Liputan6.com, Jakarta Sebagian anak sering kali menangis dan takut ketika hendak potong rambut, hal ini berlaku pula pada anak-anak disabilitas. Bahkan, pada anak dengan kebutuhan khusus kegiatan pangkas rambut dapat menjadi lebih menantang.
Tak sedikit orangtua yang kesulitan setiap membujuk dan mengajak anak istimewanya untuk mencukur rambut agar terlihat lebih rapi. Tantangan bertambah ketika para pencukur rambut tidak mengerti bagaimana cara menangani anak disabilitas yang kondisinya beragam.
Baca Juga
“Anak-anak special need kalau mau potong rambut harus kejar-kejaran dulu, belum lagi kalau salonnya antre dan hairdresser belum paham, bisa dipastikan akan ada drama,” kata Ketua Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI), Yenni Darmawanti, SE kepada kanal Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks ditulis Senin (14/2/2022).
Advertisement
Melihat masalah tersebut, Y-AMI pun menjalin kerja sama dengan pencukur rambut di Salon Martin Surabaya, Jawa Timur.
Kerja sama ini dilakukan dengan membuka pelatihan memotong rambut (haircut class) bagi para ibu yang memiliki anak disabilitas seperti down syndrome, cerebral palsy, dan autisme. Tujuannya agar para ibu bisa memotong rambut buah hatinya secara mandiri di rumah dan terhindar dari antre dan perjalanan menuju salon.
“Kita bekerja sama mengadakan haircut class yang diikuti 10 peserta ibu dan anak-anak istimewa yang mana semua langsung praktik memotong rambut pada anaknya masing-masing.”
Simak Video Berikut Ini
Harapan Y-AMI
Kelas potong rambut ini didukung oleh Martin, pemilik salon yang juga anggota Hairdresser Peduli Indonesia (HPI).
Ia datang dari Surabaya ke rumah Y-AMI di Sidoarjo untuk memberikan pelatihan secara sukarela atau tanpa dipungut biaya.
Dengan adanya pelatihan ini, Yenni berharap para ibu bisa mendapat bekal keterampilan dalam memotong rambut anaknya masing-masing. Di sisi lain, keterampilan tersebut juga bisa menjadi sumber penghasilan karena dapat memangkas rambut anak-anak lainnya.
“Haircut class ini diharapkan bisa menjadi bekal ibu-ibu punya keterampilan sehingga bisa mendapat penghasilan tambahan untuk mencukur rambut anak-anak,” katanya.
Advertisement
Terjeda Pandemi
Sayangnya, kelas pangkas rambut ini harus terhenti sementara akibat meningkatnya kasus COVID-19.
“Sehubungan dengan berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Sidoarjo, maka seluruh kegiatan aktivitas berkumpul sementara ditiadakan. Jadi Senin besok haircut class terpaksa stop sementara sampai kondisi memungkinkan,” kata Yenni.
“Sedih banget sebenarnya, padahal dari Martin Salon rencana juga hadir mau mendonasikan peralatan memotong rambut tapi sementara belum bisa bertemu jadi kita mundurkan sampai kondisi nya bisa kondusif,” tutup Yenni.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement