4 Kota yang Dinobatkan Menjadi Tempat Wisata Ramah Disabilitas

Liputan6.com, Jakarta Sebuah survei yang dilakukan The Valuable 500 dari 3.500 PWD di lima negara – AS, Inggris, Australia, Cina, dan Jepang – menilai kebiasaan dan pengalaman perjalanan penyandang disabilitas selama travelling.

Survei tahun 2022 ini tidak hanya menyoroti hambatan bepergian bagi penyandang disabilitas (PWD), tetapi responden juga diminta untuk menominasikan kota terbaik yang menurut mereka paling mudah diakses dan alasannya.

Data yang dihasilkan memberikan pemahaman yang baik tentang apa yang membuat sebuah kota menarik bagi wisatawan penyandang disabilitas, mulai dari berbagai akomodasi yang dapat diakses hingga ketersediaan informasi aksesibilitas.

Dilansir dari BBC, berikut ini empat kota teratas bagi pelancong difabel, sekaligus penjelasan hal apa yang menjadikannya tempat yang baik untuk dikunjungi penyandang disabilitas dan memberikan wawasan tambahan dari penduduk dan pengunjung yang berpengetahuan luas.

1. Singapura

Singapura selalu menjadi tujuan perjalanan yang mudah bagi banyak orang dibandingkan dengan sebagian besar Asia, sebagian karena infrastruktur dan fasilitasnya yang sangat baik, dan sebagian karena bahasa Inggris adalah lingua franca. Tetapi sebagai pelancong penyandang disabilitas, tingkat aksesibilitas yang tinggilah yang membuatnya sangat menarik.

Di Singapura, pertanyaannya bukan lagi, "Apa yang dapat diakses?" melainkan, "Apa yang tidak?"

Mayoritas responden survei menominasikan Singapura karena transportasi umum yang mudah diakses, yang memudahkan berkeliling kota. Tidak seperti kebanyakan metro bawah tanah, terdapat akses datar ke setiap gerbong di MRT Singapura, yang memungkinkan pengguna kursi roda dan orang-orang dengan keterbatasan gerak menjadi mandiri dan bermartabat.

Selain itu, lebih dari 95% jalur pejalan kaki, halte taksi, dan halte bus dapat diakses oleh orang yang hidup dengan berbagai keterbatasan, dan lebih dari 85% bus umum dapat diakses kursi roda.

Menurut Nilesh Joshi, yang pindah dari Mumbai ke Singapura delapan tahun lalu, "Bagi seseorang seperti saya, yang memiliki tantangan mobilitas tetapi tidak [menggunakan] kursi roda, kota ini menawarkan kemudahan yang luar biasa dan memungkinkan saya untuk bergerak secara mandiri menggunakan transportasi umum dan menikmati fasilitas umum. fasilitas."

Pengguna transportasi umum tunarungu dan tunarungu juga dilayani dengan baik: seperti yang dikatakan oleh warga tunarungu Adrian Yap, "Setiap kali ada pengumuman di kereta, kita dapat melihat petunjuk tertulis di layar." Yap juga mencatat bahwa "petugas kereta terlatih dengan baik untuk berkomunikasi dengan penyandang tunarungu", menggarisbawahi pentingnya pelatihan kesadaran disabilitas.

Namun, yang paling penting, faktor terpenting bagi responden survei bukanlah aksesibilitas fisik, tetapi diperlakukan dengan pengertian dan rasa hormat. Sentimen ini diamini oleh Joshi, yang mengatakan, "Sementara infrastruktur dan pengeluaran pemerintah adalah satu hal, aspek utama lain yang membuat perbedaan besar bagi orang-orang dengan keterbatasan mobilitas adalah masyarakat Singapura dan budayanya. Selalu tersenyum, ramah, membantu, dan lembut -diucapkan, mereka membuat perbedaan besar bagi PWD untuk merasa diterima dan diperhatikan."

Salah satu tempat wisata utama Singapura, Gardens by the Bay , kompleks pajangan hortikultura yang unik dan memikat, sepenuhnya dapat diakses kursi roda. Ada layanan antar-jemput gratis untuk pengguna kursi roda dan penyewaan kursi roda hanya dengan $2 dolar per hari – menunjukkan semakin pentingnya perjalanan lintas generasi, khususnya di kalangan masyarakat Asia.

Daya tarik utama kota terbaru, prestasi arsitektur fenomenal yang menghubungkan Balai Kota era kolonial dan bekas Mahkamah Agung untuk membuat Galeri Nasional, adalah model aksesibilitas. Ini memiliki panduan akses komprehensif yang dapat diunduh – dikembangkan dengan Asosiasi Penyandang Disabilitas Singapura – yang memungkinkan pengunjung untuk merencanakan kunjungan mereka dan mencari informasi tentang aksesibilitas pameran atau festival tertentu.

Pariwisata menyumbang 20% ​​dari PDB Las Vegas (dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 6%) dan 30% pekerjaan (dua kali lipat rata-rata nasional).

Hebatnya, ini adalah rumah bagi 14 dari 25 hotel terbesar di dunia dan, menurut blogger kursi roda terkemuka John Morris, yang mengelola kursi roda yang sangat informatif dan mengunjungi kota tiga atau empat kali setahun, "Kota ini memiliki salah satu konsentrasi tertinggi kamar dan suite hotel yang mudah diakses di dunia, dengan para pelaku bisnis perhotelan yang ingin menarik dana penyandang disabilitas."

Dengan satu dari empat orang dewasa di AS yang hidup dengan disabilitas (61 juta orang), ini adalah jumlah yang signifikan.

Banyak hotel Las Vegas juga memiliki spesialis Undang-Undang Disabilitas Amerika (ADA) yang ditunjuk untuk membantu tamu penyandang disabilitas – dan memastikan bahwa hotel tidak melanggar ADA di negara yang sadar hukum ini.

Hampir 60% responden AS untuk survei The Valuable 500 menominasikan Las Vegas karena banyaknya variasi akomodasi yang dapat diakses, dan hampir 50% karena kedekatan akomodasi dengan atraksi. Seperti yang ditunjukkan Morris, "Resor kota yang luas dapat memenuhi setiap kebutuhan, dengan akomodasi, tempat makan, spa, dan hiburan semuanya di bawah satu atap."

Kasino dan ruang pamer melayani dengan baik untuk pengguna kursi roda dan pengunjung dengan gangguan lain: staf dilatih untuk membantu orang dengan gangguan penglihatan dan pendengaran di meja judi, dan dealer dadu akan memasang taruhan bagi mereka yang membutuhkan bantuan. Bingo dapat dimainkan menggunakan huruf Braille atau kartu cetak besar atau bahkan menggunakan mesin elektronik. Beberapa hotel bahkan menawarkan pelajaran permainan gratis dengan juru bahasa isyarat.

Atraksi utama kota lainnya juga dapat diakses, termasuk High Roller Ferris Wheel (roda observasi tertinggi di dunia), balon udara, dan SlotZilla Zip Line dan Zoomline, yang diulas oleh Morris. Bahkan mungkin untuk pergi go karting dengan kontrol tangan. Dua atraksi paling terkenal di Las Vegas – Fountains of Bellagio dan Fremont Street Experience – tidak hanya dapat diakses, tetapi juga gratis.

Julie Jones, administrator grup Facebook Accessible Sydney dan penerbit Travel Without Limits , satu-satunya majalah cetak di dunia yang didedikasikan untuk perjalanan yang dapat diakses, memuji aksesibilitas kota Australia. Dia dan putranya yang menggunakan kursi roda, Braeden, "suka menjelajahi Sydney dan menganggapnya sebagai kota yang sangat mudah diakses".

Sebagian besar atraksi utama Sydney, termasuk sebagian besar properti National Trust yang bersejarah di kota ini , dapat diakses dengan kursi roda. Sydney Opera House yang ikonis memiliki serangkaian akomodasi untuk orang-orang dengan kebutuhan akses, termasuk pertunjukan yang dapat diakses, program akses, dan tur mobilitas yang disesuaikan. Dan setelah bertahun-tahun berkampanye, lift akhirnya dipasang di Harbour Bridge empat tahun lalu.

Jones menambahkan: "Mayoritas sistem transportasi umum dapat diakses oleh pengguna kursi roda, termasuk feri Sydney kami, yang menawarkan pemandangan terbaik dari pelabuhan kami yang indah. Terdapat beberapa kilometer jalur datar yang dapat diakses di sekitar pelabuhan yang menghubungkan Opera House ke Darling Harbour dan di luar. Mampu berjalan atau berputar di samping beberapa pemandangan terbaik kota adalah hal yang menyenangkan."

Pengalaman Jones mencerminkan pengalaman responden survei, yang menilai kota ini sangat tinggi karena jaringan transportasinya yang mudah diakses. Jaringan angkutan umum kota, yang mencakup feri, bus, kereta api ringan (trem), dan kereta api, hampir seluruhnya dapat diakses, meskipun bantuan dari pengemudi seringkali diperlukan.

"Baru-baru ini, jaringan kereta Sydney kami menjadi lebih mudah diakses oleh orang-orang dengan disabilitas tersembunyi dengan staf yang sekarang dilatih untuk mengenali dan menanggapi para pelancong yang memakai lanyard disabilitas tersembunyi," kata Jones.

Selain itu, pengunjung yang mengalami gangguan penglihatan akan mendapat manfaat dari trotoar yang lebar dan terawat baik dengan banyak indikator permukaan tanah taktil, serta Sistem Wayfinding Sydney yang Dapat Dibaca yang menggunakan lebih dari 2.100 taktil (untuk membaca sentuhan) dan rambu jalan Braille, tiang informasi dan teknologi digital.

Penyediaan informasi tentang aksesibilitas – persyaratan utama bagi penyandang disabilitas untuk merencanakan perjalanan mereka – Sydney juga mendapat nilai tinggi. Selain halaman aksesibilitas Transport New South Wales , kota ini memiliki situs Sydney yang Dapat Diakses yang penuh dengan informasi bermanfaat yang disusun secara tematis: museum dan galeri; sejarah dan warisan; di luar ruangan dan satwa liar; atraksi daftar ember; dan berkeliling.

t

London juga mendapat skor tinggi dalam survei, dengan 57% responden menominasikannya untuk jaringan transportasi yang mudah diakses, sementara hampir setengahnya memilih ibu kota karena objek wisata budayanya memiliki dukungan dan fasilitas aksesibilitas yang baik. Banyak museum dan galeri besar telah menempatkan fokus khusus pada aksesibilitas, termasuk British Museum, National Gallery, Tate Modern, dan Natural History Museum.

Ada juga banyak informasi yang tersedia bagi penyandang disabilitas untuk merencanakan liburan dan tamasya. Visit London's Accessible London page adalah sumber yang kaya yang menautkan ke database AccessAble yang dapat dicari dan diaudit secara profesional dari panduan akses terperinci ke tempat-tempat wisata, hotel, toko, dan restoran, di antara tempat-tempat lainnya.

Kepala pemasaran AccessAble, Carrie-Ann Lightley – pengguna kursi roda dan sebelumnya manajer layanan informasi di Tourism for All UK – bersikap realistis namun optimis: "London, seperti halnya kota besar mana pun, dapat menjadi tantangan untuk dinavigasi sebagai pengguna kursi roda, tetapi ada adalah kantong dengan aksesibilitas luar biasa yang membuat saya kembali ke area yang sama berkali-kali. South Bank adalah favorit khusus: Saya menyukai jalan setapak yang lebar dan mulus serta akses mudah ke stasiun Blackfriars. Berguling lambat di sepanjang sungai, berhenti di makanan kios dan menonton seniman jalanan adalah cara ideal saya untuk menghabiskan sore akhir pekan."

Sejalan dengan tanggapan survei, sebagian besar bentuk angkutan umum sangat mudah diakses, dengan semua bus dapat diakses kursi roda (jika sering ramai), demikian pula semua halte trem dan sebagian besar dermaga feri. Namun hanya sekitar sepertiga dari stasiun Tube (dan hanya setengah dari stasiun di atas tanah) yang memiliki akses bebas langkah, jadi diperlukan perencanaan yang cermat sebelum melakukan perjalanan.

Sebagai blogger perjalanan tunanetra, Sassy Wyatt menganggap London mudah dijangkau: "Saya dapat pergi ke stasiun Tube mana pun dan menggunakan layanan turn-up-and-go yang disediakan oleh Transport for London: seorang anggota staf akan memandu saya melalui stasiun dan bawa saya ke jalur yang benar, anggota staf lain akan menemui saya di ujung lain dan mengantar saya ke pintu keluar, menyelamatkan saya dari banyak kelelahan mental.

Dia baru-baru ini menguji Jalur Elizabeth yang baru dibuka yang menuju ke bandara Heathrow dan mencatat bahwa "ada lebih sedikit tempat duduk untuk penumpang berbadan sehat, sekarang ada lebih banyak ruang untuk anjing pemandu, pengguna kursi roda, dan penumpang yang membawa barang bawaan".

Meskipun pengunjung dapat menggunakan halaman aksesibilitas Transport for London untuk informasi akses yang komprehensif, termasuk peta aksesibilitas yang dapat diunduh dan alat untuk merencanakan perjalanan yang dapat diakses, Wyatt mengandalkan TFL GO, "aplikasi yang dapat diakses sepenuhnya dan berguna yang memungkinkan Anda merencanakan perjalanan dan menggunakan langkah- kategori gratis untuk memberi Anda rute yang paling mudah diakses melalui bus dan Tube melintasi London". Transportasi untuk London juga mencakup the hidden disabilities sunflower program, yang mendapat pengakuan lebih luas di Inggris.

https://www.bbc.com/travel/article/20230702-four-cities-putting-disabled-travellers-firs