Indonesia `Surga` untuk Masyarakat Dunia

Indonesia merupakan surga yang Tuhan anugerahkan untuk masyarakat dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Okt 2013, 07:20 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2013, 07:20 WIB
131029asawah.jpg
Citizen6, Aceh: Indonesia Surga Dunia. Ungkapan itu melayangkan memori Ahmad Arif pada sesi perkenalan hari pertama 1st International Conference on Cultural Cooperation among Muslim Youth di Kota Bursa, Turki, sewindu lalu. Konferensi tersebut dihadiri oleh 157 peserta dari 52 negara yang aktif dalam kegiatan sosial.

Dalam acara tersebut, Ahmad diundang sebagai panitia khusus pemuda Aceh yang aktif dalam kerja kemanusiaan selama masa tanggap darurat pasca tsunami meluluh-lantakkan daerah yang dijuluki Serambi Mekkah itu.

Diceritakan Ahmad, belum habis ia memperkenalkan diri, tiba-tiba sang moderator memotong bicaranya hanya untuk mengatakan, Indonesia adalah surga dunia. Seketika itu juga semua peserta berdiri sembari bertepuk tangan.

"Saya dibuat terpaku sembari senyum bahagia dan bangga," ungkapnya.

Saat rehat, saya bertanya kepada sang moderator tentang ungkapannya tersebut. Dengan wajah penuh antusias dia menerangkan Indonesia merupakan surga yang Tuhan anugerahkan untuk masyarakat dunia. Selain alamnya yang indah luar biasa, orang-orangnya pun ramah luar biasa kepada orang lain, lebih-lebih kepada orang asing. Wisata kuliner nusantara juga sangat beraneka.

Ungkapan senada juga didapatnya ketika mendampingi para tamu dari luar negeri yang berkunjung ke Indonesia, khususnya Aceh selama hampir 8 tahun ia bekerja di Qatar Charity Indonesia Cabang Aceh. "Indunisiya jannatuna,"kata tamu dari Arab, yang artinya Indonesia adalah surga. Alasan tersebut merupakan satu dari sekian alasan mengapa Ahmad semakin mencintai Indonesia.

Alasan berikutnya, Indonesia adalah tanah tumpah darah sejak pertama kali dilahirkan ke dunia dari seorang ayah petani yang hanya mampu bersekolah hingga kelas dua SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan ibu yang sehari-hari berprofesi sebagai guru sekolah dasar di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.

Ketiga, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Namun, kebesaran itu tidak menimbulkan sengketa yang berkepanjangan sehingga menimbulkan derita yang tidak berkesudahan seperti yang dialami oleh negara-negara berpenduduk muslim mayoritas lainnya. Kebesaran itu bisa terawat 4  pilar berbangsa dan bernegara; UUD (Undang Undang Dasar) 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Keempat, secara politik Indonesia tetap konsisten menggunakan system demokrasi yang memberikan kesempatan selebar-lebarnya kepada setiap anak bangsa untuk berkarya tanpa ada rasa takut kebebasannya dipasung, pendapatnya dikungkung atau jiwanya raganya terancam. Meski pun memang kualitas berdemokrasi kita masih belum matang, hal itu tidak kemudian menjadi pembenar terhadap sikap-sikap nir-demokrasi.

Kelima, sesungguhnya Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa. Hanya saja selama ini pengelolaannya yang masih belum berjalan pada relnya. Karenanya, dibutuhkan jiwa-jiwa ksatria, jiwa-jiwa yang mampu melaksanakan nilai tut wuri handayani.

Keenam, Indonesia pernah menjadi juara dunia di beberapa laga tingkat dunia. Hal itu menciptakan kebanggaan bersama anak bangsa. Adalah tugas kita bersama memberikan usaha maksimal untuk merebut kembali prestasi sekaligus prestise itu. Ada tiga kuncinya; ikhlas beragama; ikhlas bersaudara; dan ikhlas bekerja. (Ahmad Arif/mar)

Ahmad Arif adalah karyawan swasta dan pewarta warga.

Mulai 16 Oktober-1 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "6 Alasan Aku Cinta Indonesia". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya