Hacker Retas Platform Kripto Indodax Terafiliasi Korea Utara

Total aset kripto yang dikelola oleh Indodax saat ini lebih dari Rp 11,5 triliun, dimana nilai aset kripto tersebut lebih besar dari pada jumlah 100 persen aset saldo member, sehingga saldo member dipastikan aman.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Sep 2024, 11:01 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 11:01 WIB
Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)
Sset kripto dan rupiah di akun Indodax tetap 100 persen aman. Indodax mengambil langkah-langkah keamanan yang ketat untuk memastikan tidak ada dana member yang terpengaruh oleh serangan ini. Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)

Liputan6.com, Jakarta - CEO crypto exchange Indodax, Oscar Darmawan mengungkapkan peretasan yang terjadi pada Indodax terafiliasi dengan DPRK (Korea Utara). Oscar menyebut indikasi ini berasal dari analisis salah satu crypto security agency terkemuka dunia.

Oscar menyebut peretasan ini adalah ancaman global yang serius, oleh karena itu pihaknya telah berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim POLRI untuk menangani insiden ini dengan cepat dan efektif.

“Selain dari Indodax, kelompok hacker yang terafiliasi dari DPRK cukup banyak menyerang crypto exchange global lainnya sebelumnya. Mereka memang sebelumnya juga menargetkan banyak crypto exchange dengan likuiditas besar dan bertaraf global,” kata Oscar dalam keterangan resmi, dikutip Senin (16/9/2024).

Dalam keterangannya, Oscar kembali menekankan aset kripto dan rupiah di akun Indodax tetap 100 persen aman. Indodax mengambil langkah-langkah keamanan yang ketat untuk memastikan tidak ada dana member yang terpengaruh oleh serangan ini.

“Selain itu, seluruh proses pengecekan saldo dan aset telah diselesaikan, dan semuanya dalam kondisi aman,” jelas Oscar.

Total aset kripto yang dikelola oleh Indodax saat ini lebih dari Rp 11,5 triliun, dimana nilai aset kripto tersebut lebih besar dari pada jumlah 100 persen aset saldo member, sehingga saldo member dipastikan aman.

Oscar menjelaskan data aset kripto ini dapat diverifikasi secara publik melalui blockchain yang dapat diakses siapa saja pengguna internet. Setiap orang dapat memeriksa dan memastikan data ini secara terbuka. Data proof of reserve ini sudah diumumkan melalui blog Indodax.

Proof of reserve ini sendiri adalah salah satu standar internasional di industri crypto exchange yang dilakukan untuk membuktikan pengelolaan aset kripto secara aman dan memudahkan para member mengawasi crypto exchange nya tidak menyalahgunakan aset kripto yang dikelola.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indodax Dibobol Hacker, Bappebti Minta Pemilik Kripto Tak Panik

Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)
Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kasan mengungkapkan Bappebti telah mendapatkan laporan salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK), yaitu PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax) diduga mengalami peretasan pada sistem transaksi Aset Kripto. 

Kasan menjelaskan, Indodax kini tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik dan meminta untuk masyarakat agar tetap tenang.

“Untuk itu, Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik,” jelas Kasan dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (12/9/2024). 

Kasan menturkan, Bappebti berkoordinasi dan telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut. Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan tersebut

 


Saldo Nasabah Aman

Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)
Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)

Terkait hal ini CEO Indodax, Oscar Darmawan menyebut semua saldo nasabah baik secara rupiah dan aset kripto tidak terdampak. 

“Kami sudah melakukan pengecekan saldo nasabah baik Rupiah maupun aset kripto tidak terdampak, saldo trading juga tidak berdampak,” kata Oscar kepada Liputan6.com, Rabu.

Oscar menambahkan saat ini pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut, tetapi ia memastikan dana nasabah aman dan tidak terdampak. Ketika ditanya terkait kerugian, Oscar menjawab masih akan menginvestigasi dan akan memberikan informasi lebih lanjut setelah dilakukan investigasi. 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya