Liputan6.com, Jakarta - Pasca berakhirnya Halving Bitcoin pada 22 April 2024, pasar kripto menghadapi tantangan dan peluang baru yang mempengaruhi dinamika perdagangan digital secara keseluruhan.
Tercatat, harga Bitcoin (BTC) kembali pulih di awal pekan ini yang berada di level USD 66.070, yang sebelumnya turun di level USD 65.079 pada Minggu (21/4). Secara keseluruhan, pasar merespon positif Halving Bitcoin pada tahun ini.
Baca Juga
Chief Operation Officer Upbit Indonesia, Resna Raniadi, mengatakan bahwa tahun ini menandai keempat kalinya event halving terjadi. Sehingga Halving Bitcoin kali ini telah diantisipasi lebih baik oleh pasar, dimana terlihat dari harga Bitcoin sudah memasuki siklus bull market dan mencapai all time high (ATH) pada 14 Maret 2024 lalu bahkan sebelum halving terjadi.
Advertisement
Kondisi tersebut menandakan pasar dan investor menyambut positif momen Halving Bitcoin. Upbit juga menganalisa bahwa ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin pasca halving.
“Pasar kripto telah mengalami beberapa volatilitas dalam beberapa minggu terakhir yang mendorong perilaku wait and see di kalangan investor. Tidak hanya itu, kondisi makroekonomi seperti ketegangan geopolitik, keputusan suku bunga oleh the Fed, serta kinerja perdagangan EFT Bitcoin tentunya juga akan mempengaruhi volatilitas nilai Bitcoin dalam dalam beberapa bulan ke depan” ujar Resna dalam keterangan resmi, Rabu (1/5/2024).
Peluang Pasca Halving Bitcoin
Meskipun dihadapkan dengan tantangan, Halving Bitcoin juga membawa sejumlah peluang bagi pelaku pasar kripto di Indonesia. Salah satunya adalah kesempatan untuk memperoleh aset digital dengan harga yang lebih rendah dalam jangka waktu panjang.
"Jika ditujukan untuk investasi jangka panjang, tentunya halving ini bisa menjadi momentum untuk membangun portofolio yang kokoh," kata Resna.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Dorong Pengembangan Proyek Kripto Baru
Halving Bitcoin juga dapat memicu pertumbuhan ekosistem cryptocurrency secara keseluruhan. Menurut dia, momentum seperti ini dapat menarik investor baru sehingga mendorong inovasi dan pengembangan proyek-proyek baru di Indonesia. Hal tersebut menciptakan peluang bagi perusahaan dan pengembang lokal untuk berkontribusi dalam memperluas adopsi cryptocurrency di Indonesia.
Selain itu, Upbit juga memprediksi bahwa kemungkinan Bitcoin akan bergerak secara sideways untuk sementara waktu pasca Halving yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal. Namun untuk jangka panjang tidak menutup kemungkinan bahwa Bitcoin akan berpotensi bullish kembali.
“Kami yakin efek dari halving tidak bisa terpaku hanya pada satu pekan saja, tetapi dampaknya akan terasa dalam jangka waktu yang lebih panjang dan mempengaruhi dinamika pasar secara keseluruhan," kata Resna.
Hal itu terlihat juga dari beberapa tahun terakhir dimana mulai masuknya pelaku non individu ke dalam transaksi aset digital. Selain itu, meskipun perubahan harga serta volume perdagangan mulai terlihat signifikan dalam periode pasca halving ini, Resna mewanti-wanti para investor untuk terus waspada terhadap perubahan pasar, memahami risiko yang mungkin akan terjadi, serta memiliki strategi investasi yang jelas dan terencana.
Advertisement
Harga Bitcoin Maksimum Bakal Tembus Level Segini di 2024
Sebelumnya, trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur memperkirakan harga maksimum Bitcoin yang masih memiliki peluang untuk dicapai hingga akhir tahun ini sekitar USD 100.000 atau setara Rp 1,6 miliar.
Perkiraan itu muncul meskipun Bitcoin masih dalam tekanan dan sentimen negatif pasca halving per 20 April 2024. Namun, Fyqieh menekankan, harga Bitcoin secara maksimum ini juga bergantung pada sentimen pasar serta potensi permintaan besar dari institusi.
"Melihat kembali sejarah, halving pada tahun 2012 menandai awal dari kenaikan Bitcoin yang meroket, mendorong harganya sebesar 92 kali lipat pasca-halving. Peristiwa halving berikutnya pada tahun 2016 dan 2020 menunjukkan peningkatan yang signifikan masing-masing sebesar 30 kali dan 8 kali," jelasnya, Senin (29/4/2024).
Adapun meningkatnya perdagangan Bitcoin turut membuat Tokocrypto berhasil mendominasi sekitar 43 persen pasar di awal 2024. Berdasarkan data CoinMarketCap, Tokocrypto memiliki lebih dari 4 juta pengguna, dan transaksi harian rata-rata melebihi USD 30 juta.
CEO Tokocrypto Yudhono Rawis mengatakan, catatan ini mencakup lebih dari 400 jenis token dan koin yang diperdagangkan di platform Tokocrypto.
"Jumlah pengguna kita di Q1 2024 dibandingkan Q2 2023 melonjak hingga plus 165 persen menjadi lebih dari 175 ribu pengguna baru. Sementara volume perdagangan dalam periode yang sama meningkat plus 161 persen mencapai lebih dari USD 2,5 miliar," paparnya.
"Dengan kondisi pasar saat ini, kinerja transaksi Q1 2024 hampir mencapai USD 3 miliar atau 75 persen dari total transaksi di tahun 2023," imbuh Yudho.
Perkembangan Kripto
Performa luar biasa di awal 2024 didukung oleh berbagai perkembangan positif dalam dunia kripto, termasuk optimisme terhadap ETF Bitcoin spot dan halving.
Yudho optimistis dalam meningkatkan volume transaksi perdagangan untuk mencapai USD 12 miliar (sekitar Rp 194 triliun) dan menggandakan jumlah pengguna menjadi 6 juta pengguna pada 2024.
"Pertumbuhan pengguna di Tokocrypto mencerminkan tren global yang menunjukkan minat yang meningkat dalam investasi kripto. Selain itu, adaptasi yang semakin meningkat dari investor Indonesia menunjukkan bahwa pasar kripto terus berkembang dan menjadi lebih inklusif bagi berbagai lapisan masyarakat," tuturnya.
Advertisement