Tubuhmu Berikan Sinyal, Ini 5 Tanda Kamu Kekurangan Protein

Ketahui beberapa tanda tubuh kekurangan protein yang perlu Anda waspadai.

oleh Yulia Lisnawati Diperbarui 18 Feb 2025, 13:02 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 13:02 WIB
Tubuhmu Berikan Sinyal, Ini 5 Tanda Kamu Kekurangan Protein
Tubuhmu Berikan Sinyal, Ini 5 Tanda Kamu Kekurangan Protein (Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Protein menjadi salah satu nutrisi penting yang mendukung berbagai fungsi tubuh, mulai dari pembentukan otot, kulit, hingga hormon. Meski begitu, tidak semua individu mendapatkan asupan protein yang cukup, yang bisa berdampak pada kesehatan.

Tubuhmu dapat memberikan sinyal jika Anda kekurangan protein. Oleh karena itu, ketahui beberapa tanda tubuh kekurangan protein yang perlu Anda waspadai, seperti melansir dari Bright Side, Selasa (18/2/2025).

1. Masalah Kulit, Kuku dan Rambut

Protein menjadi bahan utama penyusun kulit dan rambut. Jika tubuh kekurangan protein, Anda mungkin akan melihat kulit menjadi lebih kering atau pucat, serta rambut yang rapuh.

Kuku pun bisa mengalami perubahan, seperti tonjolan atau garis yang dalam, yang menandakan tubuh kekurangan asupan protein.

2. Perubahan Suasana Hati

Protein menyediakan asam amino yang diperlukan untuk memproduksi neurotransmiter yang menghubungkan sel-sel otak. Kekurangan protein dapat mengganggu produksi neurotransmiter, menyebabkan perubahan suasana hati. Misalnya, rendahnya kadar dopamin dan serotonin dapat membuatmu merasa lebih mudah tertekan atau agresif.

3. Pembengkakan (Edema)

Pembengkakan, atau edema, adalah tanda umum kekurangan protein. Bagian tubuh yang paling sering membengkak adalah perut, tungkai, telapak kaki dan tangan.

Hal ini bisa disebabkan oleh rendahnya kadar albumin, protein yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam pembuluh darah. Ketika tubuh kekurangan albumin, cairan dapat menumpuk di jaringan tubuh, menyebabkan pembengkakan.

 

4. Rasa Lapar Berlebihan

Lapar - Vania
Ilustrasi lapar/https://unsplash.com/Louis Hansel... Selengkapnya

Jika asupan proteinmu rendah, tubuh akan meningkatkan nafsu makan sebagai respons terhadap kekurangan tersebut. Hal ini sering membuatmu cenderung memilih makanan tinggi karbohidrat dan lemak, yang sebenarnya tidak cukup mengenyangkan.

Akibatnya, Anda bisa makan lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan, yang bisa berujung pada kenaikan berat badan.

5. Kelemahan dan Kehilangan Otot

Protein sangat penting untuk mempertahankan massa otot. Kekurangan protein dapat menyebabkan penurunan massa otot, yang berdampak pada kekuatan tubuh, keseimbangan, dan metabolisme.

Selain itu, kekurangan protein dapat memperburuk kondisi anemia, di mana tubuh kesulitan mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh, yang membuatmu merasa lelah.

 

6. Risiko Patah Tulang

Ilustrasi jamur kaki
Ilustrasi jamur kaki. (Foto: Unsplash/Jan Romero)... Selengkapnya

Protein, khususnya kolagen, adalah bagian penting dari struktur tulang. Kekurangan protein dapat membuat tulang lebih rapuh dan meningkatkan risiko patah tulang. Jika tubuh kekurangan protein, tulangmu akan lebih mudah mengalami kerusakan.

 

7. Mudah Sakit dan Rentan Terhadap Infeksi

Nyeri Haid Tak Tertahankan? Waspadai Gejala Penyakit Endrometriosis
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi ungkap nyeri haid yang tak normal menjadi indikasi adanya endrometriosis. (Foto: Unsplash.com/Yuris Alhumaydy).... Selengkapnya

Kekurangan protein bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, karena protein diperlukan untuk produksi antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi. Dengan kadar protein yang rendah, tubuhmu akan lebih rentan terhadap penyakit, karena antibodi yang melawan infeksi tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup.

 

8. Luka yang Lama Sembuh

Contoh ilustrasi luka bakar yang diperban
Luka bakar meskipun diperban sekalipun sangat mengganggu aktivitas sehari-hari (Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina)... Selengkapnya

Protein juga berperan dalam proses penyembuhan luka. Kekurangan protein dapat memperlambat pemulihan luka, karena tubuh kesulitan memproduksi antibodi dan sitokin yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan. Ini berarti luka, goresan, atau cedera akibat olahraga bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya