`Tongkat Kayu dan Batu Jadi Tanaman` Itulah Indonesia

Letak astronomis dan geografis Indonesia yang diapit 2 samudra dan benua menjadikan Indonesia sangat subur dan melimpah kekayaan alamnya.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Okt 2013, 09:01 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2013, 09:01 WIB
131027alama.jpg
Citizen6, Sidoarjo: Indonesia dengan berjuta pesonanya meninggalkan kesan yang dalam bagi siapa saja yang lahir dan besar di sini. Ada yang menggambarkan negeri ini dengan peribahasa Gemah Ripah Loh Jinawi, yang artinya memiliki kekayaan yang berlimpah, bahkan syair sebuah lagu "Tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman" mewaikili tanah Indonesia yang sangat subur.

Kondisi ini pun juga didasarkan atas letak astronomis 6oLU-11o LU dan 95oBT-141oBT dan letak geografis yang diapit oleh 2 benua (benua Asia dan Australia) dan 2 samudera (samudera Hindia dan samudera Pasifik) sehingga menjadikan Indonesia sangat subur dan mempunyai kekayaan alam berlimpah. Bandingkan dengan keadaan di Afrika dimana masyarakatnya mengalami kekeringan dan kelaparan.

Hal terpenting yang membuat negeri ini dicintai adalah karena negara yang beragama, bukan komunis atau atheis dan berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi, berbagai kebijakan dan tata pemerintahannya pun disesuaikan agar tidak melanggar agama.

Salah satu dari aplikasi sebagai negara yang beragama adalah bahwa negara ini bukan penganut seks bebas. Meski ada beberapa orang yang melakukan perbuatan amoral itu tetapi sejatinya negara tidak melegalkan hal tersebut. Jadi, tidak membiarkan dan sekaligus tidak menganjurkan adanya tindakan tak terpuji itu. Jika ada orang yang melakukannya maka itu merupakan suatu penyimpangan sosial dan akan mendapat sanksi sesuai dengan norma yang berlaku, bahkan diatur secara hukum.

Pada umumnya masyarakat Indonesia itu ramah terhadap sesama dan manusiawi dalam bekerja. Tetapi memang ada negara-negara tertentu yang bekerja berlebihan hingga hubungan interpersonalnya menjadi kurang. Akibatnya, perhatian dan waktu untuk keluarga menjadi minim, hubungan dengan sesama manusia menjadi renggang, bahkan ada yang sampai mengalami kelainan seksual karena hal ini. Sesuatu yang terlihat remeh namun penting sebenarnya, karena kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam hubungan bermasyarakat dan bernegara terkadang tidaklah mulus adanya. Ada perbedaan antara satu dengan lainnya yang bisa menyatukan (melengkapi) atau sebaliknya, malah memisahkan. Beruntung tinggal di Indonesia relatif aman, tidak seperti di Israel-Palestina, Korea Utara-Korea Selatan atau lainnya yang selalu perang.

Terakhir masalah kecantikan. Patut disyukuri bahwa masyarakat Indonesia tidak seperti masyarakat Korea yang begitu terobsesi akan kecantikan. Standar kecantikan mereka adalah negara barat hingga mereka rela melakukan apa saja agar tampil cantik, termasuk operasi plastik.

Meskipun di Indonesia juga ada orang yang melakukan operasi plastik untuk kecantikan atau terobsesi dengan segala macam kosmetik agar tampil cantik, tetapi masih banyak dari mereka yang bangga dengan sisi Indonesia mereka yang asli dan apa adanya tubuh serta wajah mereka. Belum sampai (dan jangan sampai) membudaya operasi plastik dan tren-tren kecantikan yang aneh seperti Korea dan negara-negara lainnya.

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula Indonesia. Terkait dengan kelebihannya, maka hal-hal di atas adalah alasan mengapa mencintai negara ini. (Dini Nuris Nuraini/mar)

Dini Nuris Nuraini adalah pewarta warga.

Mulai 16 Oktober-1 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "6 Alasan Aku Cinta Indonesia". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya