Inklusi Disabilitas Menciptakan Nilai Bisnis Jangka Panjang dan Inovatif

makalah ini menyoroti bagaimana perusahaan-perusahaan ini menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 12 Jun 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2022, 14:30 WIB
Ilustrasi Bisnis Online
Ilustrasi bisnis online (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta The Harkin Institute, Voya Financial berkolaborasi dalam makalah penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan yang inklusif disabilitas menciptakan nilai bagi pemegang saham dan masyarakat.

Dilansir dari morning star, The Harkin Institute, Voya Financial berkolaborasi dalam makalah penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan yang inklusif disabilitas menciptakan nilai bagi pemegang saham dan masyarakat.

Penelitian yang baru dirilis di The 2022 Harkin International Disability Employment Summit ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan strategi lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) yang mendorong ketenagakerjaan yang kompetitif dan terintegrasi untuk penyandang disabilitas sedang menciptakan keunggulan kompetitif dan memposisikan diri mereka untuk memanfaatkan pasar disabilitas global senilai $13 triliun.

Selanjutnya, makalah ini menyoroti bagaimana perusahaan-perusahaan ini menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Makalah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan oleh The Harkin Institute for Public Policy & Citizen Engagement di Drake University di Des Moines, Iowa, bekerja sama dengan Voya Cares®, program Voya Financial yang melayani penyandang disabilitas dan kebutuhan khusus serta pengasuh mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan yang kompetitif dan terintegrasi (yaitu, tingkat gaji dan tunjangan yang sama bagi penyandang disabilitas seperti bagi pekerja yang tidak memiliki disabilitas) memberikan manfaat yang langgeng bagi merek, reputasi, dan keuntungan perusahaan di setiap sektor ekonomi.

Selain itu, penyandang disabilitas adalah kumpulan bakat yang kurang dimanfaatkan yang dapat dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, namun bahkan di pasar tenaga kerja yang ketat saat ini, penyandang disabilitas masih berjuang untuk mendapatkan pekerjaan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Budaya inklusif menciptakan karyawan inovatif

Ditulis oleh Robert Ludke, rekan senior di The Harkin Institute, Competitive, Integrated Employment: A Driver of Long-Term Value Creation membuat kasus bahwa mencapai pekerjaan yang kompetitif dan terintegrasi bagi penyandang disabilitas siap untuk secara mendasar mengubah dinamika cara bisnis menciptakan nilai dalam masyarakat.

“Pekerjaan yang kompetitif dan terintegrasi bukanlah amal, belas kasihan, atau filantropi,” kata Ludke.

“Sebaliknya, ini adalah bagian dari strategi bisnis LST (reksa dana saham bertema lingkungan, sosial, dan tata kelola) komprehensif yang berfokus pada penciptaan nilai jangka panjang yang berkelanjutan.

Perusahaan yang menciptakan budaya inklusif untuk memaksimalkan bakat setiap karyawan lebih inovatif, lebih menguntungkan, dan memiliki posisi yang lebih baik untuk memasuki pasar konsumen global.”

 

Inklusif menciptakan peluang

Sebagaimana dicatat dalam makalah, penelitian Ludke menemukan bahwa investor seperti bank investasi, manajer aset, dan dana pensiun, untuk beberapa nama, sangat penting dalam membantu eksekutif perusahaan dan dewan direksi memanfaatkan peluang pekerjaan yang kompetitif dan terintegrasi.

Melalui keterlibatan mereka dengan perusahaan dalam isu-isu LST, investor berada pada posisi yang tepat untuk membantu perusahaan memaksimalkan beragam bakat karyawan mereka dengan cara yang menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan, investor, dan masyarakat.

Sebagaimana disimpulkan dalam makalah ini, budaya yang beragam dan inklusif memacu inovasi dan strategi produk yang dirancang untuk mengidentifikasi pasar baru untuk pertumbuhan sekaligus menciptakan produk yang dirancang secara universal agar dapat diakses oleh orang-orang dengan berbagai kemampuan, sehingga memastikan profitabilitas yang berkelanjutan dan pengembalian yang kuat untuk investor.

Jessica Tuman, Head of Enterprise ESG Voya dan Voya Cares Center of Excellence berjanji Voya Financial berkomitmen terhadap inklusi disabilitas karena melihat potensi mereka dalam menjalankan bisnis. “Inklusi disabilitas adalah bagian dari identitas kami, proses penjualan kami, kesejahteraan karyawan kami, dan merek kami.”

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya