Liputan6.com, Jakarta - Circle, perusahaan di balik stablecoin USDC senilai USD 60 miliar dikabarkan meluncurkan jaringan pembayaran dan pengiriman uang lintas batas pada Selasa, 22 April 2025.
Mengutip Coindesk, ditulis Selasa (22/4/2025), peluncuran jaringan pembayaran dan pengiriman uang lintas batas ini ditujukan untuk bank, fintech, penyedia layanan pembayaran, penyedia pengiriman uang dan mitra strategis USDC. Berdasarkan undangan yang dilihat CoinDesk, saat peluncuran juga akan menampilkan CEO Circle Jeremy Allaire yang akan berbagi visinya tentang langkah selanjutnya dari raksasa stablecoin tersebut ke dalam bidang pembayaran dan pengiriman uang.
Advertisement
Baca Juga
Adapun peraturan baru muncul sehingga membuka ruang stablecoin, tempat Circle telah berbagi pusat perhatian dengan pesaing lebih besar, Tether. Mengutip Coindesk, langkah Circle yang melakukan perubahan selama bertahun-tahun di kripto harus berupaya mengonsolidasikan posisi dan kembali ke akarnya sebagai perusahaan pembayaran.
Advertisement
āCircle meluncurkan jaringan pembayaran yang awalnya menargetkan pengiriman uang tetapi pada akhirnya bertujuan menyaingi Mastercard dan Visa,ā ujar seorang sumber yang mengetahui rencana itu dikutip dari Coindesk.
Dalam laporan terbaru perusahaan VC Andressen Horowitz menyatakan, stablecoin telah mencapai tingkat adopsi di mana teknologi itu dapat menganggu transfer uang global dengan cara mirip WhatsApp dan panggilan internasional.
Dalam wawancara baru-baru ini, spesialis teknologi penyimpanan kripto Fireblocks menunjukkan miliaran dolar AS dipindahkan oleh penyedia layanan pembayaran yang melakukan hal-hal seperti pembayaran lintas batas menggunakan stablecoin seperti USDC dan USDT.
Circle baru-baru ini menjadi berita, setelah perusahaan mengumumkan rencana untuk go public di AS, tetapi menunda tanggal Initial Pubcli Offering (IPO-nya karena kondisi pasar yang tidak menentu. Circle belum menanggapi permintaan komentar.
Ā
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penerbit USDC Circle Bakal IPO di AS pada Akhir April 2025
Sebelumnya, penerbitĀ USDC, Circle Internet Financial sedang bersiap untuk melakukan penawaran umum perdanaĀ (IPO) di pasar saham Amerika Serikat.
MengutipĀ Cryptonews, Selasa (1/4/2025) sebuah sumber terkait melaporkan bahwa CircleĀ telah meminta bantuan bank investasi JPMorgan Chase dan Citi untuk memfasilitasi penawaranĀ umum.
LaporanĀ Fortune Crypto mengungkapkan bahwa Circle diperkirakan mengajukan IPOĀ di AS pada akhir April 2025, meskipun jadwalnya masih belum diketahui secara pasti.
Setelah diajukan, saham Circle nantinya dapat mulai diperdagangkan dalam beberapaĀ pekan, meskipun proses persetujuan regulasi dapat memperpanjang jadwal tersebut.
Diketahui, IPO Circle akan menjadi penawaran umum paling signifikan di sektor kripto sejak pencatatan langsung Coinbase tahun 2021. JPMorgan dan Citi juga bertindak sebagai penasihat dalam pencatatan tersebut.
Dengan upaya IPO keduanya, Circle berharap untuk memanfaatkan peningkatan kondisi pasar dan kejelasan regulasi untuk mengamankan tempatnya sebagai perusahaan publik.
Circle sendiri telah mencoba untuk go public sebelumnya. Pada tahun 2021, penerbit Stablecoin tersebut berupaya melakukan merger SPAC, rute yang dulunya populer menuju pasar publik, tetapi penundaan regulasi dari Securities and Exchange Commission menggagalkan rencana tersebut.
Penggabungan tersebut akhirnya dibatalkan pada akhir tahun 2022 di tengah runtuhnya bursa kripto FTX dan penurunan aset digital yang lebih luas. Pada Januari 2024, Circle secara rahasia mengajukan IPO tradisional.
Pengajuan publik yang akan datang akan memberikan gambaran terperinci pertama tentang keuangan Circle dan simbol ticker yang diusulkan.
Didirikan pada tahun 2013 oleh Jeremy Allaire dan Sean Neville, Circle awalnya berfokus pada pembayaran dan perdagangan kripto sebelum beralih ke Stablecoin pada tahun 2018.
USDC, yang menjadi produk andalan Circle, awalnya diatur oleh konsorsium yang mencakup Coinbase.
Advertisement
Perkembangan Kapitalisasi Pasar USDC
Sebelumnya, kapitalisasi pasar USDC telah melonjak dari di bawah USD 1 miliar pada tahun 2020 menjadi lebih dari USD 50 miliar pada tahun 2022, menurut Fortune, didorong oleh penggunaannya dalam keuangan dan perdagangan terdesentralisasi.
Namun, Circle menghadapi kemunduran, termasuk masalah likuiditas pada tahun 2023 ketika USD 3,3 miliar cadangannya tertahan di Silicon Valley Bank.
Meskipun USDC memulihkan patokannya pada USD 1, kapitalisasi pasarnya telah turun menjadi di bawah USD 25 miliar sebelum bangkit kembali menjadi sekitar USD 60 miliar hari ini.
Meskipun mendominasi, Circle menghadapi persaingan dari raksasa keuangan seperti PayPal dan Fidelity, yang memasuki pasar Stablecoin. Selain itu, perkembangan regulasi dapat memengaruhi model bisnisnya.
Legislasi Stablecoin sedang maju di Kongres, dengan Komite Perbankan Senat menyetujui RUU pada bulan Maret dan pemungutan suara DPR diharapkan pada bulan April.
Mantan Presiden AS Donald Trump telah mengisyaratkan dukungan untuk regulasi Stablecoin, yang bertujuan untuk menandatangani RUU tersebut pada Agustus.
Ā
