Citizen6, Jakarta: Anas Urbaningrum (AU) sudah di tetapkan sebagai tersangka bahkan sudah di tahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Proyek Hambalang. Anas diduga menerima Gratifikasi Mobil mewah dan uang dalam proyek tersebut. Mesti sudah di tahan oleh KPK, namun Anas masih di anggap "berbahaya" oleh sejumlah kalangan. Karena anas diduga akan 'bernyayi' seperti Nazarudin yang notabene mantan bendehara Partai demokrat (PD).
Menurut salah satu loyalisnya Gede Pasek Suardika posisi Anas sekarang seperti 'anak kucing yang sudah lemah'.
'Malang memang inspiratif banget. Udara sejuk pagi hari langsung merangsang ide utuk ngetwit hal kecil untuk menakar sosok AU dengan kondisi saat ini. Apakah AU masuk kategori orang kuat? Sehingga bisa menjadi ancaman banyak pihak," ucap mantan ketua komisi III di akun twitternya, @G_paseksuardika Senin (13/01/2014).
Menurut Pasek, secara formal, AU adalah figur yg sudah 'habis' dan tidak ada kekuasaan, kewenangan, atau pengaruh apapun secara formal. Jabatan DPR RI sudah tidak ada. Jabatan ketua umum PD pun sudah hilang 23 Feb setahun silam. Status formalnya justru sangat lemah, jadi tersangka kasus korupsi.
Secara Politik juga AU sudah tenggelam karena tidak ada jabatan politik apapun disandangnya. Bahkan karirnya sudah di euthanasia untuk status tersangka korupsi. "AU hanya punya sedikit alat bermain untuk hibur diri bernama PPI (Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia) saja. Ibarat seekor anak Kucing yang lemah, menjadi aneh kalau AU masih saja 'diburu'" Kata pasek.
Kini Anas hanya fokus untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan yang diyakininya. Kalau ada yang aneh, anomali, berbalik analisa, AU terasa kuat, sebenarnya itu tidak masuk akal dan logika. Jadi tidak ada alasan ketakutan dari pihak manapun pada diri AU. Kekuatannya hanya tinggal sedikit.
"Tinggal kumpulan Kucing yang lemah. sehingga pihak macan, singa, buaya selaku pihak kuasa, superbody tidak ada lagi dicemaskan, bisa tidur pulas. Kalau ada anomali, mungkin karena ada gema kebenaran, ada desiran keadilan, ada denyut keyakinan pada banyak orang bahwa AU tidak bersalah. Kasusnya agak sumir. Seakan jelas diburu bukan ditemukan. Kata "proyek-proyek lainnya' seakan pintu untuk memburu kemana saja yang penting kena" Kata Sekjen PPI ini.
Untuk itu , Pasek mengajak semua pihak segera membawa tersangka AU ke pengadilan agar episode ini makin jelas. (kw)
Penulis:
Leman Bens
Jakarta, lemanbensXXX@gmail.com
Baca Juga:
Polemik KPK dan Anas
Anas: Kenapa Terduga Teroris Selalu Ditembak Mati?
Mahasiswa Komunikasi Undip Makin Ganas 'Serbu' Media Massa
Disclaimer:
Menurut salah satu loyalisnya Gede Pasek Suardika posisi Anas sekarang seperti 'anak kucing yang sudah lemah'.
'Malang memang inspiratif banget. Udara sejuk pagi hari langsung merangsang ide utuk ngetwit hal kecil untuk menakar sosok AU dengan kondisi saat ini. Apakah AU masuk kategori orang kuat? Sehingga bisa menjadi ancaman banyak pihak," ucap mantan ketua komisi III di akun twitternya, @G_paseksuardika Senin (13/01/2014).
Menurut Pasek, secara formal, AU adalah figur yg sudah 'habis' dan tidak ada kekuasaan, kewenangan, atau pengaruh apapun secara formal. Jabatan DPR RI sudah tidak ada. Jabatan ketua umum PD pun sudah hilang 23 Feb setahun silam. Status formalnya justru sangat lemah, jadi tersangka kasus korupsi.
Secara Politik juga AU sudah tenggelam karena tidak ada jabatan politik apapun disandangnya. Bahkan karirnya sudah di euthanasia untuk status tersangka korupsi. "AU hanya punya sedikit alat bermain untuk hibur diri bernama PPI (Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia) saja. Ibarat seekor anak Kucing yang lemah, menjadi aneh kalau AU masih saja 'diburu'" Kata pasek.
Kini Anas hanya fokus untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan yang diyakininya. Kalau ada yang aneh, anomali, berbalik analisa, AU terasa kuat, sebenarnya itu tidak masuk akal dan logika. Jadi tidak ada alasan ketakutan dari pihak manapun pada diri AU. Kekuatannya hanya tinggal sedikit.
"Tinggal kumpulan Kucing yang lemah. sehingga pihak macan, singa, buaya selaku pihak kuasa, superbody tidak ada lagi dicemaskan, bisa tidur pulas. Kalau ada anomali, mungkin karena ada gema kebenaran, ada desiran keadilan, ada denyut keyakinan pada banyak orang bahwa AU tidak bersalah. Kasusnya agak sumir. Seakan jelas diburu bukan ditemukan. Kata "proyek-proyek lainnya' seakan pintu untuk memburu kemana saja yang penting kena" Kata Sekjen PPI ini.
Untuk itu , Pasek mengajak semua pihak segera membawa tersangka AU ke pengadilan agar episode ini makin jelas. (kw)
Penulis:
Leman Bens
Jakarta, lemanbensXXX@gmail.com
Baca Juga:
Polemik KPK dan Anas
Anas: Kenapa Terduga Teroris Selalu Ditembak Mati?
Mahasiswa Komunikasi Undip Makin Ganas 'Serbu' Media Massa
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 7 Januari sampai 17 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.
Advertisement