Liputan6.com, Karanganyar - Binar bahagia terpancar dari wajah para pemenang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 Solo.
Di tengah pengalungan medali, ada empat orang mencuri perhatian lantaran mengenakan pakaian tradisional Solo.
Baca Juga
Keempat orang itu adalah Putra Putri Solo yakni:
Advertisement
- Marianto Sandya Trilaksono (32)
- Kartika Sari (28)
- Septian Dwi Cahyo (28)
- Maria Stevani Santoso (23).
Putra Putri Solo ini dilibatkan untuk mendampingi orang-orang penting (VVIP) saat pemberian medali, maskot, dan piagam kepada para atlet disabilitas yang meraih kemenangan di cabang olahraga renang.
“Kami dari Paguyuban Putra Putri Solo, tugas kami adalah mendampingi para pejabat untuk menyerahkan dan mengalungkan medali pada para juara,” kata Marianto kepada Disabilitas Liputan6.com saat ditemui di Kolam Renang Intanpari, Karanganyar, Kamis (10/10/2024).
Pria yang akrab disapa RIan bercerita, pemilihan Putra Putri Solo dilakukan setiap Juli dan di ajang tahunan ini para Putra Putri Solo dipilih berdasarkan 4B.
“Brain (intelektual), Beauty (rupawan), Behavior (sikap), dan Brave (keberanian).”
Rian menambahkan, ia dan kawan-kawannya mengaku senang bisa dilibatkan dalam pesta olahraga para atlet disabilitas ini.
“Senang banget dan yang pasti kita banyak bersyukur apalagi ketika melihat saudara-saudara kita yang disabilitas tapi memiliki semangat juang yang benar-benar tak bisa dibayangkan, bersyukur pokoknya,” ucapnya.
Kenakan Pakaian Adat Solo
Dalam menjalankan tugasnya di Pekan Paralimpiade Nasional 2024, Putra Putri Solo mengenakan pakaian adat Surakarta.
Para putra mengenakan beskap lengkap dengan blangkon dan kain batik, sementara putri mengenakan kutubaru khas Solo yang didominasi warna hitam dengan sentuhan warna emas. Tak lupa rambut disanggul dengan anggun.
“Ini khas Putra Putri Solo, menggunakan kutubaru khas Solo berwarna hitam dengan batik parang,” kata Kartika Sari.
Advertisement
Jumpa Atlet Dwarfisme Ari Setiawan
Di lokasi yang sama, Tim Disabillitas Liputan6.com juga berjumpa dengan salah satu atlet renang perwakilan Kalimantan Selatan, Ari Setiawan.
Dia berkisah, hobi berenang di sungai sejak kecil mengasah kemampuannya sehingga dapat mewakili Kalimantan Selatan dalam gelaran Peparnas Solo 2024.
Ari adalah penyandang dwarfisme yang sehari-hari bekerja sebagai operator warnet. Sejak 2021, ia terjun menjadi atlet renang atas ajakan teman.
“Tahun 2021 (pertama terjun ke dunia renang), diajak teman dan langsung tertarik. Memang suka renang sih, renang di sungai sejak kecil, rumah dekat sungai,” kata Ari kepada Disabilitas Liputan6.com.
Bangga Bisa Harumkan Nama Daerah
Kini, setelah menjadi atlet renang mewakili kampung halamannya, pria 31 tahun itu merasa bangga karena bisa mengharumkan nama daerah.
“Senang, bangga lah bisa mengharumkan nama daerah,” ungkap Ari.
Di pesta olahraga disabilitas ini, Ari bertanding di nomor 50m gaya bebas, 50m gaya kupu-kupu, dan 50m gaya dada.
Ini adalah pertandingan perdananya di Peparnas, meski begitu dia menunjukkan bahwa dirinya mampu menyabet medali.
“Alhamdulillah pertama kali ini tanding mendapat medali perunggu 50m gaya dada. Ini pertama kali ikut kompetisi ini.”
Perolehan medali perunggu ini menyulut semangat Ari untuk bertanding di ajang lainnya dan kembali mengukir prestasi.
“Kepengennya sih ikut (ajang) yang lebih besar lagi,” ucapnya.
Advertisement