Biaya Transaksi Bitcoin Melonjak, Warga El Salvador Kena Imbas

Harga rata-rata saat ini untuk melakukan transaksi di jaringan Bitcoin mencapai USD 31,14 atau setara Rp 456.501

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 11 Mei 2023, 23:18 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 16:00 WIB
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Biaya transaksi Bitcoin telah mencapai level tertinggi dalam dua tahun dan terus meningkat dengan cepat. Data dari Bitinfocharts menunjukkan harga rata-rata saat ini untuk melakukan transaksi di jaringan Bitcoin mencapai USD 31,14 atau setara Rp 456.501 (asumsi kurs Rp 14.756 per dolar AS).

Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (11/5/2023), terakhir kali setinggi itu terjadi pada April 2021 setelah menyentuh tertinggi sepanjang masa hampir USD 63 atau setara Rp 929.628 lalu turun lagi. 

Beberapa orang di Twitter menyoroti bagaimana lonjakan biaya merugikan mereka yang menggunakan Bitcoin untuk transaksi sehari-hari, salah satunya di negara El Salvador yang menjadi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah. 

Seorang pengguna Twitter bernama Marce Romero mengatakan transaksi USD 100 atau setara Rp 1,47 juta di El Salvador menghabiskan biaya transaksi lebih dari USD 20 atau setara Rp 295.120 untuk diselesaikan. 

Mengapa Biaya Transaksi Bitcoin Mahal?

Jika seseorang ingin melakukan transaksi di blockchain Bitcoin, mereka harus mendapatkan persetujuan dari para penambang. Penambang menggunakan komputer yang kuat (biasanya operasi berukuran industri) untuk memecahkan masalah kompleks yang pada gilirannya memvalidasi transaksi.

Penambang kemudian dibayar dalam Bitcoin untuk pekerjaan mereka memvalidasi transaksi. Jika jaringan sibuk, pemilik transaksi harus membayar lebih untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Saat ini sepertinya banyak orang yang menggunakan jaringan Bitcoin, maka membuat harga transaksi naik.

Beberapa orang mengatakan jaringan yang tersumbat saat ini disebabkan oleh lonjakan minat pada Ordinals, sebuah protokol yang digunakan untuk mencetak aset mirip NFT di Bitcoin.

Ada opsi bagi mereka yang tidak ingin membayar banyak saat mengirim atau menerima cryptocurrency terbesar. Saat melakukan pembayaran Bitcoin, pengguna memiliki opsi untuk membayar biaya yang lebih rendah. Meskipun demikian, itu berisiko menunggu berjam-jam karena penambang memprioritaskan transaksi yang lebih menguntungkan.

Jadi Aset Investasi Banyak Dilirik, Berikut Cara Main Kripto

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Aset kripto saat ini menjadi salah satu aset investasi yang mulai banyak dilirik oleh para investor maupun trader. Meskipun begitu, kripto dikenal dengan aset investasi dengan risiko yang sangat tinggi. Ini lantaran gerak harga kripto yang sulit diprediksi.

Melansir Investopedia, cryptocurrency adalah bentuk aset digital atau mata uang digital yang diamankan dengan kriptografi, yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk dipalsukan atau dibelanjakan dua kali. 

Banyak cryptocurrency adalah jaringan terdesentralisasi berdasarkan teknologi blockchain buku besar terdistribusi yang ditegakkan oleh jaringan komputer yang berbeda.

Bagi Anda yang berminat berinvestasi kripto, berikut dapat disimak cara main kripto menurut Investopedia. 

Pilih Exchanger Crypto

Untuk memulai bermain kripto, Anda harus memilih exchanger crypto. Di Indonesia saat ini exchanger crypto atau perusahaan pertukaran kripto berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Maka dari itu, pilih exchanger yang sudah terdaftar di Bappebti. 

Saat ini ada 28 platform kripto yang sudah terdaftar di Bappebti. Setelah memilih exchanger, Anda bisa langsung melakukan registrasi dan menyelesaikan proses Know Your Customer (KYC). 

Pilih dan Pelajari Aset Kripto

Ada ratusan ribu aset kripto di dunia, Anda dapat mempelajari beberapa aset kripto yang menurut Anda menarik untuk diinvestasikan. Itu dapat memudahkan Anda dalam bermain kripto karena sudah mengetahui fundamental dari salah satu aset kripto. 

 

Cara Lainnya

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Lakukan Deposit

Setelah melalui pendaftaran, proses KYC dan mempelajari tentang aset kripto. Selanjutnya Anda dapat melakukan deposit sejumlah dana melalui rekening bank atau metode pembayaran lainnya yang tersedia pada exchange pilihan Anda. Selanjutnya Anda dapat melakukan transaksi jual beli kripto dengan mengikuti arahan dari masing-masing exchanger. 

Susun Strategi

Anda perlu menyiapkan strategi matang untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Jangan terburu-buru untuk menjual atau membeli kripto tanpa melakukan analisis baik secara fundamental maupun teknikal. Umumnya, setiap exchanger memberikan informasi dan analisis baik secara hariang hingga bulanan terkait pergerakan pasar kripto. 

Jangan FOMO

Tak sedikit investor kripto mengalami banyak kerugian karena mulai berinvestasi bukan tanpa melakukan analisis, melainkan hanya ikut-ikutan. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) seringkali membuat orang mencoba hal-hal yang sedang tren atau hype, salah satunya dalam investasi kripto tanpa mempelajari aset tersebut. 

Ini bisa berakibat fatal karena investasi kripto merupakan investasi yang memiliki keuntungan besar tetapi diikuti dengan risiko yang besar. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya