Standard Chartered Ramal Bitcoin Sentuh USD 73.800 Jelang Pilpres AS

Faktor utama yang mendorong termasuk kurva imbal hasil Treasury AS, minat baru pada ETF Bitcoin spot, dan peluang Donald Trump menang Pilpres AS.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Okt 2024, 16:03 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 16:03 WIB
Standard Chartered Ramal Bitcoin Sentuh USD 73.800 Jelang Pilpres AS
Raksasa perbankan asal Inggris, Standard Chartered memperkirakan potensi lonjakan nilai Bitcoin (BTC). (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa perbankan asal Inggris, Standard Chartered memperkirakan potensi lonjakan nilai Bitcoin (BTC). 

Mengutip News.bitcoin.com, Rabu (16/10/2024) Kepala Riset Aset Digital Global Standard Chartered, Geoff Kendrick memperkirakan harga Bitcoin dapat mendekati rekor tertingginya di USD 73.800 (Rp.1,1 miliar) dalam beberapa pekan menjelang Pilpres AS.

Dalam sebuah catatan yang dirilis pada Selasa, 15 Oktober 2024, Kendrick mengaitkan tren kenaikan Bitcoin baru-baru ini dengan beberapa faktor.

"Untuk Bitcoin, faktor-faktor gabungan tersebut berarti kenaikan menuju rekor tertinggi sepanjang masa di USD 73.800 tampaknya mungkin terjadi sebelum pemilihan," ungkap Kendrick.

Faktor-faktor utama yang mendorong tren ini, menurut Kendrick, termasuk kurva imbal hasil Treasury AS yang semakin curam, minat baru pada dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot, dan peluang Donald Trump memenangkan Pilpres AS.

Ia juga menyoroti peningkatan keterlibatan institusional, termasuk arus masuk yang signifikan ke ETF Spot Bitcoin dan meningkatnya minat pada opsi beli Bitcoin.

Dia melihat adanya peningkatan aktivitas di sekitar harga kesepakatan USD 80.000 (Rp 1,2 miliar) untuk opsi beli Bitcoin yang berakhir pada tanggal 27 Desember di bursa Deribit.

"1.500 Bitcoin lainnya ditambahkan ke open interest dari opsi beli USD 80.000 dalam seminggu terakhir," jelasnya, yang mencerminkan meningkatnya kepercayaan pada kenaikan harga yang signifikan.

Analis tersebut lebih lanjut menunjukkan peluang Trump untuk menang Pilpres AS telah meningkat menjadi 56,3%, menurut Polymarket, yang dapat memperkuat lintasan naik bitcoin saat pemilihan umum AS semakin dekat.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Analis Standard Chartered Ramal Bitcoin Sentuh USD 125.000 Jika Trump Menang Pilpres AS

Bitcoin - Image by mohamed Hassan from Pixabay
Bitcoin - Image by mohamed Hassan from Pixabay

Kendrick menambahkan bahwa jika Trump menang Pilpres AS, ada kemungkinan 70% kemenangan Partai Republik, yang berpotensi menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi aset berisiko seperti Bitcoin.

Namun, terlepas dari hasil pemilihan, Kendrick menggarisbawahi bahwa tren yang lebih luas menuju adopsi aset digital tetap utuh.

Standard Chartered baru-baru ini memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada akhir tahun 2024, terlepas dari hasil pemilu.

Menurut Kendrick, bitcoin dapat naik hingga USD 125.000 jika Trump menang pilpres AS atau USD 75.000 di bawah kepemimpinan Harris, dengan kemungkinan penurunan jangka pendek jika Harris menjabat.

Sementara masalah regulasi masih ada, faktor-faktor lain, seperti kurva imbal hasil Treasury AS, menawarkan prospek positif untuk Bitcoin, bebernya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

IMF Kembali Tegur El Salvador Soal Bitcoin, Ada Apa?

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) meminta pemerintah El Salvador, negara pertama di dunia yang mendeklarasikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah untuk membatasi paparan pemerintah terhadap mata uang kripto.

Direktur komunikasi IMF, Julie Kozack mengatakan pihaknya rekomendasikan agar El Salvador mempersempit cakupan hukum bitcoin, memperkuat kerangka regulasi dan pengawasan ekosistem bitcoin, serta membatasi paparan sektor publik terhadap bitcoin.

"Menangani risiko yang timbul dari bitcoin merupakan elemen kunci dari diskusi ini. Ini menggarisbawahi penolakan berkelanjutan organisasi multilateral tersebut terhadap risiko keuangan yang terkait dengan bitcoin,” kata Kozack dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (8/10/2024).

Sebelumnya, IMF telah mengkritik program bitcoin El Salvador, khususnya kurangnya transparansi dan potensinya untuk membahayakan stabilitas keuangan dan ekonomi negara tersebut, yang diproyeksikan dapat mengalami pertumbuhan 3 persen tahun ini. 

Negara Amerika Tengah tersebut secara konsisten mencatat pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 2,5 persen, menurut Bank Dunia.

El Salvador saat ini mencari pinjaman lain dari IMF, dan hingga awal Oktober, berutang kepada organisasi multilateral tersebut sebesar 107,7 juta dalam bentuk hak penarikan khusus. Dengan mengambil pinjaman baru, Kozack mengatakan Salvador berharap dapat menstabilkan gambaran ekonomi makronya dan bersedia menjalani reformasi ekonomi. 

Organisasi tersebut mengatakan negosiasi sedang berlangsung untuk meningkatkan cadangan likuiditas bank, meningkatkan keuangan publik, memastikan transparansi dan tata kelola yang baik, serta mengurangi risiko dari bitcoin.

Strategi Borong Bitcoin Berhasil, Saham MicroStrategy Naik 185 Persen di 2024

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

Sebelumnya, saham perusahaan perangkat lunak intelijen bisnis, MicroStrategy (MSTR) telah melampaui kinerja bitcoin tahun ini, naik lebih dari 185 persen. Strategi cadangan bitcoin (BTC) Microstrategy mulai membuat gebrakan selama kenaikan bitcoin pada 2021. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (9/10/2024), pertumbuhan harga saham MicroStrategy dinilai tidak lepas dari strateginya yang terus membeli dan menyimpan Bitcoin. MSTR juga telah melampaui kepemilikan bitcoin-nya, yang telah terapresiasi 57 persen terhadap dolar AS. 

Total simpanan BTC Microstrategy kini mencapai USD 15,61 miliar atau setara Rp 244,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.692 per dolar AS). Saham perusahaan tersebut diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan kepemilikan BTC-nya karena beberapa faktor, termasuk menawarkan eksposur leverage terhadap bitcoin, strategi opsi, dan aksesibilitas terhadap investor keuangan tradisional (tradefi).

Tak hanya MicroStrategy, Metaplanet Inc dari Jepang, yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo, juga telah mengadopsi strategi pembelian bitcoin Microstrategy, dengan keberhasilan saham yang serupa. 

Selama 12 bulan terakhir, saham Metaplanet telah melonjak 397 persen, dengan peningkatan tahun berjalan lebih dari 452 persen. Selama enam bulan terakhir, saham yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo tersebut telah melonjak 168 persen terhadap dolar AS. 

Metaplanet baru-baru ini menambahkan 108.786 kripto bitcoin ke cadangannya senilai USD 6,7 juta, sehingga total simpanannya menjadi 639.503 bitcoin, yang sekarang bernilai USD 40,36 juta.

 

Lipsus Bitcoin
Infografis bitcoin (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya