Citizen6,Sulawesi Tengah: Tenaga Kerja Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah air.
Senior Advisor BNP2TKI Kepala BNP2TKI, Mardjono menyatakan selama ini TKI telah berkontribusi dalam menyumbang remitansi bagi devisa negara yang luar biasa. Remitansi adalah dana yang dibawa masuk oleh pekerja migrant ke negaran asalnya.
"Remitansi dari TKI nilainya mencapai triliunan. Masuk ke negara dan menjadi Bank Daerah. Ini membuktikan TKI punya potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi," kata Mardjono disela-sela kegiatan sosialisasi gebyar TKI bertajuk "Bersama TKI Membangun Negeri", di Lapangan STQ Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu 30 November kamarin.
Gebyar TKI dihadiri 2 asisten, yaitu Bupati Bidang Perekonomian dan Pembangunan Himran, Kepala LP3TKI Palu Ganef, dan pejabat pemda lainnya. Gebyar TKI juga akan menampilkan kesenian tari tradisional Vala Tumbuh dan Dangdut dengan bintan Sefty KDI.
Menurut Mardjono besarnya remintasi dari TKI, diperoleh dari gaji yang mereka peroleh selama bekerja di luar negeri.
Dengan besarnya penghasilan yang diperoleh dari bekerja di luar negeri, Pemerintah pun berharap TKI yang kembali di Indonesia bisa mandiri dan menjadi roda penggerak ekonomi di daerah asal.
"Saya berharap ketika tidak bekerja lagi TKI bisa jadi majikan di Indonesia. Bisa membuka lapangan pekerjaan serta menyerap tenaga kerja. Tapi semua ini harus didukung semua pihak diantaranya koperasi di daerah asal," kata Mardjono.
Lebih lanjut Mardjojo menuturkan, Indonesia sendiri memiliki SDM yang luar biasa guna melahirkan TKI. Kondisi ini, katanya tak lepas dari geografis yang begitu luas dimiliiki Indonesia.
Kendati demikian, Mardjono mengatakan, dengan potensi ini para TKI pun diminta selalu meningkat kualitas keterampilan dengan mengikuti pelatihan yang disediakan pemerintah dalam hal ini BNP2TKI yang didukung oleh pemerintah daerah melalui Dinas.
Tak hanya pelatihan keterampilan dengan melapor pada Dinas para calon TKI juga akan dibantu mengurus dokumen sebelum diberangkatkan ke luar negeri.
Mardjono pun menyayangkan, hingga kini para calon TKI, masih banyak yang terperdaya oleh para calo.
"Dengan iming-iming gaji besar para TKI mau saja ngurus sama calo. Padahal dokumen mereka ilegal. Parahnya lagi mereka tak dibekali keterampilan. Inilah yang kerap menjadi persolan. Para TKI justru jadi korban pemerasan oleh calo. Ini juga jadi koreksi bagi instansi terkait untuk membenahi pelayanan menjadi mudah dan murah bagi TKI," kata Mardjono. (Dk/Toha/Dwi/mar)
Toha Al Mansur adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.co
Senior Advisor BNP2TKI Kepala BNP2TKI, Mardjono menyatakan selama ini TKI telah berkontribusi dalam menyumbang remitansi bagi devisa negara yang luar biasa. Remitansi adalah dana yang dibawa masuk oleh pekerja migrant ke negaran asalnya.
"Remitansi dari TKI nilainya mencapai triliunan. Masuk ke negara dan menjadi Bank Daerah. Ini membuktikan TKI punya potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi," kata Mardjono disela-sela kegiatan sosialisasi gebyar TKI bertajuk "Bersama TKI Membangun Negeri", di Lapangan STQ Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu 30 November kamarin.
Gebyar TKI dihadiri 2 asisten, yaitu Bupati Bidang Perekonomian dan Pembangunan Himran, Kepala LP3TKI Palu Ganef, dan pejabat pemda lainnya. Gebyar TKI juga akan menampilkan kesenian tari tradisional Vala Tumbuh dan Dangdut dengan bintan Sefty KDI.
Menurut Mardjono besarnya remintasi dari TKI, diperoleh dari gaji yang mereka peroleh selama bekerja di luar negeri.
Dengan besarnya penghasilan yang diperoleh dari bekerja di luar negeri, Pemerintah pun berharap TKI yang kembali di Indonesia bisa mandiri dan menjadi roda penggerak ekonomi di daerah asal.
"Saya berharap ketika tidak bekerja lagi TKI bisa jadi majikan di Indonesia. Bisa membuka lapangan pekerjaan serta menyerap tenaga kerja. Tapi semua ini harus didukung semua pihak diantaranya koperasi di daerah asal," kata Mardjono.
Lebih lanjut Mardjojo menuturkan, Indonesia sendiri memiliki SDM yang luar biasa guna melahirkan TKI. Kondisi ini, katanya tak lepas dari geografis yang begitu luas dimiliiki Indonesia.
Kendati demikian, Mardjono mengatakan, dengan potensi ini para TKI pun diminta selalu meningkat kualitas keterampilan dengan mengikuti pelatihan yang disediakan pemerintah dalam hal ini BNP2TKI yang didukung oleh pemerintah daerah melalui Dinas.
Tak hanya pelatihan keterampilan dengan melapor pada Dinas para calon TKI juga akan dibantu mengurus dokumen sebelum diberangkatkan ke luar negeri.
Mardjono pun menyayangkan, hingga kini para calon TKI, masih banyak yang terperdaya oleh para calo.
"Dengan iming-iming gaji besar para TKI mau saja ngurus sama calo. Padahal dokumen mereka ilegal. Parahnya lagi mereka tak dibekali keterampilan. Inilah yang kerap menjadi persolan. Para TKI justru jadi korban pemerasan oleh calo. Ini juga jadi koreksi bagi instansi terkait untuk membenahi pelayanan menjadi mudah dan murah bagi TKI," kata Mardjono. (Dk/Toha/Dwi/mar)
Toha Al Mansur adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.co