Liputan6.com, Jakarta Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Traction Energy Asia sukses menyelenggarakan Serial Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Komoditas Lestari dan Rancangan Awal RPJMD. Kegiatan ini berlangsung pada 21-22 Januari 2025 di Novotel Cikini, Jakarta Pusat.
Serial Bimtek tersebut bertujuan memberikan pendampingan intensif kepada pemerintah daerah untuk menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang mencakup strategi pengembangan komoditas lestari. Sebanyak 85 peserta, perwakilan dari dinas teknis dan Bappeda di 29 kabupaten yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa-Bali, Sulawesi, dan Maluku, hadir dalam kegiatan ini.
Advertisement
Baca Juga
Acara ini dibagi menjadi dua sesi paralel. Perwakilan Bappeda dari 25 kabupaten mendalami penyusunan Rancangan Awal RPJMD, termasuk prinsip penyusunan dokumen, analisis masalah, pengelolaan keuangan daerah, hingga integrasi strategi komoditas lestari ke dalam rencana strategis. Di sisi lain, peserta dari dinas teknis di 15 kabupaten fokus pada pengembangan strategi komoditas lestari untuk memberikan masukan yang relevan bagi perencanaan daerah mereka.
Advertisement
Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif APKASI, Sarman Simanjorang, menegaskan pentingnya momentum penyusunan RPJMD 2025-2029.
“Visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan harus tercermin dalam strategi pembangunan daerah. Ini saatnya pemerintah daerah merumuskan sasaran, tujuan, dan program yang mendukung keberlanjutan sesuai potensi lokal,” ujarnya.
Menggali Komoditas Lestari dengan Pendekatan Kolaboratif
Bimtek ini juga melibatkan berbagai pihak seperti Krealogi, Systemiq, Madani Berkelanjutan, dan akademisi Universitas Diponegoro sebagai fasilitator. Dengan menggunakan pendekatan Value Chain Collaborator Canvas (VC3), peserta diajak untuk memetakan potensi komoditas lestari di daerah masing-masing, mulai dari hulu hingga hilir.
Para peserta belajar mengidentifikasi komoditas ramah lingkungan berbasis kearifan lokal yang mampu mendukung keberlanjutan ekologis dan ekonomi. Mereka juga dibekali kemampuan menganalisis tantangan di tingkat produksi, pengolahan, dan pasar, serta merumuskan solusi yang melibatkan kolaborasi berbagai aktor dalam rantai nilai.
Nurhasanah, perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Bogor, mengapresiasi tema bimtek ini. “Ilmu yang kami dapatkan sangat relevan untuk menggali potensi komoditas daerah kami. Ini langkah penting untuk mendukung ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Hartoyo dari Bappeda Kabupaten Musi Rawas. Ia berharap pengembangan komoditas lestari dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, melindungi ekosistem, dan mempercepat pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Advertisement
Menuju Bioekonomi yang Berkelanjutan
KEM berharap hasil dari Serial Bimtek ini dapat menjadi fondasi bagi implementasi bioekonomi yang dikelola secara bertanggung jawab di tingkat daerah. Dengan integrasi strategi komoditas lestari ke dalam dokumen RPJMD, diharapkan tercipta ekosistem pembangunan yang inklusif, bijak, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung target Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP).