Mamandang Keluarga Dwarfisme Sebagai Penjelmaan Dewa

Ada yang unik dari keluarga Ram Raj Chauhan. Pasalnya, sembilan dari sebelas anggota keluarganya menyandang disabilitas fisik dwarfisme.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Feb 2020, 16:10 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 16:10 WIB
Nasib Tragis Satu Keluarga Kerdil, Diejek Tapi Tak Sakit Hati
Sembilan dari 11 anggota keluarga ini bertubuh pendek. Meski sering diejek, mereka tidak merasa sakit hati dan menganggapnya ujian.

Liputan6.com, Jakarta Ada yang unik dari keluarga Ram Raj Chauhan. Sembilan dari sebelas anggota keluarganya menyandang disabilitas fisik dwarfisme.

Achondroplasia yang menyebabkan tubuh pendek atau dwarfisme ternyata merupakan gangguan turunan. Ram pun memiliki dua anak dengan keadaan yang sama.

“Ketika orang bilang hal-hal buruk tentang kami itu menyakiti hati dan membuat kami kesal,” ujar Ram pada Barcoft TV Born Different.

Pria asal India ini menambahkan, ayahnya pernah bilang, kerkerdilan ini adalah penjelmaan dari dewa. “Orang mungkin tertawa tapi kami tak seharusnya merasa sedih akan hal itu.”

Keadaan membuatnya terbiasa, mereka sekeluarga tak lagi menganggapnya sebagai masalah. Walau, mereka tak dapat berjalan dengan baik, tak mampu melakukan perjalanan terlalu jauh, dan harus beraktivitas di dekat rumah saja.

“Jika pergi keluar, orang-orang biasanya mengerubuti dan bertanya tentang hal-hal aneh. Seperti, kenapa kamu pendek? Kenapa kamu seperti ini? Dari mana kamu berasal?”

Tak jarang orang mengejek mereka, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. “Tapi lama kelamaan kami terbiasa.”

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Sulit Mendapat Pekerjaan

Dwarfisme membuat keluarga ini sulit mencari kerja. Tubuhnya yang terlalu pendek dan kemampuan berjalan yang tidak baik membuat tak satu pun perusahaan ingin menerima mereka.

Untuk memenuhi kebutuhan, Ram membuka warung kecil menjual jajanan dan kebutuhan sehari-hari. Ia juga bekerja sebagai penerima tamu di acara-acara pernikahan.

Dalam pekerjaan sebagai penerima tamu, biasanya pria berkumis tebal ini berdandan dengan baju tradisional India. Berdiri di depan pintu dengan pose kedua telapak tangan ditempelkan. “Itu pose Namaste dalam agama hindu,” ujarnya.

Istrinya telah lama meninggal, tepatnya pada 1993. Kedua anaknya sering ia beri nasihat agar dapat menerima keadaan.

Salah satu anak perempuannya bernama Ambika Chauhan menganggap bahwa dirinya tidak bisa memiliki pekerjaan.

“Di masa depan, aku ingin menjadi akuntan tapi hal ini tidak mungkin. Orang bilang aku terlalu pendek karena hal itu lah aku tak dapat mendapat kerja,” ujar Ambika.

Namun, gadis pendek ini menambahkan, menghadapi masalah bukan lah hal yang aneh baginya. “Setiap orang juga menghadapi masalah masing-masing dan aku selalu menghadapinya.” 

“Jika Tuhan membuat kami seperti ini, ya sudah tidak usah merasa iri dengan mereka yang normal. Apa yang kita miliki adalah hadiah dari Tuhan dan tak usah terlalu memikirkan hal lainnya,” pungkas Ram.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya