan kursus gratis dari LinkedIn Learning untuk meningkatkan keterampilan ini hingga 31 Maret 2025.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya