AS Rugi Rp 114 Triliun Gara-Gara Jual Bitcoin

David Sacks, pemimpin bidang AI di Gedung Putih sekaligus tokoh kripto, mengungkapkan selama dekade terakhir, pemerintah AS telah menjual sekitar 195.000 BTC dengan total hasil hanya USD 366 juta.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 10 Mar 2025, 12:10 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2025, 12:10 WIB
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan mengalami kerugian sebesar USD 17 miliar atau setara Rp 114,1 triliun (asumsi kurs Rp 16.310 per dolar AS) akibat menjual cadangan Bitcoin. Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan mengalami kerugian sebesar USD 17 miliar atau setara Rp 114,1 triliun (asumsi kurs Rp 16.310 per dolar AS) akibat menjual cadangan Bitcoin mereka terlalu cepat.

Laporan ini diungkapkan dalam lembar fakta resmi Gedung Putih yang dirilis pada 6 Maret 2025, sekaligus mengumumkan pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis (Strategic Bitcoin Reserve/SBR) yang dicanangkan oleh Presiden Donald Trump.

"Penjualan Bitcoin yang dilakukan terlalu dini telah merugikan pembayar pajak Amerika Serikat lebih dari USD 17 miliar," tulis laporan tersebut, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (10/3/2025).

AS Pernah Jual 195.000 Bitcoin

David Sacks, pemimpin bidang AI di Gedung Putih sekaligus tokoh kripto, mengungkapkan selama dekade terakhir, pemerintah AS telah menjual sekitar 195.000 BTC dengan total hasil hanya USD 366 juta. Jika Bitcoin tersebut tetap disimpan, nilainya sekarang bisa mencapai lebih dari USD 17 miliar.

"Inilah harga yang harus dibayar oleh pembayar pajak Amerika karena tidak memiliki strategi jangka panjang terkait Bitcoin," ujar Sacks dalam postingannya di platform media sosial X pada 6 Maret.

Ia menjelaskan informasi ini ia dapatkan dari Grok, chatbot AI yang dikembangkan oleh X, setelah melakukan investigasi mengenai riwayat penjualan Bitcoin oleh pemerintah AS. Ia juga menyoroti kurangnya kebijakan yang jelas terkait pengelolaan aset digital oleh pemerintah selama bertahun-tahun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

Promosi 1

Amerika Tidak Akan Lagi Jual Bitcoin

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Merespons kerugian besar tersebut, Presiden Donald Trump menegaskan pemerintahannya akan mengubah strategi dalam mengelola Bitcoin. Dalam pertemuan puncak kripto di Gedung Putih pada 7 Maret, Trump mengkritik keputusan pemerintahan sebelumnya, terutama di era Biden, yang telah menjual ribuan Bitcoin dengan harga lebih rendah dari nilai saat ini.

"Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah AS telah dengan bodohnya menjual puluhan ribu Bitcoin yang sebenarnya bisa bernilai miliaran dolar jika tetap disimpan. Namun mereka menjualnya, sebagian besar selama pemerintahan Biden itu adalah keputusan yang sangat buruk," ujar Trump.

 

Cadangan Bitcoin Strategis: Langkah Baru AS dalam Dunia Kripto

Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebagai bagian dari kebijakan barunya, Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang membentuk Cadangan Bitcoin Strategis (SBR) dan Cadangan Aset Digital. Salah satu poin utama dari perintah ini adalah bahwa semua Bitcoin yang dimiliki pemerintah AS harus disimpan di dalam cadangan strategis dan tidak boleh dijual.

Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam pendekatan pemerintah terhadap Bitcoin dan aset digital. Dengan semakin meningkatnya adopsi Bitcoin secara global, kebijakan ini dapat memengaruhi strategi investasi negara-negara lain terhadap mata uang kripto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya