SEC Larang Binance Alihkan Aset Pelanggan di Amerika Serikat

SEC ingin memastikan Binance dan Binance tetap mempertahankan aset pelanggan di Amerika Serikat sehingga dapat melindungi aset pelanggan.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jun 2023, 08:14 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 06:00 WIB
Binance
Binance, pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia dan Binance US telah menandatangani perjanjian dengan US Securities and Exchange Commission atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS). (Photo: Kanchanara/unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Binance, pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia dan Binance US telah menandatangani perjanjian dengan US Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) untuk memastikan aset pelanggan tetap berasa di AS. Hal ini hingga tuntutan hukum yang diajukan bulan ini diselesaikan.

Dikutip dari Yahoo Finance, Senin (19/6/2023), kesepakatan yang diungkapkan dalam surat pengadilan yang diajukan Jumat malam, 16 Juni 2023 masih membutuhkan persetujuan dari hakim federal yang mengawasi proses pengadilan. Untuk memastikan aset pelanggan AS tidak pergi ke luar negeri, perjanjian tersebut hanya izinkan akses karyawan Binance US ke aset ini.

SEC mengunggat Binance pada 5 Juni 2023, CEO dan pendirinya Changpeng Zhao dan operator Binance US. SEC menuduh Binance secara artifisial meningkatkan volume perdagangan, mengalihkan dana pelanggan, gagal membatasi pelanggan AS dari platformnya dan menyesatkan investor tentang kontrol pengawasan pasarnya.

Gugatan yang diajukan oleh SEC kemudian terhadap Coinbase, mewakili peningkatan dramatis dari tindakan keras terhadap industri oleh regulator AS.

Berdasarkan perjanjian yang tidak menyelesaikan gugatan SEC, Binance US akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan tidak ada pejabat Binance Holdings yang memiliki akses ke kunci pribadi untuk berbagai dompet atau ke alat layanan web Amazon, Binance US.

SEC mengatakan, perintah bantuan darurat yang dijamin untuk pelanggan Binance US akan melindungi aset dan memastikan dapat terus menarik aset tersebut.

“Mengingat Changpeng Zhao dan Binance memiliki kendali aset aset pelanggan platform dan telah mampu menggabungkan aset pelanggan atau mengalihkan aset pelanggan sesuka mereka. Larangan ini penting untuk melindungi aset investor,” ujar Direktur SEC, Gurbir Grewal.

Sementara itu, Juru Bicara Binance mengatakan meski permintaan SEC untuk bantuan darurat sama sekali tidak beralasan. “Kami senang ketidaksepakatan atas permintaan ini diselesaikan dengan persyaratan yang dapat diterima bersama. Dana pengguna telah dan akan selalu aman di semua platform yang berafiliasi dengan Binance,” tutur juru bicara Binance.

Mantan Pejabat SEC: Dewan Kehakiman AS Bakal Ajukan Dakwaan Pidana kepada Binance

Ilustrasi binance (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi binance (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya, menurut mantan kepala penegakan internet di SEC, John Reed Stark, Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah mengajukan atau akan mengajukan dakwaan pidana terhadap Binance, pertukaran kripto terbesar di dunia.

Pendapat Stark muncul setelah SEC menggugat Binance pada 5 Juni 2023 karena melanggar undang-undang sekuritas. Mantan pejabat SEC itu menekankan gugatan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) terhadap Binance, bersama dengan keluhan terbaru SEC, lebih seperti dakwaan pidana daripada tindakan pengaturan biasa.

Stark mengatakan gugatan CFTC menuduh membantu dan bersekongkol melakukan pelanggaran, sedangkan pengaduan SEC menuduh dana pelanggan bercampur dan ada tuduhan manipulasi pasar. 

Dia juga menyoroti SEC mencari solusi ekstrem, termasuk membekukan aset dan memulangkan dana. 

“Mencari bantuan darurat seperti itu biasanya berarti SEC percaya mereka dapat meyakinkan hakim sekarang, para terdakwa telah melakukan penipuan dan dana investor dalam bahaya,” tulis mantan pejabat SEC itu dalam sebuah posting Twitter, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (16/6/2023).

Stark juga membahas bukti yang disajikan dalam deklarasi akuntansi SEC dan percampuran dana dan transfer aset yang disebutkannya. 

“SEC jelas bekerja dengan jaksa penuntut kriminal dan agen FBI tetapi tidak mengungkapkan informasi lain,” Stark berpendapat. 

Stark menambahkan kasus CFTC maupun SEC secara intens berfokus pada pencucian uang, itu adalah ruang penuntutan yang telah dibuat dan dicadangkan untuk penuntutan pidana DOJ AS terkait dengan Binance. Stark menyimpulkan DOJ kemungkinan juga berkolaborasi dengan pejabat dalam kasus ini.

Ini bukan pertama kalinya Stark memperingatkan tentang penegakan di sektor kripto. Pada Januari, Stark bersikeras "serangan peraturan" hanyalah permulaan setelah SEC menyerang Gemini dan Genesis atas platform pinjaman mereka. 

 

SEC Terus Gugat Perusahaan Kripto, Ini Dampaknya ke Investor

Dok: Binance
Dok: Binance

Pada 6 Juni, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menggugat Coinbase, bursa kripto terbesar kedua berdasarkan volume, menurut CoinMarketCap.com. 

Regulator federal menuduh Coinbase mengoperasikan platform perdagangan aset kripto sebagai bursa dan broker sekuritas nasional yang tidak terdaftar, per siaran pers 6 Juni.

SEC juga menuduh setidaknya 13 aset kripto yang disediakan Coinbase untuk pelanggan, termasuk token Solana dan Cardano, memenuhi syarat sebagai “sekuritas aset kripto, menurut pengaduan tersebut.

Selain itu, SEC juga telah mengajukan 13 tuntutan terhadap Binance dan CEO Changpeng Zhao, serta BAM Trading dan Manajemen BAM. SEC meminta perintah penahanan sementara untuk membekukan aset bagi semua pihak yang terlibat.

Dampak Penegakan Bagi Investor Kripto

Dilansir dari CNBC, Selasa (13/6/2023), salah satu pendiri dan Chief Experience Officer dari Solidus Lab, Chen Arad mengatakan pesan keras yang datang dari SEC dan Ketuanya Gary Gensler adalah tanda SEC mungkin melakukan persis seperti yang diyakini banyak orang di industri ini mematikan kripto di AS.

Di sisi lain, seorang asisten profesor di Columbia Business School, Omid Malekan mengatakan beberapa perusahaan kripto dapat memilih membatasi layanan mana yang mereka tawarkan kepada pelanggan AS karena kerangka peraturan yang rumit.

"Itu buruk bagi investor AS. Itu berarti mereka akan memiliki lebih sedikit pilihan dan mungkin harus membayar biaya yang lebih tinggi,” kata Malekan. 

 

AS Masih Jadi Inti

Dok: Binance
Dok: Binance

Malekan menambahkan orang-orang akan menjauh atau pergi dari kripto. Sedangkan bagi mereka yang masih tertinggal dan berinvestasi serta menggunakan layanan seperti Coinbase mungkin baik-baik saja dengan risiko yang terlibat.

Meskipun dinamika peraturan yang sedang berlangsung di AS dapat berdampak pada permintaan, orang yang ingin membeli kripto akan terus menemukan cara untuk melakukannya dan menggunakan pertukaran kripto yang mapan yang diatur di AS masih menjadi salah satu cara terbaik dan teraman.

AS tetap menjadi pasar inti bagi perusahaan kripto. Sekitar 20 persen orang Amerika mengatakan mereka telah berinvestasi, memperdagangkan, atau menggunakan cryptocurrency, menurut jajak pendapat NBC News Januari.

Selain itu sekitar 42 persen orang Amerika berusia antara 18 dan 34 tahun mengatakan bahwa mereka telah mencoba-coba perdagangan kripto.

 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya