Citizen6, Jakarta: Bukan saja yang elok, budaya Indonesia yang sangat beragam itu memang memukau warga dunia. Salah satu bentuk budaya yang dimiliki Indonesia ini kin sedang dipamerkan di Jakarta convention Center (JCC).
Pameran yang bertajuk Adiwastra Nusantara, Pameran Kain Tradisional Unggulan Nusantara 2014 ini menghadirkan kain-kain tradisional dari berbagai wilayah dari Pulau weh sampai Papua.
Pameran yang akan berlangsung hari ini sampai 23 Februari 2014 ini Anda bisa menyaksikan koleksi kain-kain batik yang tidak hanya datang dari Solo, Jogja, Pekalongan, Lasem, Kediri, namun juga dari wilayah lain.
Kain-kain unik lainnya adalah kain tradisional unik lain seperti kain songket, kain tenun dan kain-kain lainnya yang juga berasal dari Flores, Bali, Palembang, Kalimantan dan lainnya.
Salah seorang peserta adalah Alfonsa Horeng dari Flores. Ibu tiga anak ini mengaku bahwa dirinya bukanlah perajin tapi adalah seorang penenun. Kenapa karena membuat selembar kain tenun itu sangat kompleks.
Selembar kain tenun yang dihargai setara dengan sesekor babi dewasa ini adalah hidupnya. Di dalam motif-motifnya tersimpan sebuah ajaran tentang hidup dan bagaimana seharusnya menjalani kehidupan ini. Selain itu selembar kain adalah harga diri.
Ratusan booth tersedia di pameran kain tradisional kali ini. Namun meski memakai tema kain tradisional, mayoritasnya adalah kain batik. Kain-kain tradisional lain jumlahnya sangat sedikit. Selain bisa berbelanja ada juga seminar, talk show, fashion show, workshop dan live music.
Jika ingin mengunjungi pameran kain tradisional ini sebaiknya membawa uang cash yang banyak. Karena meskipun pameran ini didukung oleh bank papan atas, transaksi pembayaran memakai kartu tampak tidak disediakan. Selamat berburu kain yang lucu-lucu.
Baca Juga:
AIS Tangerang Anggotanya Kini Telah 1000 Orang
Di Commuter Line Kenapa Gerbong Perempuan Tak Diminati?
Disclaimer:
Pameran yang bertajuk Adiwastra Nusantara, Pameran Kain Tradisional Unggulan Nusantara 2014 ini menghadirkan kain-kain tradisional dari berbagai wilayah dari Pulau weh sampai Papua.
Pameran yang akan berlangsung hari ini sampai 23 Februari 2014 ini Anda bisa menyaksikan koleksi kain-kain batik yang tidak hanya datang dari Solo, Jogja, Pekalongan, Lasem, Kediri, namun juga dari wilayah lain.
Kain-kain unik lainnya adalah kain tradisional unik lain seperti kain songket, kain tenun dan kain-kain lainnya yang juga berasal dari Flores, Bali, Palembang, Kalimantan dan lainnya.
Salah seorang peserta adalah Alfonsa Horeng dari Flores. Ibu tiga anak ini mengaku bahwa dirinya bukanlah perajin tapi adalah seorang penenun. Kenapa karena membuat selembar kain tenun itu sangat kompleks.
Selembar kain tenun yang dihargai setara dengan sesekor babi dewasa ini adalah hidupnya. Di dalam motif-motifnya tersimpan sebuah ajaran tentang hidup dan bagaimana seharusnya menjalani kehidupan ini. Selain itu selembar kain adalah harga diri.
Ratusan booth tersedia di pameran kain tradisional kali ini. Namun meski memakai tema kain tradisional, mayoritasnya adalah kain batik. Kain-kain tradisional lain jumlahnya sangat sedikit. Selain bisa berbelanja ada juga seminar, talk show, fashion show, workshop dan live music.
Jika ingin mengunjungi pameran kain tradisional ini sebaiknya membawa uang cash yang banyak. Karena meskipun pameran ini didukung oleh bank papan atas, transaksi pembayaran memakai kartu tampak tidak disediakan. Selamat berburu kain yang lucu-lucu.
Baca Juga:
AIS Tangerang Anggotanya Kini Telah 1000 Orang
Di Commuter Line Kenapa Gerbong Perempuan Tak Diminati?
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com