Pemkot Lhokseumawe Sediakan Poli Khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Puskesmas

Warga penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk memenuhi hak kesehatannya, namun demikian dibutuhkan penanganan yang lebih bagi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2023, 18:00 WIB
Anak Berkebutuhan Khusus
Ilustrasi Anak Berkebutuhan Khusus Credit: pexels.com/Rodnae

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Kesehatan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak penyandang disabilitas dengan pelayanan Poli Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Puskesmas Muara Dua.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza di Lhokseumawe, mengatakan bahwa warga penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk memenuhi hak kesehatannya, namun demikian dibutuhkan penanganan yang lebih bagi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.

"Saat ini di Kota Lhokseumawe sudah memiliki poli anak berkebutuhan khusus (ABK) di Puskesmas Muara Dua untuk memberikan pelayanan bagi anak-anak difabel," katanya, dikutip Antara.

Dikatakan Safwaliza, sekolah luar biasa (SLB) yang ada di Kota Lhokseumawe memiliki unit kesehatan sekolah yang rutin dikunjungi oleh tim medis dari Puskesmas Muara Dua untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi anak difabel.

"Pelayanan kesehatan bagi warga difabel secara umum sama seperti masyarakat pada umumnya. Namun tentu saja tenaga kesehatan akan mempertimbangkan banyak hal dan mempunyai kesulitan komunikasi verbal, sehingga anak-anak ini membutuhkan perlakuan khusus," katanya.

Safwaliza mengatakan pihaknya akan mengupayakan Poli ABK juga ada di puskesmas lainnya di Kota Lhokseumawe untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga berkebutuhan khusus.

Safwaliza menyebutkan bahwa anak penyandang difabel juga merupakan generasi penerus bangsa yang dapat memberikan sesuatu bagi Indonesia, karena di balik keterbatasan, mereka pasti memiliki kelebihan.

"Perlindungan kesehatan bagi kaum difabel, terutama ABK menuntut sinergi seluruh elemen masyarakat, baik dari komunitas, lembaga kesehatan, juga pihak swasta," katanya.

 

Pemeriksaan Anak Disabilitas Rutin Dilakukan

 

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Muara Dua Anna Maryana mengatakan bahwa pihaknya rutin melakukan pemeriksaan anak penyandang difabel dengan mendatangi sekolah luar biasa secara berkala.

"Para siswa difabel ini diperiksa untuk memantau tumbuh kembang dan kesehatannya seperti tensi darah, pola makan, suhu tubuh, pola pernapasan dan pengukuran tinggi badan serta berat badan," katanya.

Dikatakan Anna, Puskesmas Muara Dua merupakan puskesmas tanggap anak dan satu satunya puskesmas di Lhokseumawe yang memiliki Poli ABK yang ditugaskan untuk menangani penyakit anak berkebutuhan khusus.

 

Koordinasi dengan Psikolog

"Dalam melakukan pemeriksaan kesehatan di sekolah atau di puskesmas, petugas medis akan berkoordinasi dengan psikolog dalam penanganan anak difabel, dikarenakan untuk anak berkebutuhan khusus tidak bisa diagnosis sembarangan penyakit apa yang dideritanya dan harus dikaji terlebih dahulu oleh dokter," katanya.

Selain itu, kata Anna, Puskesmas Muara Dua juga merupakan satu-satunya puskesmas layak anak di Kota Lhokseumawe.

"Puskesmas Muara Dua satu-satunya puskesmas layak anak yang membantu Kota Lhokseumawe menjadi kota layak anak tingkat Madya," ujarnya.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya