Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan harga kripto teratas lainnya terpantau mengalami pergerakan yang beragam tetapi sebagian besar menguat di awal bulan ini. Harga Bitoin tetap perkasa sedangkan Binance coin mengalami tekanan.
Mengutip data Coinmarketcap, Senin (1/4/2024), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) naik 0,77% dalam 24 jam, berada di level Rp. 1,126,190,933.73.
Baca Juga
Kemudian Etherum (ETH) juga naik 2,15% dalam 24 jam, saat ini berdiri di level Rp 57,443,254.70
Advertisement
Sementara itu, stablecoin Tether (USDT) mengalami penurunan hingga 0,80% dalam 24 jam, kini tercatat senilai Rp 15.860.44
Kripto lainnya yakni Binance coin (BNB) juga melemah 0,49 persen dalam sehari menjadi Rp 9,596,529.08. Penurunan juga terjadi pada Solana (SOL) 2,48% dan kini berada di harga Rp. 3,200,000.23.
Adapun XRP mengalami kenaikan tipis 0,40% dalam 24 jam dan ditutup Rp 10,003.68, sedangkan USD Coin (USDC) menurun 0,79% dan saat ini dipatok Rp 15,857.53.
Sementara kripto DOGE menjadi kripto teratas dengan kenaikan tertinggo hingga 7,23%, kini seharga Rp. 3,472.23.
Namun kripto ADA dan AVAX menurun 0,16% dan 0,18% dalam sehari, masing-masing kini senilai Rp. 10,274.96 dan Rp. 847,615.85.
Memasuki bulan April, kapitalisasi pasar kripto global saat ini mencapai Rp 42,648.47T, meningkat 1.90% selama sehari terakhir,menurut Coinmarketcap.
Volume pasar kripto total selama 24 jam terakhir adalah Rp 1,058.07 triliun, yang membuat penurunan 0.73%. Sementara itu, tolume total di DeFi saat ini Rp 109.01T, 10.30% dari total volume pasar kripto 24 jam.
Volume semua koin stabil sekarang Rp 908.32T, yang merupakan 85.85% dari total volume pasar kripto 24 jam. Dominasi Bitcoin saat ini 51.88%, turun 0.20% sepanjang hari, jelas Coinmarketcap.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Halving Bakal Kerek Minat terhadap ETF Bitcoin Spot
Nilai Bitcoin diprediksi terus meningkat setelah-halving pada April 2024. Bahkan, aset kripto unggulan ini digadang bisa jadi jaminan finansial seperti tabungan pensiun di masa depan.
Hal ini muncul dalam laporan yang diterbitkan broker Canaccord Genuity yang dirilis pekan ini. Canaccord mencatat pergerakan yang terus meningkat pada Bitcoin sejak awal tahun ini.
Laporan mencatat, 60 persen kenaikan nilai Bitcoin kuartal pertama terutama didorong oleh persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa spot (ETF), pengurangan separuh imbalan yang akan datang, dan selera terhadap peningkatan risiko di pasar keuangan.
"Sementara prospek makro dan waktu potensi penurunan suku bunga masih belum pasti, peristiwa halving yang akan datang dapat menambah ketertarikan ETF untuk bitcoin,” tulis analis yang dipimpin oleh Michael Graham itu, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (28/3/2024).
Perlu diketahui, halving empat tahunan adalah saat imbalan penambang dikurangi sebesar 50 persen, sehingga mengurangi pasokan Bitcoin. Halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada April 2024 ini. Canaccord mengatakan hal ini didorong oleh persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terhadap 11 ETF Bitcoin spot AS pada kuartal tersebut.
"Meskipun peningkatan nilai bitcoin selama Q1 jauh lebih besar daripada arus masuk ETF, dampak ini akan tetap ada karena investor ritel ingin menambahkan eksposur kripto ke IRA dan akun yang diuntungkan pajak lainnya, dan kami berharap ETF spot dapat menjadi bagian yang lebih berarti dari harga bitcoin kedepan,” seperti dikutip.
IRA adalah cara menabung untuk masa pensiun di Amerika Serikat. Bisa dibilang, ada peluang jaminan finansial bagi pensiunan dalam investasi kripto seperti Bitcoin.
Advertisement
Diprediksi Meningkat Setelah Halving
Canaccord mencatat juga, penambang yang diperdagangkan secara publik berkinerja buruk pada Bitcoin pada kuartal pertama, menunjukkan tanda-tanda pemisahan dari harga mata uang kripto.
Sementara itu, halving bulan depan telah menimbulkan ketidakpastian mengenai keuntungan bagi beberapa penambang, dan ETF spot telah memberikan investor ekuitas cara alternatif untuk mendapatkan eksposur terhadap mata uang kripto terbesar di dunia.
"Jika sejarah terulang kembali, periode yang lebih bullish untuk bitcoin dan kripto berpotensi terjadi dalam beberapa bulan setelah peristiwa halving ini,” tambah laporan itu.
Nilai Bitcoin pernah mendekati Rp 1 miliar. Melihat tren kenaikan yang ada, sejumlah pakar bahkan memprediksi nilai Bitcoin bisa tembus hingga Rp 1,5 miliar sebelum momentum halving.