Liputan6.com, Jakarta Menahan sakit demi meraih mimpi menjadi anggota Paskibraka tingkat nasional 2016 rela dilakukan 163 orang siswa dan siswi terpilih dari 34 provinsi di Indonesia. Meilinnia Hilda Mareta dari Pare Kediri, Jawa Timur, salah satunya.
Meilinnia tidak hanya makan banyak supaya berat badan naik agar seimbang dengan tinggi badannya agar lebih ideal. Siswi kelas 2 SMA Negeri 2 Pare ini juga nekat melepas behel, karena salah satu syarat ketika seleksi ke tingkat nasional tidak boleh menggunakan kawat gigi.
Baca Juga
"Gigi saya nggak rata. Agak begang. Dokter sarankan untuk pakai kawat gigi," kata Meilinnia kepada Liputan6.com di sela-sela waktu istirahat selama tes kesehatan di Rumah Sakit Olahraga Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (22/7/2016).
Waktu seleksi Paskibraka di tingkat provinsi, Meilinna masih diperbolehkan menggunakan behel. "Karena untuk tingkat nasional tidak boleh, saya lepas kawat giginya. Sengaja, untuk seleksi ini," ujar Meilinnia.
Dokter gigi di Pare menyarankan Meilinnia menggunakan kawat gigi selama dua tahun. Belum ada setahun, kawat gigi harus dilepas lantaran keinginannya begitu besar untuk mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional 2016 . Jika lolos seleksi ia akan bertugas di Istana Negara pada 17 Agustus 2016.
"Akibatnya gigi agak begang lagi karena belum selesai pemakaian," kata Meilinna.
Meilinnia yang memiliki rambut hitam, pendek, sebahu, ini mengaku tidak akan menyesali keputusannya. Jika nanti dirinya tidak menjadi salah satu dari 68 orang siswa dan siswi yang bertugas menggerek atau menurunkan bendera di hadapan Presiden Joko Widodo dan tamu-tamu terhormat lainnya ia tetap semangat.
"Tidak menyesal sama sekali. Sungguh. Kalau memang nanti yang ternyata masuk adalah Berlian (Berlian Melenia Putri, siswi SMA PGRI Gondang Mojokerto, Jawa Timur, yang sama-sama berjuang dengannya), saya akan mendukungnya. Pertemanan kami akan tetap baik-baik saja," kata Meilinnia.
Advertisement