Rheumatoid Arthritis dan Potensi Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Liputan6.com, Jakarta Rheumatoid arthritis dapat dialami siapapun. Selain menyebabkan keterbatasan gerak fisik juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Dilansir dari mayoclinic.org, rheumatoid arthristik dapat meningkatkan risiko datangnya gangguan lain. Gangguan-gangguan tersebut di antaranya: 

1. Osteoporosis

Rheumatoid arthritis bersama dengan beberapa obat untuk penyembuhannya dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Kondisi yang melemahkan tulang ini bahkan membuat penyandang lebih rentan terhadap patah tulang.

2. Rheumatoid nodules

Ini adalah kondisi ditemukannya benjolan-benjolan keras yang biasanya terbentuk di sekitar titik-titik tekanan, seperti siku. Namun, nodul atau tonjolan ini dapat terbentuk di mana saja di dalam tubuh, termasuk paru-paru.

3. Keringnya mata dan mulut

Orang yang menderita rheumatoid arthritis memiliki kemungkinan besar mengalami sindrom Sjogren atau suatu kelainan yang menurunkan jumlah cairan di mata dan mulut.

4. Infeksi

Banyaknya obat yang dikonsumsi untuk melawan rheumatoid arthritis dapat mengganggu sistem imun dan dapat berakhir pada peningkatan infeksi.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

5. Komposisi tubuh yang tidak normal

Proporsi lemak dalam tubuh yang tidak seimbang dapat terjadi pada orang dengan rheumatoid arthritis.

6. Carpal tunnel syndrome.

Hal ini terjadi ketika rheumatoid arthritis menyerang pergelangan tangan. Sindrom ini dapat ditandai dengan rasa kesemutan bahkan mati rasa di pergelangan tangan akibat adanya saraf di pergelangan tangan yang terhimpit atau tertekan.

7. Gangguan hati

Rheumatoid arthtritis dapat meningkatkan risiko pengerasan dan penghambatan arteri atau pembuluh darah akibat kantung di hati yang tertutup.

8. Penyakit paru

Orang dengan rheumatoid arthritis memiliki risiko peningkatan peradangan di jaringan paru-paru. Hal ini dapat mengakibatkan pemendekan napas secara drastis.

9. Limfoma

Rheumatoid arthritis juga berpotensi mengakibatkan limfoma atau kanker yang menyerang sel darah putih yang seharusnya menjaga kekebalan tubuh seseorang.