Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad, Lengkap dengan Sejarah dan Hikmahnya

Isra Miraj mengisahkan perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dalam satu malam pada tanggal 27 Rajab, yang membawa banyak makna bagi umat Islam.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 27 Jan 2025, 12:03 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 12:03 WIB
Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad, Lengkap dengan Sejarah dan Hikmahnya
Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad, Lengkap dengan Sejarah dan Hikmahnya (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Isra Miraj menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah umat Islam yang diperingati setiap tahun oleh umat Muslim di seluruh dunia. Peristiwa ini mengisahkan perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dalam satu malam pada tanggal 27 Rajab, yang membawa banyak makna bagi umat Islam.

Melansir dari Nu Online, Minggu (26/1/2025), Isra Miraj terdiri dari dua bagian perjalanan, Isra, perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, dan Miraj, perjalanan dari Masjidil Aqsa ke langit tertinggi, yaitu Sidratul Muntaha.

Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW juga menerima perintah untuk menunaikan sholat lima waktu sehari semalam.

Sejarah Isra Miraj

Dikutip dari laman Kementerian Agama RI, Isra Miraj terjadi pada masa akhir kenabian di Makkah, beberapa waktu sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Menurut banyak ulama, peristiwa ini terjadi antara tahun 620-621 Masehi, meskipun ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai tanggal pastinya.

Dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 1, Allah SWT menjelaskan tentang peristiwa ini:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Perjalanan tersebut dimulai dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina, dan dilanjutkan ke langit hingga mencapai Sidratul Muntaha, tempat yang sangat tinggi yang tidak dapat dijangkau oleh malaikat, manusia, atau jin.

Dalam perjalannya, Nabi Muhammad SAW mengendarai Buraq. Diriwayatkan bahwa ukuran tubuh kendaraan tersebut lebih kecil daripada kuda dan lebih besar dari bada bagal. Buraq melangkah sejauh matanya memandang.

Makna Peristiwa Isra Miraj

Ribuan jemaah haji menuju Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, untuk menjalankan sholat Jumat perdana
Ribuan jemaah haji menuju Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, untuk menjalankan sholat Jumat perdana pada Jumat (26/5/2023). (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)... Selengkapnya

Isra Miraj mengandung makna yang dalam bagi umat Islam. Kata "Isra" merujuk pada perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sementara "Miraj" merujuk pada perjalanan Nabi dari bumi ke langit hingga Sidratul Muntaha.

Alquran sendiri mengangkat kemuliaan Masjidil Aqsa, yang menjadi tujuan pertama perjalanan Nabi dalam peristiwa Isra Miraj.

"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat." (QS. Al-Isra: 1)

Sementara itu, Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang mengarah kepada pertemuan dengan Allah SWT dan menerima perintah penting, sholat lima waktu.

Awalnya, Allah memerintahkan 50 kali sholat, tetapi melalui permintaan Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan masukan dari Nabi Musa, akhirnya jumlah sholat tersebut dikurangi menjadi lima waktu sehari semalam.

Hikmah dari Peristiwa Isra Miraj

Ribuan Umat Muslim Berbuka Puasa Pertama di Masjid Istiqlal Jakarta
Mereka berkumpul untuk menikmati waktu berbuka puasa bersama pada hari pertama puasa Ramadan 1445 H.  (Liputan6.com, Herman Zakharia)... Selengkapnya

Peristiwa Isra Miraj mengandung berbagai hikmah dan pembelajaran penting, baik dari sisi spiritual maupun kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pengajaran tentang pentingnya hati dalam kehidupan seorang Muslim.

Sebelum perjalanan dimulai, Nabi Muhammad SAW dibedah hatinya oleh malaikat Jibril dan Mikail, kemudian dicuci dengan air zam-zam dan diisi dengan hikmah dan iman.

Dari sini, kita belajar bahwa hati adalah pusat keimanan dan ketaqwaan. Meskipun banyak orang saat ini lebih mengandalkan logika dan rasio, hati tetap merupakan sumber utama untuk membedakan kebaikan yang universal.

Logika dan akal hanya bisa membawa kita pada kebaikan parsial yang terkadang tercampur dengan kepentingan pribadi. Sebaliknya, hati yang bersih akan mengarahkan kita pada kebaikan yang lebih hakiki, tanpa ada pamrih.

Perjalanan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya salat sebagai bentuk ibadah yang langsung diatur oleh Allah SWT untuk umat Islam. Sholat adalah sarana utama untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta untuk memperbaharui keimanan kita setiap hari.

Infografis Cara Generasi 90-an Jalani Liburan Sekolah
Infografis Cara Generasi 90-an Jalani Liburan Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya