Liputan6.com, Jakarta - The US Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 18 Februari 2025 mengakui pengajuan untuk exchange traded fund (ETF) XRP Bitwise yang diajukan oleh Cboe BZX Exchange.
Hal ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian pelaku pasar kripto yang berlomba-lomba untuk menjalankan perubahan kebijakan yang diantisipasi terhadap kripto di bawah pemerintahan Donald Trump. Demikian seperti dikutip dari decrypt, Rabu (19/2/2025).
Baca Juga
Jika disetujui, ETF spot XRP Bitwise akan legitimasi XRP sebagai kendaraan investasi arus utama, menawarkan opsi yang diatur untuk eksposur ke kripto terbesar ketiga di dunia.
Advertisement
Setelah dipublikasikan dalam Federal Register, SEC akan memberikan pernyataan selama 21 hari pada pengajuan itu sebelum memutuskan untuk menyetujui, menolak atau melakukan tindakan lebih lanjut dengan keputusan akhir yang diharapkan dalam waktu hingga 240 hari.
Pengakuan itu mengikuti langkah serupa oleh perusahaan lain, dengan SEC baru-baru ini mengakui proposal ETF XRP dari Grayscale dan 21Shares. Pengajuan dari WisdomTree dan Canary Capital masih dalam peninjauan.
Adapun meningkatnya jumlah pengajuan ETF kripto dan respons SEC terhadap aplikasi ini menunjukkan regulator berada di ambang fase baru dalam penerimaan aset digital di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Keputusan SEC akan bergantung pada umpan balik publik dan kepatuhan pengajuan dengan standar perlindungan investornya.
Hingga kini, XRP turun 2,9 persen diperdagangkan pada USD 2,53, menurut data CoinGeck, meskipun ada optimisme yang meningkat seputar ETF kripto.
SEC juga meninjau rencana Bitwise untuk mengelola aset perwalian dan mengurangi risiko manipulasi.
Ini termasuk perlindungan seperti mendapatkan harga XRP dari platform perdagangan yang sesuai dengan America Serikat (AS) dan menerapkan proses pembuatan dan penebusan untuk membantu mencegah penipuan.
Dibutuhkan Permintaan yang Sehat
Setelah peluncuran ETF bitcoin dan Ethereum yang sukses, diskusi tentang ETF untuk aset digital lainnya, termasuk Litecoin, XRP dan Solana telah meroket.
Analis ETF Bloomberg James Seyffart dan Eric Balchunas telah memberi peluang persetujuan sebesar 65 persen untuk ETF XRP, prospek yang menguntungkan bagi produk itu di tengah meningkatnya minat terhadap instrumen investasi berbasis kripto.
Namun, Head of Research Sygnum Bank, Katalin Tischhauser menuturkan telah memperingatkan tidak semua token dibuat sama, dan tidak semua token layak dijadikan ETF.
"Dengan sebagian besar pasar kripto yang dianggap spekulatif atau didorong oleh sensasi, permintaan yang sehat diperlukan bagi investor institusional untuk membuat alokasi," ujar Tischhauser.
Ia mengatakan, jika banyak ETF baru diluncurkan tanpa permintaan yang signifikan, pasar dapat kecewa yang berpotensi merusak industri kripto yang lebih luas.
"Token dengan volume yang lebih rendah rentan terhadap volatilitas yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar daripada yang biasa dialami investor institusional,” kata dia.
"Hal ini dapat mengurangi permintaan untuk mengakses aset kripto tambahan,” kata dia.
Tischhauser menuturkan, meski ada peningkatan minat terhadap ETF kripto, peluncurannya merupakan “pedang bermata dua” dan memerlukan pertimbangan yang cermat.
Advertisement
XRP Diramal Cetak Rekor di 2025, ETF dan Regulasi Jadi Katalis
Sebelumnya, pada 2012, Ripple, sebuah perusahaan teknologi finansial, meluncurkan jaringan pembayaran digital berbasis blockchain yang dikenal sebagai XRP Ledger.
Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (10/2/2025), mata uang kripto asli dari jaringan ini, XRP, berfungsi sebagai alat pembayaran yang memungkinkan transaksi lintas negara berlangsung dengan cepat dan biaya yang rendah. XRP banyak digunakan oleh bank dan penyedia layanan keuangan untuk mempercepat transaksi global.
Sejak diperkenalkan, jaringan Ripple telah berkembang pesat dan kini digunakan di lebih dari 80 pasar serta 100 institusi keuangan. Meskipun perusahaan telah memfasilitasi transaksi senilai lebih dari USD 70 miliar, Ripple masih memiliki peluang besar untuk memperluas pengaruhnya dalam dunia pembayaran internasional.
Bank Sentral Eropa bahkan memperkirakan pada 2030, transaksi lintas negara bisa mencapai USD 290 triliun.
XRP Bisa Naik Drastis Jika ETF Disetujui
Salah satu faktor yang bisa mendorong harga XRP naik adalah persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF). Pada Januari 2024, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui ETF Bitcoin spot, yang memudahkan investor untuk memiliki eksposur terhadap Bitcoin tanpa harus membeli dan menyimpannya langsung. Keputusan ini berhasil menarik dana investasi besar ke Bitcoin.
Dalam satu tahun pertama setelah peluncurannya, ETF Bitcoin spot telah mengumpulkan dana investasi bersih sebesar USD 37 miliar, menjadikannya salah satu produk keuangan paling sukses dalam sejarah. Harga Bitcoin pun melonjak lebih dari dua kali lipat dalam waktu 13 bulan setelah persetujuan ETF tersebut.
4 Perusahaan Ajukan ETF XRP
Melihat kesuksesan Bitcoin, banyak yang memperkirakan bahwa XRP bisa mengalami lonjakan serupa jika ETF XRP spot disetujui oleh SEC.
Saat ini, setidaknya ada empat perusahaan yang telah mengajukan permohonan untuk membuat ETF XRP spot, termasuk 21Shares, Bitwise, Canary Capital, dan WisdomTree. Jika SEC menyetujui salah satu permohonan ini, XRP bisa menjadi aset kripto yang sangat diminati dan mengalami kenaikan harga besar pada 2025.
Penyelesaian Kasus Hukum Bisa Jadi Pendorong Kenaikan Harga XRP
Selain ETF, faktor lain yang dapat mendorong kenaikan harga XRP adalah penyelesaian sengketa hukumnya dengan SEC. Sejak 2020, Ripple terlibat dalam kasus hukum dengan SEC yang menuduh XRP dijual sebagai sekuritas ilegal.
Namun, sejarah menunjukkan setiap perkembangan positif dalam kasus ini cenderung mendorong harga XRP naik.
Advertisement
Mungkin Dibatalkan SEC
Beberapa pakar industri bahkan meyakini bahwa SEC mungkin akan membatalkan kasusnya terhadap Ripple. Setelah mantan Ketua SEC Gary Gensler meninggalkan jabatannya, badan tersebut membentuk tim khusus yang bertujuan untuk membuat aturan yang lebih jelas bagi industri kripto.
SEC juga mengakui selama ini mereka lebih banyak menggunakan tindakan hukum dibandingkan membuat regulasi yang jelas. Dalam pernyataan terbarunya, SEC bahkan berjanji untuk memperbaiki pendekatan mereka terhadap regulasi kripto.
Jika kasus hukum Ripple dapat diselesaikan dengan baik, maka kepercayaan investor terhadap XRP bisa meningkat, dan ini bisa menjadi katalis yang semakin memperkuat kenaikan harga pada 2025.
