Harga Bitcoin dan Ethereum Stagnan, Ada Apa?

Liputan6.com, Jakarta - Dua kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara kasar alami pergerakan datar selama 24 jam terakhir pada Kamis (31/3/2022), Bitcoin kembali bergerak di bawah USD 47.000 atau sekitar Rp 673,1 juta.

Sedangkan Ethereum hanya di bawah USD 3.400. Ini merupakan hari kedua berturut-turut di mana harga keduanya bergerak sedikit dari posisi mereka pada hari sebelumnya.

Sebagian besar kripto lainnya yang berada pada deretan 20 teratas berdasarkan kapitalisasi pasar berada di zona hijau, beberapa kripto justru menunjukkan performa baik secara signifikan.

Misalnya solana (SOL) dan AVAX yang masing-masing naik 7 persen dan 5 persen pada poin tertentu, dan token meme Shiba Inu (SHIB) berhasil naik sekitar 3 persen meski sempat turun pada hari sebelumnya. 

Kinerja kripto mulai sedikit terguncang ketika Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina dan tanda-tanda baru dari lingkungan ekonomi global yang memburuk. Kenaikan harga bahan bakar terkait perang dan memburuknya masalah rantai pasokan serta inflasi yang melonjak di berbagai negara juga turut berpengaruh.

Analis senior Oanda Americas Edward Moya mengatakan setelah satu minggu keuntungan "reli bitcoin" kemungkinan ini adalah saatnya Bitcoin menghela nafas.

"Mengambil nafas dan itu akan tetap terjadi karena kekhawatiran perang sepenuhnya mendominasi nasib jangka pendek untuk sebagian besar aset berisiko," kata Moya dikutip dari CoinDesk, Kamis (31/3/2022). 

Moya juga memperingatkan para investor untuk tetap berhati-hati tentang masa depan aset kripto dalam jangka pendek.

“Bitcoin membutuhkan katalis untuk bergerak menuju level USD 50.000, jadi untuk saat ini sepertinya bisa berkonsolidasi antara level USD 45.000 dan USD 48.000,” pungkas Moya. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sebelumnya, hari terakhir akhir Maret 2022, harga Bitcoin masih berada dalam fase koreksi di tengah kripto lainnya yang telah kembali menguat. Mayoritas Altcoin jajaran teratas berhasil kembali ke zona hijau, Kamis pagi, 31 Maret 2022, setelah sempat terkoreksi serentak kemarin.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih terkoreksi 0,79 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 10,60 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 46.927,11 per koin atau setara Rp 672,1 juta (asumsi kurs Rp 14.322 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) berhasil kembali ke zona hijau setelah kemarin terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir, ETH naik 0,24 persen dan 12,53 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.382,86 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 2,31 persen dan 8,97 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 442,18 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) juga kembali menguat. Dalam satu hari terakhir ADA kembali naik 1,05 persen dan 11,41 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,19 per koin.

Sedangkan, solana (SOL) juga turut naik selama satu hari terakhir 8,77 persen dan 27,59 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 120,04 per koin.

XRP juga berhasil kembali menemukan jalan ke zona hijau hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP naik 0,39 persen dan 2,96 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,8564 per koin. 

Terra (LUNA) bergerak berlawanan dengan kripto lainnya, hari ini Terra yang harus turun di tengah kripto lainnya yang menghijau. Terra turun 0,58 persen. Namun masih menguat 12,62 persen dalam sepekan. Saat ini LUNA dihargai USD 106,30 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC),keduanya bergerak berlawanan, USDT harus melemah 0,01 persen, tetapi tidak merubah harganya yaitu masih berada di level USD 1,00

Sedangkan, USDC berhasil menguat 0,02 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harga USDC masih berada di level USD 0,9998 per koin.