IHSG Berpeluang Menguat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 21 April 2025

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 6.148,5.882 dan level resistance 6.510,6.707 pada perdagangan Senin, 21 April 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 21 Apr 2025, 08:06 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2025, 08:05 WIB
IHSG Berpeluang Menguat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 21 April 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi pada perdagangan Senin (21/4/2025). IHSG akan berada di posisi 6.510-6.678.(Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi pada perdagangan Senin (21/4/2025). IHSG akan berada di posisi 6.510-6.678.

IHSG naik 0,60% ke posisi 6.438 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Kamis 17 April 2025.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG diperkirakan masih cenderung konsolidasi. Ia mengatakan, pada skenario merah, diperkirakan IHSG sedang berada di awal wave B sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya dengan target terdekat berada di 6.510-6.678.

“Namun, pada skenario hitam (worst case) diperkirakan sedang berada pada bagian wave (iii) dari wave (v) sehingga masih terdapat potensi koreksi di mana IHSG akan mengarah ke 5.633-5.770,” ujar dia dalam catatannya.

Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.148,5.882 dan level resistance 6.510,6.707 pada Senin pekan  ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 6.400-6.510.

Sementara itu, Head of Retail Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG akan mencoba tes di level support 6.400. “Jika kuat di support itu, IHSG akan mencoba menguat kembali,” kata dia.

Fanny mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.300-6.400 dan level resistance 6.480-6.520.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS).

Sedangkan Fanny memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Medco International Tbk (MEDC).

Rekomendasi Teknikal

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Delta Dunia Makmur DOID - Buy on Weakness

Saham DOID terkoreksi 0,49% ke 406 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Kami memperkirakan, posisi DOID saat ini sedang berada di awal wave B dari wave (B), sehingga DOID masih rawan untuk melanjutkan koreksinya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 364-400

Target Price: 442, 474

Stoploss: below 344

 

2.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness

Saham ISAT menguat 8,78% ke 1.735 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatannya tertahan oleh MA60. "Kami perkirakan, posisi ISAT sedang berada pada bagian dari wave B," tutur Herditya.

Buy on Weakness: 1.550-1.690

Target Price: 1.940, 2.110

Stoploss: below 1.410

 

3.PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) - Buy on Weakness

Saham MLPT menguat 2,48% ke 36.200 dan disertai oleh volume pembelian. Herditya menuturkan,pihaknya memperkirakan, posisi MLPT saat ini  berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga MLPT diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 34.300-35.750

Target Price: 38.125, 41.900

Stoploss: below 33.500

 

4.PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) - Spec Buy

Saham RGAS menguat ke 115 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Saat ini, posisi RGAS diperkirakan  berada di awal wave 5 dari wave (C)," ujar dia.

Spec Buy: 109-112

Target Price: 127, 133

Stoploss: below 105

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Kinerja IHSG pada 14-17 April 2025

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan 14-17 April 2025. Penguatan IHSG didorong data makro ekonomi seperti cadangan devisa Indonesia sebesar USD 157 miliar.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/4/2025), IHSG melonjak 2,81% ke posisi 6.483,26 dari pekan lalu di posisi 6.262,22.

Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar BEI pada pekan ini. Kapitalisasi pasar BEI naik 3,98% menjadi Rp 11.120 triliun dari pekan lalu Rp Rp 10.695 triliun.

Lonjakan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang naik 19,22% menjadi 22,54 miliar saham dari 18,90 miliar saham pada pekan lalu.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 2,81% di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut dikarenakan terjadinya eskalasi perang dagang, di mana Amerika Serikat (AS) kembali memberikan tarif sebesar 245% kepada China,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, terdapat rilis data cadangan devisa Indonesia sebesar USD 157 miliar dan Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia yang terkontraksi ke level 121.

Selain itu, selama sepekan, investor asing mencatat aksi jual saham Rp 13,68 triliun. Aksi jual selama sepekan ini lebih besar dari pekan lalu yang mencapai Rp 5,93 triliun. Dengan demikian sepanjang 2025, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 49,55 triliun.

“Beberapa hal yang menyebabkan outflow kami perkirakan karena ketidakpastian global atas adanya eskalasi perang dagang, kemudian adanya profit taking dan kemudian switching aset ke instrumen yang minim risiko,” kata dia.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya