Harga Kripto Hari Ini 31 Juli 2022: Bitcoin dan Ethereum Betah di Zona Merah

Mayoritas kripto jajaran teratas berada di zona hijau. Namun, bitcoin dan ethereum masih melemah, Minggu, 31 Juli 2022.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 31 Jul 2022, 09:40 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2022, 09:34 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya masih melanjutkan koreksi pada Minggu pagi, 31 Juli 2022. Namun, mayoritas harga kripto berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Minggu (31/7/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) melemah 0,77 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga bitcoin menguat 5,74 persen. Kini, harga bitcoin berada di posisi USD 23.741,54 atau sekitar Rp 354,48 juta (asumsi kurs Rp 14.931 per dolar Amerika Serikat).

Demikian juga ethereum (ETH). Harga ethereum merosot 1,47 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga ETH melonjak 9,44 persen. Saat ini, harga ethereum berada di posisi USD 1.700,60 atau sekitar Rp 25,38 juta.

Kripto selanjutnya, binance coin (BNB)  anjlok 2,28 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, harga BNB meroket 12,91 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 291,01 atau Rp 4,34 juta.

Selanjutnya, cardano (ADA) masih melanjutkan penguatan dalam 24 jam terakhir. Harga cardano  menguat 0,48 persen. Selama sepekan terakhir, harga cardano melesat 1,96 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,528.

Harga solana (SOL) juga berada di zona hijau. Harga solana menguat 2,39 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga solana bertambah 8,77 persen. Kini, harga solana berada di posisi USD 43,41.

Sementara itu, harga dogecoin (DOGE) juga menguat tipis 0,05 persen. Harga dogecoin melesat 2,91 persen dalam sepekan terakhir. Kini harga dogecoin berada di posisi USD 0,06992.

Harga XRP melesat 5,5 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga XRP bertambah 8,52 persen. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,3915.

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga tether naik 0,03 persen. Kini harga tether berada di posisi USD 1,00.

Demikian juga harga USD Coin (USDC) yang bergerak di zona hijau. Harga USDC naik tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDC menguat 0,01 persen. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1.

Selain itu, harga binance USD (BUSD) juga bergerak di zona hijau. Harga BUSD bertambah 0,10 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BUSD naik 0,09 persen. Saat ini, harga BUSD berada di posisi USD 1.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pasar Kripto Lanjutkan Penguatan, Bitcoin Kembali Sentuh Rp 352,6 Juta

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, bitcoin berhasil kembali naik di atas USD 23.000 atau sekitar Rp 341,6 juta pada Sabtu (30/7/2022) setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. 

Bitcoin tepatnya diperdagangkan pada USD 23.740 (Rp 352,6 juta) pada Sabtu, naik sekitar 4,4 persen, menurut data dari CoinMetrics. Koin digital lainnya juga naik. Ethereum sekitar 8,43 persen lebih tinggi di level USD 1.722.

Salah satu pendiri dompet kripto Nexo, Antoni Trenchev mengatakan pertemuan Fed kemarin membuka jendela untuk reli bantuan Bitcoin. 

“Kita sekarang memiliki dua bulan sampai pembuat kebijakan selanjutnya mempertimbangkan kebijakan moneter,” kata Trenchev dikutip dari CNBC, Sabtu (30/7/2022). 

Bitcoin sedang mencoba untuk melakukan reli berkelanjutan setelah beberapa upaya gagal bulan ini. Cryptocurrency terbesar di dunia telah diperdagangkan dalam kisaran antara USD 20.000 hingga lebih dari USD 24.000 pada satu titik sejak pertengahan Juni setelah kecelakaan brutal tahun ini menghapus 50 persen dari nilainya.

“24 jam ke depan akan menjadi ujian nyata dari ketahanan Bitcoin yang ditemukan kembali setelah mengabaikan data inflasi AS yang luar biasa bulan ini dan tidak mengernyit ketika Tesla mengumumkan telah menjual sebagian besar kepemilikan BTC (bitcoin)-nya,” jelas Trenchev.

Pasar cryptocurrency telah terpukul tahun ini dengan miliaran dolar terhapus karena masalah ekonomi makro telah memakan korban mulai dari investor hingga pelaku industri. 

Dua contoh pelaku industri dengan profil tinggi adalah platform pinjaman kripto Celsius dan hedge fund Three Arrows Capital yang keduanya telah mengajukan kebangkrutan dan juga menjatuhkan banyak investor.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

IMF Peringatkan Aksi Jual Bakal Berlanjut untuk Saham dan Kripto

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini kembali memberikan peringatan kepada investor soal risiko yang bakal terjadi di industri kripto. Kali ini peringatan disampaikan oleh Direktur Pasar Moneter dan Modal IMF, Tobias Adrian.

Dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance Rabu, 27 Juli 2022, Adrian peringatkan tentang tekanan jual lebih lanjut yang bakal terjadi di pasar kripto dan akan lebih banyak token kripto yang gagal. 

"Kita bisa melihat aksi jual lebih lanjut, baik di aset kripto maupun di pasar aset berisiko, seperti saham. Mungkin ada kegagalan lebih lanjut dari beberapa penawaran koin khususnya, beberapa stablecoin algoritmik yang paling terpukul, dan ada yang lain yang bisa gagal,” ujar Adrian dikutip dari Bitcoin.com, Jumat, 29 Juli 2022. 

Adrian juga memperingatkan tentang potensi stablecoin yang didukung fiat untuk mengalami keruntuhan, sesuatu yang juga telah diperingatkan oleh Menteri Keuangan Janet Yellen dan Federal Reserve.

Adrian juga membahas soal stablecoin Tether (USDT), menurut dia, ada beberapa kerentanan di sana karena mereka tidak didukung satu banding satu. 

Banyak Kripto yang Beredar

Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

"Beberapa stablecoin didukung oleh aset yang agak berisiko. Tentu saja merupakan kerentanan bahwa stablecoin tidak sepenuhnya didukung oleh aset seperti uang tunai,” kata Adrian.

Meskipun begitu, Adrian tidak melihat ancaman langsung dari kripto yang dapat membuat krisis keuangan seperti yang terjadi pada 2008.

"Apa yang sangat mengkhawatirkan dalam krisis tahun 2008 adalah bank-bank sangat terekspos ke bank bayangan, dan kami tidak melihat eksposur bank ke bank bayangan melalui kripto saat ini,” tutur Adrian.

Regulasi Diperlukan

Selain itu, Direktur IMF berpendapat, regulasi diperlukan untuk melindungi investor dan sistem keuangan, dia memperhatikan hal ini karena banyaknya cryptocurrency yang beredar saat ini. 

"Mengatur koin itu sendiri akan sulit, tetapi mengatur titik masuk seperti pertukaran dan penyedia dompet untuk berinvestasi dalam koin itu, itu adalah sesuatu yang sangat konkret dan sangat layak,” pungkas Adrian.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya