Kolaborasi Nusameta dan ESMOD Bawa Metaverse ke Dunia Fashion

Metaverse bisa menjadi sebuah bentuk perekonomian baru yang di dalamnya ada kegiatan jual beli.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Mar 2023, 18:22 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2023, 18:21 WIB
Metaverse
PT WIR Asia Tbk (WIR Group), perusahaan berbasis teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) melalui unit bisnisnya, Nusameta bekerja sama dengan ESMOD Jakarta, sebuah sekolah fashion design ternama di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PT WIR Asia Tbk (WIR Group), perusahaan berbasis teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) melalui unit bisnisnya, Nusameta bekerja sama dengan ESMOD Jakarta, sebuah sekolah fashion design ternama di Indonesia.

Kerja sama ini dilakukan untuk menjajaki berbagai kolaborasi yang kedepannya bisa berpotensi memberikan peluang ekonomi baru bagi penggerak industri kreatif.

Selain itu, kolaborasi ini juga didorong berkembangnya Metaverse, sebagai bagian dari evolusi platform ekosistem digital, akan memberikan potensi bagi dunia kreatif untuk berkarya lebih luas dan tanpa batas.

CEO Nusameta, Stephen Ng mengatakan, dalam metaverse fesyen memainkan peran penting dalam membantu pengguna mengekspresikan individualitas dan gaya pribadinya.

"Teknologi dengan fesyen selalu berdampingan jalannya. Kita saat ini memasuki era metaverse. Maka, desain-desain fesyen bisa diadaptasi untuk kebutuhan avatar di dunia virtual," katan Stephen dalam acara penandatangan MoU Nusameta dan ESMOD, Selasa (21/3/2023).

Adapun Stephen menjelaskan metaverse bisa menjadi sebuah bentuk perekonomian baru yang di dalamnya ada kegiatan jual beli.

"Hal ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa ESMOD dan juga memberikan kesempatan besar untuk kreator lain. Di metaverse ada yang disebut pasar sekunder, jadi kreator bisa mendapat keuntungan jika hasil karyanya diperjualbelikan oleh pemilik sebelumnya," jelas Stephen.

Nusameta juga tengah mengembangkan blockchainnya sendiri yang nantinya akan digunakan sebagai teknologi tanda keabsahan barang kepemilikan di metaverse.

Head of Business Development ESMOD Jakarta, Adhika Kusuma menuturkan kerja sama dengan Nusameta terjadi karena kedua pihak bisa saling melengkapi kebutuhan.

"Nusameta butuh disainer untuk membuat fesyen di metaverse, kami ESMOD membutuhkan platform bagi para mahasiswa untuk menyalurlan kreativitasnya," tutur Adhika.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Potensi Sektor Fesyen di Metaverse

Metaverse
Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/Alexandr Podvalny)

Adhika menyebut sektor fesyen di dunia metaverse memiliki potensi besar. Ini terlihat dari banyaknya merek fesyen besar yang telah memasuki ruang metaverse.

"Kami percaya potensi metaverse dan fesyen sangat besar. Fesyen itu bukan hanya sekedar pamer, tetapi juga bisa menghasilkan untuk orang-orang sekitar," lanjut Adhika.

Stephen menyebut, salah satu keuntungan utama mode dalam metaverse adalah kemampuan untuk menyesuaikan dan mempersonalisasi avatar. Karena metaverse dan web 3.0 terus berkembang, akan muncul peluang-peluang baru bagi sektor fesyen untuk berinteraksi dengan teknologi baru lainnya seperti extended reality dan blockchain misalnya untuk memverifikasi otentikasi karya-karya fesyen.

Sebelumnya Grup WIR melalui Nusameta telah bekerja sama dengan Jakarta Fashion Week untuk menggelar acara fashion show di metaverse.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya