Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi pada perdagangan Senin (21/4/2025). IHSG akan berada di posisi 6.510-6.678.
IHSG naik 0,60% ke posisi 6.438 dan disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Kamis 17 April 2025.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG diperkirakan masih cenderung konsolidasi. Ia mengatakan, pada skenario merah, diperkirakan IHSG sedang berada di awal wave B sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya dengan target terdekat berada di 6.510-6.678.
Advertisement
“Namun, pada skenario hitam (worst case) diperkirakan sedang berada pada bagian wave (iii) dari wave (v) sehingga masih terdapat potensi koreksi di mana IHSG akan mengarah ke 5.633-5.770,” ujar dia dalam catatannya.
Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.148,5.882 dan level resistance 6.510,6.707 pada Senin pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 6.400-6.510.
Sementara itu, Head of Retail Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG akan mencoba tes di level support 6.400. “Jika kuat di support itu, IHSG akan mencoba menguat kembali,” kata dia.
Fanny mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.300-6.400 dan level resistance 6.480-6.520.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS).
Sedangkan Fanny memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Medco International Tbk (MEDC).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Delta Dunia Makmur DOID - Buy on Weakness
Saham DOID terkoreksi 0,49% ke 406 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Kami memperkirakan, posisi DOID saat ini sedang berada di awal wave B dari wave (B), sehingga DOID masih rawan untuk melanjutkan koreksinya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 364-400
Target Price: 442, 474
Stoploss: below 344
2.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness
Saham ISAT menguat 8,78% ke 1.735 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatannya tertahan oleh MA60. "Kami perkirakan, posisi ISAT sedang berada pada bagian dari wave B," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 1.550-1.690
Target Price: 1.940, 2.110
Stoploss: below 1.410
3.PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) - Buy on Weakness
Saham MLPT menguat 2,48% ke 36.200 dan disertai oleh volume pembelian. Herditya menuturkan,pihaknya memperkirakan, posisi MLPT saat ini berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga MLPT diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 34.300-35.750
Target Price: 38.125, 41.900
Stoploss: below 33.500
4.PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) - Spec Buy
Saham RGAS menguat ke 115 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Saat ini, posisi RGAS diperkirakan berada di awal wave 5 dari wave (C)," ujar dia.
Spec Buy: 109-112
Target Price: 127, 133
Stoploss: below 105
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Kinerja IHSG pada 14-17 April 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan 14-17 April 2025. Penguatan IHSG didorong data makro ekonomi seperti cadangan devisa Indonesia sebesar USD 157 miliar.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/4/2025), IHSG melonjak 2,81% ke posisi 6.483,26 dari pekan lalu di posisi 6.262,22.
Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar BEI pada pekan ini. Kapitalisasi pasar BEI naik 3,98% menjadi Rp 11.120 triliun dari pekan lalu Rp Rp 10.695 triliun.
Lonjakan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang naik 19,22% menjadi 22,54 miliar saham dari 18,90 miliar saham pada pekan lalu.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 2,81% di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut dikarenakan terjadinya eskalasi perang dagang, di mana Amerika Serikat (AS) kembali memberikan tarif sebesar 245% kepada China,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, terdapat rilis data cadangan devisa Indonesia sebesar USD 157 miliar dan Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia yang terkontraksi ke level 121.
Selain itu, selama sepekan, investor asing mencatat aksi jual saham Rp 13,68 triliun. Aksi jual selama sepekan ini lebih besar dari pekan lalu yang mencapai Rp 5,93 triliun. Dengan demikian sepanjang 2025, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 49,55 triliun.
“Beberapa hal yang menyebabkan outflow kami perkirakan karena ketidakpastian global atas adanya eskalasi perang dagang, kemudian adanya profit taking dan kemudian switching aset ke instrumen yang minim risiko,” kata dia.
