Transaksi Kripto Tembus Rp 211,1 Triliun sepanjang 2024

Perkembangan aktivitas aset kripto di Indonesia memiliki dinamikanya sendiri. Hal ini termasuk dilihat dari jumlah investor kripto maupun transaksi kripto di Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 11 Jun 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat transaksi aset kripto di Indonesia mengalami peningkatan secara tahunan. Sepanjang 2024, transaksi kripto mencapai Rp 211,1 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK Hasan Fawzi mengatakan pada periode Januari-April 2024 jual-beli aset kripto menunjukkan tren positif. Bahkan, ada kenaikan lebih dari 300 persen dari tahun 2023 lalu.

"Secara akumulatif nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 telah mencapai nilai Rp 211,10 triliun, atau mencatat peningkatan hingga 328,63 persen dibandingkan tahun 2023 lalu," ujar Hasan dalam Konferensi Pers OJK, Senin (10/6/2024).

Dia mengatakan, perkembangan aktivitas aset kripto di Indonesia memiliki dinamikanya sendiri. Hal ini termasuk dilihat dari jumlah investor kripto maupun transaksi kripto di Indonesia.

Hingga April 2024, jumlah total investor aset kripto meningkat 410 ribu investor menjadi 20,16 juta investor. Sebelumnya, pada Maret 2024 tercatat sebanyak 19,75 juta investor.

"Menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia," katanya.

Kendati begitu, pada periode yang sama transaksi secara bulanan mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari besaran transaksi di Maret 2024 sebesar Rp 103,58 triliun. Namun, harus turun ke Rp 52,3 triliun pada April 2024.

 

Investor Kripto Asia Tenggara Diprediksi Meningkat

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)

Sebelumnya, Platform online Jerman Statista memprediksi, penetrasi investor aset kripto di Asia Tenggara sampai akhir 2024 diperkirakan meningkat hingga 12,78 persen. Sementara di 2028 diharapkan dapat naik hingga 14,81 persen.

Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Olvy Andrianita mengatakan, perdagangan aset kripto di Indonesia sendiri terus tumbuh positif di tengah membaiknya kondisi pasar nasional.

"Sampai dengan April 2024 investor Aset Kripto dalam negeri mencapai 20 juta pelanggan dengan transaksi mencapai hingga Rp 211,1 triliun," ujar Olvy dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6/2024).

Menurut dia, perkembangan tersebut tidak lepas dari terselenggaranya rangkaian Bulan Literasi Kripto (BLK) yang digelar Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia-Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI) sepanjang Mei 2024.

 

Harus Taat Aturan

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Lebih lanjut, Olvy mengungkapkan, Bappebti mendukung penuh calon pedagang fisik aset kripto (CPFAK) yang memiliki komitmen kuat dalam mematuhi aturan Bappebti, serta memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat mengenai investasi aset kripto.

"Kami harap edukasi seperti ini bisa terus berjalan untuk meningkatkan minat pada investasi aset kripto dalam negeri, dan tentunya dalam upaya perlindungan kepada masyarakat sebagai pelanggan," imbuhnya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Aspakrindo-ABI sekaligus General Counsel Pintu Malikulkusno Utomo (Dimas) mengutarakan apresiasnya terhadap gelaran BLK 2024 yang mampu meraih pencapaian luar biasa dengan berbagai kegiatan edukasi, baik secara daring maupun luring.

"BLK 2024 membawa semangat serta nilai positif bagi industri kripto dan mendorong pentingnya kegiatan edukasi dan literasi bagi masyarakat baik yang sudah berinvestasi aset kripto atau pun yang berkeinginan mencoba berinvestasi. Kami di Pintu akan terus berkomitmen mengedukasi masyarakat Indonesia melalui berbagai platform yang kami miliki salah satunya Pintu Academy dan juga terus berkolaborasi dengan seluruh pihak sebagai bagian tanggung jawab kami untuk meningkatkan edukasi dan literasi tentang aset kripto," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya