Liputan6.com, Jakarta - Seorang anggota parlemen di kota Buenos Aires, Dario Nieto telah memperkenalkan rancangan undang-undang yang akan menggunakan sistem blockchain untuk melakukan pembayaran bantuan sosial (bansos) guna memperjelas kegiatan ini.
Nieto telah mengeluh tentang berbagai perantara yang menggunakan kampanye sosial ini untuk menghasilkan uang demi keuntungan pribadi. Maka dari itu, Nieto memperkenalkan blockchain dapat menghilangkan aktivitas ini.
Baca Juga
Saat ini banyak sistem yang menggunakan blockchain karena teknologi itu dinilai lebih transparan dan mudah dilacak sehingga bisa diimplementasikan untuk sistem apa pun. Dengan kelebihan tersebut, membuat Nieto tertarik menggunakan blockchain untuk mengatur sistem pembayaran bantuan sosial.
Advertisement
"Pengelolaan rencana sosial telah menjadi alat besar yang digunakan untuk melakukan politik, di mana para pemimpin gerakan sosial memeras orang dengan praktik-praktik kasar, seperti meminta pengembalian uang, persentase dari rencana, pergi berbaris dan memblokir jalan-jalan,” ujar Nieto dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (20/9/2022).
Menurut Nieto, teknologi blockchain dapat membantu dalam mengurangi bahkan menghilangkan praktik ini, membuat setiap pembayaran dapat dilacak.
"Dengan blockchain, uang tersebut diserahkan langsung ke Kementerian Pembangunan Sosial kepada penerima manfaat, tanpa meminta kontribusi sukarela, tanpa bantuan seperti kontrol kehadiran di piket atau pawai,” ujar Nieto.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Buenos Aires Jadi Kota Penganut Blockchain
Ini bukan pertama kalinya Nieto memperkenalkan tagihan berbasis blockchain. Anggota parlemen telah memperkenalkan RUU yang akan menggunakan teknologi blockchain sebagai bagian dari sistem untuk mengontrol pembelian dan kontrak negara.
Buenos Aires adalah kota yang menganut blockchain sebagai bagian dari strukturnya. Sebagai bagian dari program modernisasi, kota ini saat ini sedang dalam tahap akhir penerapan sistem ID berbasis blockchain yang disebut TangoID.
Pemerintah Buenos Aires telah menyatakan mereka bertujuan untuk membuatnya bekerja pada Januari 2023.
Pada Agustus, kota tersebut menyatakan mereka akan menjalankan node Ethereum dengan tujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang rantai untuk tujuan regulasi. Kemudian pada April, kota tersebut mengkonfirmasi rencananya untuk menerima cryptocurrency untuk pembayaran pajak pada 2023.
Advertisement
Tokocrypto Sebut Crypto Winter Tak Hentikan Pengembangan Blockchain
Sebelumnya, industri aset kripto kini tengah diterpa oleh situasi market yang sedang tidak baik-baik saja atau banyak dikenal dengan istilah crypto winter. Situasi ini membuat banyak investor menutup pintu untuk keluar sementara waktu pada permainan di industri blockchain.
Tokocrypto terus berkomitmen untuk mengembangkan peluang dan memanfaatkan potensi yang ada di industri blockchain secara maksimal.
Dalam acara Bloomberg Recovery and Resilience: Spotlight on Asean Business pada Senin, 12 September 2022, CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai mengatakan, situasi crypto winter mungkin akan menghambat arus investasi di industri kripto dan blockchain, tetapi tidak akan menghentikannya.
Crypto winter terjadi berdasarkan pada situasi market saat ini yang umumnya disebabkan oleh inflasi dan lainnya.
“Kami tahu ini akan berlalu, karena bear market itu seperti siklus dan akan rebounce kembali. Peluang dan potensi di dunia blockchain dan Web3 akan selalu ada dan menarik investor meski dalam situasi market saat ini," kata Kai dalam siaran pers, dikutip Sabtu, (17/9/2022).
Kai menambahkan, investor tidak bisa mengabaikan peluang dari blockchain. Cobalah untuk mengenali relevansi blockchain yang jauh lebih luas dengan masa depan, jangan hanya memandangnya sebagai arsitektur teknologi untuk kripto.
Dorong Startup Blockchain di Indonesia
Kai juga menjelaskan Web3, seperti Gamefi dan metaverse sangat potensial untuk masa depan. Khusus di Indonesia, baik pihak swasta dan pemerintah saat ini mencoba mempelajari implementasinya. Beberapa proyek sekarang sedang dibangun untuk adopsi yang lebih luas.
“Blockchain akan terus mengubah berbagai sektor industri secara fundamental. Bagi Tokocrypto, kita akan terus mendorong adopsinya lebih luas dengan ekosistem yang kami bangun,” jelas dia.
Regulasi Jadi Kunci Penting
Menurutnya saat ini, kemitraan dan regulasi telah menjadi kunci penting dalam mendorong adopsi aset digital, khususnya kripto, Web3 dan project blockchain lainnya. Maka dari itu, Tokocrypto selalu membuat peluang potensi kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pelaku usaha hingga stakeholders.
TokoLabs bersama BRI Ventures sendiri telah membantu mengembangkan bisnis berbagai project blockchain dari startup di Indonesia.
“Startup yang masuk dalam ekosistem TokoLabs akan mendapatkan bimbingan empat pilar utama: Branding dan marketing, strategi investasi, taktik lanskap investasi, dan akses ke peluang pendanaan,” pungkas Kai.
Advertisement