Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas terpantau berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Kamis, 20 Oktober 2022. Namun, harga bitcoin dan ethereum masih melemah.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Kamis (20/10/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) melemah tipis 0,40 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, selama sepekan terakhir, harga bitcoin naik 1,05 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 19.193,18 atau sekitar Rp 298,15 juta (asumsi kurs Rp 15.534 per dolar AS).
Baca Juga
Sementara itu, harga ethereum (ETH) melemah 0,72 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga ethereum naik 1,68 persen. Harga ethereum kini berada di posisi USD 1.295,99 atau sekitar Rp 20,11 juta.
Advertisement
Sementara itu, harga BNB naik 0,28 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB melambung 2,89 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 272,73.
Selain itu, harga XRP bertambah 0,82 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga XRP menanjak 1,51 persen. Kini harga XRP berada di posisi USD 0,4624.
Sementara itu, Country Manager, Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas menuturkan, pergerakan pasar pada minggu ketiga Oktober 2022, kripto cenderung stabil dan pasar terpantau cukup tenang. Di sisi lain, bitcoin dan ethereum sedikit menunjukkan tren naik pada Oktober masing-masing 2 persen dan 3 persen, serta mulai mendominasi pangsa pasar aset lainnya.
“Pekan ini bitcoin kembali diperdagangkan di rentang yang sempit yakni di antara USD 19.000 dan USD 20.000 (sekitar Rp 293 juta dan Rp 308 juta),” ujar dia dalam catatanya.
Ia menambahkan, harga Bitcoin sempat menyentuh di bawah level support di angka USD 18.500 (sekitar Rp285 juta) untuk pertama kalinya dalam tiga minggu setelah pengumuman CPI (Consumer Price Index / Indeks Harga Konsumen) atau angka inflasi di Amerika Serikat.
"Namun, ternyata Bitcoin mampu pulih dan masih berada di level support yang sama dengan minggu lalu,” tutur dia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Kamis 20 Oktober 2022
Sebelumnya, harga kripto jajaran teratas termasuk bitcoin terpantau masih melanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis, (20/10/2022). Sebagian besar kripto kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, 20 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) merosot 1,34 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin terpangkas 0,63 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 19.028 atau sekitar Rp 295,94 juta.
Demikian juga harga ethereum yang kembali koreksi. Harga ethereum (ETH) turun 1,9 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga ethereum susut 1,33 persen. Harga ethereum (ETH) kini berada di posisi USD 1.280 atau sekitar Rp 19,90 juta.
Kripto selanjutnya, binance coin (BNB) juga berada di zona merah. Harga BNB tergelincir 0,67 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB susut 0,51 persen. Dalam sepekan terakhir, harga BNB melemah 0,56 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 270,31 atau Rp 4,19 juta.
Harga XRP juga melemah dalam 24 jam terakhir. Harga XRP terpangkas 0,37 persen. Dalam sepekan terakhir, harga XRP merosot 5,24 persen. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,4606.
Sementara itu, harga cardano (ADA) terpangkas 2,64 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga cardano anjlok 8,23 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,3501.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Harga solana (SOL) tersungkur 4,1 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana tumbang 7,53 persen.
Demikian juga harga dogecoin berada di zona merah. Selama 24 jam terakhir, harga dogecoin susut 1,47 persen. Dalam sepekan terakhir, harga dogecoin terpangkas 1,67 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,05884.
Stablecoin seperti tether (USDT) melemah terbatas 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga tether berada di zona merah.Saat ini, harga tether berada di posisi USD 1,00.
Sementara itu, harga USD Coin (USDC) berada di zona hijau dalam 24 jam dan sepekan terakhir. Harga USDC berada di posisi USD 1.
Di sisi lain, harga binance USD (BUSD) turun terbatas 0,01 persen. Selama sepekan terakhir, harga BUSD naik 0,02 persen. Kini, harga BUSD berada di posisi USD 1,00.
Interpol Buat Divisi Khusus untuk Perangi Kejahatan Kripto
Sebelumnya, Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) dilaporkan berencana untuk memperkuat tindakan kerasnya terhadap kejahatan terkait cryptocurrency dengan membentuk divisi khusus.
Interpol, organisasi kepolisian global terbesar di dunia, telah membentuk tim khusus di Singapura untuk membantu pemerintah memerangi kejahatan yang melibatkan aset virtual.
Interpol membuat pengumuman pada konferensi pers menjelang sidang umum ke-90 di Delhi, yang akan dihadiri oleh pejabat tinggi polisi dari 195 anggotanya dari 18 Oktober hingga 21 Oktober.
Menurut sekretaris jenderal Interpol, Jurgen Stock, tidak adanya kerangka hukum untuk cryptocurrency seperti Bitcoin menimbulkan tantangan besar bagi lembaga penegak hukum.
“Karena sangat sering, agensi tidak dilatih dengan baik dan dilengkapi dengan baik untuk mengatasi kejahatan cryptocurrency pada awalnya,” ujar Stock, dikutip dari Cointelegraph, Kamis (20/10/2022).
Stock juga menunjukkan cryptocurrency dan cybercrime akan menjadi fokus utama agenda di majelis umum Interpol di India.
Direktur khusus Biro Investigasi Pusat India, Praveen Sinha, menegaskan semakin sulit untuk memantau kejahatan dunia maya. Ia juga menyoroti peran Interpol dalam membangun dan mengembangkan kerja sama polisi yang lebih baik di tingkat global.
“Satu-satunya jawaban adalah kerjasama internasional, koordinasi, kepercayaan, dan berbagi informasi secara real-time,” kata Sinha.
Pengumuman itu muncul segera setelah Interpol mengeluarkan "pemberitahuan merah" kepada penegak hukum global pada September untuk penangkapan salah satu pendiri Terraform Labs, Do Kwon.
Jaksa Korea Selatan di Seoul sebelumnya meminta Interpol untuk mengedarkan "pemberitahuan merah" untuk Do Kwon di 195 negara anggota agensi untuk menemukannya setelah runtuhnya ekosistem Terra pada Mei 2022.
Advertisement