FBI Minta Pelaku Usaha Blokir Aset Curian Korea Utara dari Bybit

FBI telah meminta seluruh penyedia layanan blockchain, platform DeFi, dan jembatan bursa untuk memblokir transaksi yang terkait dengan "TraderTraitor"

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 28 Feb 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 14:00 WIB
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dalam salah satu insiden pencurian kripto terbesar sepanjang sejarah, peretas Korea Utara berhasil mencuri aset digital senilai USD 1,5 miliar dari Bybit, salah satu bursa kripto terbesar di dunia. FBI mengonfirmasi peretasan ini dan menyebutnya sebagai bagian dari operasi "TraderTraitor".

Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (28/2/2025), FBI telah meminta seluruh penyedia layanan blockchain, platform DeFi, dan jembatan bursa untuk memblokir transaksi yang terkait dengan "TraderTraitor", karena kelompok ini terus mencoba mencairkan aset curian ke mata uang fiat. Beberapa dana bahkan sudah berhasil dikonversi menjadi Bitcoin.

Bagaimana Peretasan Terjadi?

ByBit, yang memiliki lebih dari 60 juta pengguna dan merupakan bursa kripto terbesar kedua di dunia, mengonfirmasi insiden ini pada Jumat lalu.

Peretasan terjadi saat perangkat pengembang Safe disusupi, memungkinkan penyerang menyuntikkan kode berbahaya ke sistem front-end dan mengubah parameter transaksi.

Para peretas berhasil mengambil alih dompet dingin Ether milik bursa dan mentransfer aset tersebut ke alamat yang tidak diketahui.

Meskipun demikian, CEO Ben Zhou meyakinkan pengguna bahwa semua dompet lainnya tetap aman, penarikan tetap berjalan normal, dan dana klien tidak terpengaruh. Saat ini, ByBit bekerja sama dengan tim forensik untuk melacak keberadaan dana yang dicuri.

Menurut laporan dari firma analitik blockchain TRM Labs, sekitar USD 160 juta dari aset yang dicuri sudah disalurkan melalui akun yang terkait dengan operator Korea Utara. Peretasan ini hampir dua kali lipat dari jumlah total aset digital yang dicuri oleh Korea Utara sepanjang tahun lalu.

 

Promosi 1

Korea Utara dan Kejahatan Siber

Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Korea Utara diketahui memiliki sejarah panjang dalam mencuri aset kripto sebagai salah satu sumber pendanaan utama rezimnya.

FBI menegaskan bahwa negara tersebut terus bergantung pada kejahatan siber untuk memperoleh dana bagi operasionalnya.

ByBit kini berupaya mengungkap lebih lanjut pelanggaran ini, sementara para pakar keamanan memperingatkan bahwa selama aset kripto tetap berharga, Korea Utara akan terus menargetkan bursa utama di seluruh dunia.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.     ReplyForward Add reaction

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya